PROPOSAL WIJAYA KUSUMAH

PENGARUH APLIKASI BLOG DAN MOODLE DALAM E-LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR INTERNET SISWA AKSELERASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kecenderungan yang telah dikembangkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran internet adalah program e-learning. Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi informasi dan pakar pendidikan. Secara sederhana e-learning dapat dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
Model pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-learning berakibat pada perubahan budaya belajar dalam konteks pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning di sekolah. Pertama, siswa dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Kedua, guru mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang keempat administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelajaran.
Permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Lalu, apakah mungkin program e-learning dapat dilaksanakan di sekolah dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Ini yang menjadi esensi dari kebermaknaan e-learning di sekolah.

Saat ini belum banyak sekolah yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana pemanfaatan TIK dalam proses pembelajarannya. Kalaupun ada, baru di tingkat perguruan tinggi seperti UT, ITB, UI, dan UGM. Belum banyaknya sekolah yang berkonsentarsi penuh terhadap e-learning membuka lahan penelitian yang terbuka lebar untuk diteliti.
SMP Labschool Jakarta adalah sekolah yang pertama kali membuka program kelas akselerasi, yaitu kelas yang melaksanakan program belajar di sekolah hanya dua tahun. Sekarang ini, jumlah kelas akselerasi telah menjamur dan tersebar di seluruh Indonesia. Karena itu perlu dibangun sebuah system pembelajaran berbasis TIK yang mengharuskan siswa belajar melalui media online di internet, sehingga siswa tidak hanya belakang melalui tatap muka di kelas, tetapi juga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja.
Dengan jumlah pertemuan tatap muka yang sedikit di kelas akselerasi, membuka peluang pembelajaran berbasis TIK melalui e-learning agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas akselerasi. Karena waktu jam pertemuan yang lebih singkat dari kelas reguler, maka diperlukan media internet yang berupa aplikasi e-learning untuk memasukkan materi-materi esensial yang harus dibaca dan dipelajari siswa akselerasi. Dengan berbantuan media aplikasi berbasis web, diharapkan program akselerasi ini juga bisa tersebar merata dengan kurikulum yang sama di seluruh Indonesia.
Dari sekian banyak aplikasi e-learning yang sedang trend saat ini, terdapat dua aplikasi yang banyak digunakan para pengguna internet. Aplikasi itu adalah Blog dan Moodle.
Blog adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Blog menjadi fenomena belakangan ini, apalagi setelah seminar “Blogging, Journalism, and Credibility: Battleground and Common Ground” di Universitas Harvard, AS, pada Januari 2006.
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.
Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari mana saja. Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan jarak jauh. Hal ini sudah dilakukan oleh pengelola perguruaruan tinggi. Salah satu pemenang I e-learning award tahun 2007 adalah Universitas Terbuka (UT).
Seorang dosen/ guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat mudah. Sekaligus juga proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara online sehingga tidak membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat. Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi internet.
Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran.
Dari keunggulan aplikasi e-learning blog dan moodle, peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hasil belajar internet siswa di kelas akselerasi.sekaligus menjadi model pembelajaran berbasis TIK di SMP.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimanakah seluk beluk pembelajaran online, cara membangun, optimasi, serta menilai sebuah sistem e-Learning, baik menggunakan aplikasi blog maupun dengan moodle?
2. Aspek-aspek penting apa yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dalam menggunakan aplikasi e-learning?
3. Apakah sudah banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang menggunakan aplikasi e-learning blog dan moodle dengan content yang lengkap?
4. Bagaimana prospek e-Learning khususnya di Indonesia dan di Asia?
5. Bagaimana kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK?
6. Apakah mungkin program e-learning dapat dilaksanakan di sekolah?
7. Apakah pemanfaatan aplikasi blog dan moodle dalam e-learning mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar internet siswa akselerasi?
8. Sudah banyakkah sekolah yang melaksanakan e-learning dalam proses pembelajarannya?.
9. Bagaimanakah usaha mempopulerkan penggunaan internet di kalangan masyarakat?
10. Apa saja keuntungan dan kelemahan menggunakan aplikasi blog dan moodle dalam e-learning?
11. Mengapa penggunaan aplikasi blog dan moodle dalam e-learning begitu penting digunakan pada masa mendatang?

C. PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini akan difokuskan pada pembahasan strategi serta praktek langsung (satu orang satu komputer), yang hendak memperlihatkan bagaimana teknologi e-Learning dengan blog dan moodle dapat: Pertama, menghadirkan sebuah metode pembelajaran baru; Kedua, meningkatkan kualitas pembelajaran; Ketiga, menopang serta memelihara keberlangsungan kapital intelektual; Keempat, memberi suatu lingkungan yang kondusif bagi keragaman peserta belajar dan Kelima dapat meningkatkan hasil belajar internet.

D. PERUMUSAN MASALAH
Apakah terdapat pengaruh interaksi antara aplikasi e-learning blog dan moodle terhadap hasil belajar siswa akselerasi di SMP?

E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Untuk mengungkap ada tidaknya pengaruh interaksi antara aplikasi e-learning blog dan moodle terhadap hasil belajar internet siswa akselerasi
2. Membuat model pembelajaran berbasis TIK di kelas akselerasi yang dapat ditularkan kepada kelas akselerasi lainnya di seluruh Indonesia. (penelitian ini dapat digeneralisasikan ke sekolah penyelenggara program akslerasi yang telah terdaftar di direktorat Pendidikan Luar Biasa (PLB) Depsiknas RI.
3. Dari diskusi via email dengan para pakar e-learning (DR. Ono W. Purbo dan DR. Romi Wahono) penelitian ini tidak hanya berguna di kelas akselerasi saja, tetapi juga dapat dikembangkan di kelas reguler dan akan sangat berguna untuk sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Mengingat belum banyak sekolah yang bener-benar serius memanfaatkan teknologi e-learning dengan baik
4. Menyulut para guru di sekolah khususnya guru yang menangani TIK untuk membuat blog dan moodle di sekolahnya masing-masih.
5. Berbagi pengalaman dengan guru-guru di Indonesia dalam membangun e-learning dengan software dan hardware yang murah dan terjangkau.
6. Menjelaskan gambaran secara utuh tentang pemanfaatan teknologi internet yang menggunakan aplikasi e-learning blog dan moodle
7. Menyebarluaskan penggunaan internet di kalangan masyarakat
8. Menjadikan acuan awal dan membuaka ruang wacana terhadap gencarnya ide pemanfaatan media internet pada pendidikan, khusunya pendidikan jarak jauh (distance learning)

BAB II
PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. DESKRIPSI TEORITIK
1. Hakekat E-learning
Program penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dengan fasilitas e-learning, merupakan suatu jenis pendidikan modern. E-learning adalah suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet dan ekstranet) serta multimedia (grafis, audio, dan video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar . e-Learning (electronic learning) merupakan pemerolehan dan penggunaan pengetahuan yang didistribusikan dan difasilitasi oleh teknologi informasi, khususnya internet melalui web site.
Dalam bahasa lain, e-Learning adalah kombinasi antara e-Content dan e-Management dalam hal mana gaya dan preferensi belajar diintegrasikan dengan media elektronis dan sistem penyampaian/ komunikasi yang bervariasi sehingga menciptakan pengalaman belajar (learning experiences) yang sama sekali berbeda dari yang konvensional. e-Learning telah terbukti mampu menyediakan pembelajaran yang cepat, hemat biaya, jauh lebih aksesibel serta akuntabel bagi semua partisipan dalam proses belajar.

2. Hakikat Blog
Sebuah Weblog, Web log atau singkatnya Blog, adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Media Blog pertama kali di populerkan oleh Blogger.com , yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian sampai dengan media publikasi dalam sebuah kampanye politik, program-program media dan korporasi. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif. Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere .Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktifitas, informasi dan opini yang sangat besar mengerupsi beberapa subyek atau sangat kontroversi dalam blogoshpere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
Dalam konferensi blog di Universitas Harvard, terungkap enam pilar kunci yang membedakan blogging dengan saluran komunikasi lainnya. Pertama, Publishable. Anda dapat langsung mem-posting berita. Mudah, murah, dan dapat dibaca di mana pun. Kedua, Findable. Mudah ditemukan lewat situs pencari, berdasarkan subjek, nama penulis, atau keduanya. Makin tambun suatu blog, makin digemari. Ketiga Social. Blogosphere cirinya adalah cuap-cuap. Percakapan yang menarik berdasarkan topik beralih dari suatu situs ke situs web, nge-link dari suatu link ke link lain. Melalui blog, mereka yang memiliki minat yang sama dapat membangun network atau berita lintas geografi. Keempat, Viral. Informasi menyebar lebih cepat melalui blog dibanding news service. Saat ini tak ada viral marketing yang dapat menyetarakan kecepatan dan efisiensi suatu blog. Kelima, Syndicatable. Content yang kaya mudah disindikasikan oleh siapa saja. Bayangkan dunia penuh dengan orang pandai, dan, lewat media blog, ribuan informasi yang tersebar dapat didapat. Keenam, Linkable. Setiap blog nge-link ke yang lain, memiliki akses ke puluhan juta orang yang mengunjungi blogosphere setiap hari yang bercirikan komunikasi internet dua arah. Media blog itu bak supermarket tabloid, demikian Dan Gillmor, penulis buku We the Media.
Mengingat kekuatan dari blog tersebut, peneliti berpikir kiranya seorang guru dan siswa perlu nge-blog, kenapa? Karena blog adalah media yang paling OK disamping untuk menambah wawasan sekaligus untuk eksistensi diri bagi guru dan siswa.

3. Hakikat Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.
Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Anda dapat men-download aplikasi Moodle di alamat http://www.moodle.org/. Saat ini Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara didunia. Aplikasi Moodle dikembangkan pertama kali oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Saat ini Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara Open Source. Sistim yang dibutuhkan agar aplikasi Moodle ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
Apache Web Server, PHP, dan Database MySQL atau PostgreSQL.
Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari mana saja. Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan jarak jauh. Seorang dosen/guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat mudah. Sekaligus juga proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara online sehingga tidak membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat. Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi internet.
Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Berikut ini beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh Moodle adalah sebagai berikut:
Assignment : Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta pembelajaran secara online. Peserta pembelajaran dapat mengakses materi tugas dan mengumpulkan hasil tugas mereka dengan mengirimkan file hasil pekerjaan mereka.
Chat : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting (percakapan online). Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat melakukan dialog teks secara online.
Forum : Sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan dalam membahas suatu materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat membahas topik-2 belajar dalam suatu forum diskusi.
Kuis : Dengan fasilitas ini memungkinkan untuk dilakukan ujian ataupun test secara online.
Survey : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat.
Moodle juga menyediakan kemudahan untuk mengganti model tampilan (themes) website e-learning dengan menggunakan teknik template. Beberapa model themes yang menarik telah disediakan oleh Moodle. Selain itu tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk merancang dan membuat bentuk tampilan (themes) sendiri.
Beberapa pilihan bahasa juga telah disediakan oleh aplikasi Moodle. Dukungan terhadap bahasa tertentu ini terus berkembang dan dapat di dapatkan dengan cara men-download-nya dari website Moodle. Saat ini penggunaan bahasa Indonesia juga telah didukung oleh Moodle. Sehingga website pembelajaran yang kita buat tersebut tampil dalam bahasa Indonesia.
Moodle mendukung pendistribusian paket pembelajaran dalam format SCORM (Shareble Content Object Reference Model). SCORM adalah standard pendistribusian paket pembelajaran elektronik yang dapat digunakan untuk menampung berbagai macam format materi pembelajaran, baik dalam bentuk teks, animasi, audio dan video. Dengan menggunakan format SCORM maka materi pembelajaran dapat digunakan dimana saja pada aplikasi e-learning lain yang mendukung SCORM. Saat ini telah banyak aplikasi e-learning yang mendukung format SCORM ini. Sekolah dapat saling bertukar materi e-learning untuk saling mendukung materi pembelajaran. Pengajar cukup membuat sebuah materi e-learning dan menyimpannya dalam file dengan format SCORM dan memberikan materi dimanapun pengajar itu bertugas.Moodle adalah software e-learning berbasis web yang sekarang ini cukup popular. Moodle telah dipakai 1.023.915 kelas online dan 25.281 situsdi berbagai Negara.(s/d 13 Mei 2007)
sumber : www.moodle.org.
4. Hakikat Hasil Belajar Internet
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran berbasis TIK dengan menonjolnya kemampuan dari diri siswa dalam menerima materi pelajaran. Belajar adalah merupakan suatu proses kontinyu yang tiada pernah berhenti sepanjang hayat masih dikandung badan. Keinginan untuk belajar merupakan suatu peristiwa alami.
Manusia selalu ingin mengetahui hal baru, atau menggali hal baru, apakah itu pengetahuan, keterampilan atau apapun. satu hal penting yang pelru kita catat bahwa belajar terjadi dari peristiwa mengalami (melihat, mendengar, merasakan, mencoba, melakukan, dan seterusnya). Setiap orang, dalam setiap detik dalam hidupnya akan mengalami sesuatu dan dari setiap pengalaman tersebut terdapat hikmah (alias “inspirasi” menurut Anthony Robins).
Orang yang belajar ternyata adalah orang yang pandai mengambil hikmah (inspirasi) dari setiap apa yang ia alami dalam setiap tarikan nafasnya. Bisa saja peristiwa belajar diawali dengan ketidak sadaran kalau dirinya tidak kompeten. Dalam konteks seperti ini, orang tersebut perlu mendapatkan bantuan lingkungan (peraturan, kebijakan kantor, trend di lingkungan kerja tau lingkungan sebaya) dan atau orang lain (guru, tutor, dosen, penasehat akademik, teman, pacar, de el el) untuk menyadarkan atau mengingatkan dirinya bahwa ada kemampuan tertentu yang harus ia kuasai. Kemampuan itu disebut prestasi belajar. Disinilah, perlunya kita untuk selalu gaul dan “open minded”. Jangan pernah menutup diri, apalagi tidak pernah mau menerima masukan atau kritikan dari orang lain.
Peristiwa belajar bisa saja diawali dari kondisi dimana ia menyadari dalam hal apa ia tidak kompeten. Motivasi untuk menguasai kompetensi tertentu datang dari dalam (internal motivation). Ini adalah kondisi yang senantiasa penting kita pertahankan. Orang dalam kondisi ini akan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sebagai contoh, saya belajar tentang membuat blog, saya menyadari bahwa saya harus mampu menguasai beberapa trik mengembangkan blog dengan wordpress, seperti mulai dari installasi, konfigurasi plugin, atau trik-trik lain. Kesadaran ini menuntut saya untuk mempelajari hal tersebut dengan berbagai cara mulai dari beli bukunya, tanya teman-teman melalui chatting dan trial and error. Bahkan, sampai lupa waktu ngutak-atik blog sampai tengah malem.

5. Hakikat Kelas Akselerasi
Kelas Akselerasi adalah kelas yang berisi anak-anak cerdas dan berbakat istimewa yang proses seleksinya sangat ketat sesuai dengan petunjuk teknik penyelenggaraan program akslerasi yang telah dikeluarkan oleh depdiknas. Para siswa diberi kesempatan belajar di SMP hanya dalam waktu 2 tahun. Berbeda dengan kelas reguler, materi pembelajaran yang diberikan di kelas akselerasi adalah hanya materi esensial saja. Materi itu dibuat dalam rencana program pembelajaran kelas akselerasi yang dibuat oleh guru.
Saat ini sekolah penyelenggara program kelas akselerasi telah cukup banyak. SMP Labschool Jakarta adalah sekolah yang pertama kali membuka kelas akselerasi. Tanpa terasa dari tahun 1998 sampai dengan saat ini, Labschool terus memperbaiki kurikulum yang ada kelas akselerasi. Dengan terus melakukan terobosan-terobosal baru di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan potensi peserta didik dapat berkembang secar optimal.Dengan demikian pendidikan seyogyanya menjadi wahana cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. Akan tetapi, permasalahan pendidikan yang terjadi dalam konteks praksis memperlihatkan kendala-kendala yang menghambat tujuan pencapaian, seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing menjadi salah satu penyebab dalam hal ini. Pendidikan yang memiliki daya saing sering ditandai dengan mutu pembelajaran dalam program-program pendidikan yang amat dibutuhkan oeh masyarakat. Dalam hal mutu, salah satu sebab rendahnya mutu hasil belajar siswa adalah belum efektifnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini masih terlalu berorientasi terhadap penguasaan teori dan hafalan dalam semua bidang studi yang menyebabkan kemampuan belajar peserta didik menjadi terhambat. Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi pada guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan, serta pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan kurang optimal.
Karena itu SMP labschool Jakarta sebagai sekolah penyelenggaran kelas akselerasi harus mampu melakukan inovasi dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK Diantara inovasi itu adalah dengan membuat web aplikasi e-learning yang dapat membantu siswa akselerasi belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Sehingga kualitas lulusan akslerasi dapat berkompetensi unggul di era persaingan globalisasi saat ini.

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian tentang e-learning sudah banyak dilakukan khususnya oleh para pakar di bidangnya yaitu DR. Ono W. Purbo dan DR. Romi Wahono. Namun dari penuturan dari para ahli e-learning ini, belum ada sekolah yang benar-benar serius meneliti tentang pengaruh aplikasi e-learning blog dan moodle terhadap hasil belajar siswa, apalagi siswa d kelas akselerasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Kukuh Setyo Prakoso di Bogor , yang berjudul Membangun E-learning dengan Moodle pada tahun 2005

C. KERANGKA BERPIKIR
Pertumbuhan teknologi internet memberikan kesempatan untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan di sekolah, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengungkapkan tentang faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika kita membangun sistem pendukung e-learning menggunakan teknologi internet atau web, dan juga perlu kita pertimbangkan tentang Open Source yang ditawarkan oleh blog dan moodle yang diimplementasikan untuk membuat sistem dengan biaya rendah tanpa menurunkan performansinya dan keandalannya.
Lalu melalui uji statistika di di dalam metode penelitian kuantitatif akan diuji apakah kedua aplikasi itu ada pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa akselerasi di SMP.
Adanya aplikasi e-learning baik menggunakan blog maupun moodle akan sama-sama memberikan manfaat dalam proses pembelajaran internet yang semakin mudah, murah, dan terjangkau oleh semua kalangan.
Diduga aplikasi e-learning dengan blog dan moodle yang diberikan di kelas akselerasi akan dapat mempengaruhi hasil belajar internet siswa.

D. HIPOTESIS PENELITIAN
Terdapat pengaruh interaksi antara aplikasi e-learning blog dan moodle terhadap hasil belajar internet siswa akselerasi di SMP

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN
1. Membuat web di internet untuk e-learning dengan blog di kelas aksel
2. Membuat web di internet untuk e-learning dengan moodle di kelas aksel
3. Mengamati antusias siswa dari dua aplikasi e-learning yang berbeda
4. Mengungkap pengaruh aplikasi e-learning blog dan moodle terhadap hasil belajar internet siswa akselerasi

B. TEMPAT, DAN WAKTU PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di dua sekolah yang membuka program kelas akselerasi, yaitu di :
1. Lab Komputer SMP Labschool Jakarta, yang berlokasi di Jl. Pemuda Komplek UNJ Rawamangun Jakarta Timur
2. Lab komputer SMP Labschool Kebayoran , yang berlokasi di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kebayoran baru, Jakarta Selatan
Waktu penelitian ini diperkirakan selama satu setengah tahun ajaran, dimulai dari persiapan peralatan, software maupun hardware selama 6 bulan atau satu semester, kemudian dilanjutkan dengan penelitian lapangan atau pengumpulan data di kelas akselerasi kedua sekolah tersebut pada tahun ajaran 2008-2009.

C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen laboratorium. Penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.

D. POPULASI DAN SAMPLING
Populasi dan sampling dalam penelitian ini adalah :
siswa akselerasi tingkat 1 di SMP Labschool Jakarta 24 org dan
SMP Labschool Kebayoran 24 org

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Mencakup penjelasan variabel-variabel yg diteliti :
Variabel bebas : Aplikasi e-learning blog dan moodle
Variabel terikat : hasil belajar Internet siswa Akslerasi
1. Definisi konseptual
a. Observasi antuasias siswa melalui aplikasi e-learning dengan Blog
b. Observasi antuasias siswa melalui aplikasi e-learning dengan Moodle
c. Hasil belajar siswa dalam bentuk tes (tulisan, lisan, praktik) dan non tes (observasi, wawancara, skala sikap, kuesioner)

2. Definisi operasional variabel (berkaitan dgn pengukuran)
a. Skor hasil belajar internet siswa akselerasi berupa angka 0 -100
b. Instrumen yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes
c. Skala yang dipakai menggunakan skala moodle 0-100

3. Kisi-kisi instrumen
Aspek yang diukur dan obyek / substansi yang diukur, indikator, nomor butir instrumen, jumlah butir tiap aspek/indikator dan jumlah total

4. Kalibrasi (uji coba instrumen)
a. Pengujian Validitas isi (kesesuaian dengan TIK) dan kontruks (berdasarkan teori yang dipakai)
b. Perhitungan Reliabilitas Instrumen
c. Untuk Tes diperlukan analisi butir soal yang terdiri dari daya pembeda, tingkat kesulitan, dan fungsi pengecoh (untuk soal pilihan ganda)
d. Instrumen : petunjuk pengerjaan, butir-butir instrumen

F. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data terdiri atas deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif berupa penyajian data dengan daftar distribusi frekuensi dan histogram, mean, median, modus, simpangan baku, dan rentang teoritik. Analisis inferensial berupa ANAVA dua jalur untuk menguji hipotesis yang dilanjutkan dengan uji Tukey atau Scheffe. Sebelum uji hipotesis perlu dilakukan uji persyaratan analisis data berupa uji normalitas dan homogenitas kelompok data yang akan dibandingkan.

G. HIPOTESIS STATISTIK

H0 : Int. A x B = 0
H1 : Int. A x B ≠ 0
DAFTAR PUSTAKA

Arikounto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004

Ary Donald, Ary Furchon. Introduction to Research In Education. New York: Holt, Rinehart and Winston, 2004

Brezinka dan Wigger, dalam Wigger, 1985, Action and Education: A Critical Analysis of Action Concepts in Education Theories in Education: A Biannual Collection of Recent German Contributions to the Field of Education Research. Vol. 31. Tübungen, Germany: Institute for Scientific Education.

Greenwood, D.J & Levin, M dalam Denzin, N & Lincoln, Y.S (ed). 2003. The Landscape of Qualitative Research, Theories & Issues. Thousand Oaks, London: Sage Publication International Education & Professional Publication.

Guba, E. G & Lincoln, Y. S. 1985. Effective Evaluation. London: Jossey Bass Publ.

Hitchock, Graham, Hughes, David. 1994. Research and the Teacher, A Qualitative Introduction to School-Based Research, 2nd ed. London, New York: Routledge.

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research, 2nd ed. Buckingham-Philadelphia: Open University Press.

Kember, D. 2000. Action Learning and Action Research. London: Kogan Page Limited.

Lankshear, Colin & Knobel, Michele. 2004. A Handbook for Teacher Research from Design to Implementation. Glasgow, UK : Open University Press, Printed in the UK by Bell & Blain Ltd.

Mc Niff, Jean. 1992. Action Research, Principles and Practices. London: Reprinted by Routledge.

Payne, G & Payne, J. 2004. Key Concepts in Social Research. London: Sage Publications.

Brezinka dan Wigger, dalam Wigger, 1985, Action and Education: A Critical Analysis of Action Concepts in Education Theories in Education: A Biannual Collection of Recent German Contributions to the Field of Education Research. Vol. 31. Tübungen, Germany: Institute for Scientific Education.

Guba, E. G & Lincoln, Y. S. 1985. Effective Evaluation. London: Jossey Bass Publ.

Hitchock, Graham, Hughes, David. 1994. Research and the Teacher, A Qualitative Introduction to School-Based Research, 2nd ed. London, New York: Routledge.

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research, 2nd ed. Buckingham-Philadelphia: Open University Press.

Kukuh Setyo, Prakoso. 2005. Membangun E-Learning dengan Moodle, Yograkarta. Andi Offset Yogkarta

Majalah SWA,No.24/XXIII/8-21 November 2007

Mc Niff, Jean. 1992. Action Research, Principles and Practices. London: Reprinted by Routledge.

Patton, M, Q. 1990. Qualitative Evaluation and Reseach Methodes, 2nd ed. London: Sage Publ., The International Professional Publ.

Semiawan, C. 2000. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seminar diselenggarakan Proyek Bank Dunia Nomor IBRD 3797 IND Pendidikan Guru Sekolah Menengah (PGSM). Bali.

Semiawan, C. 2003. Beberapa Catatan tentang Action Research. Lokakarya Bidang Pendidikan Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Kristen Indonnesia (BK-PTKI). Jakarta.

Sutrisno Hadi, 2004, Metodologi Research; untuk menulis laporan, skripsi, thesis, dan desertasi, Penerbit Andi Yogyakarta

Tashakkori, Abbas & Teddle Charles. 1998. Mixed Methodology, Combining Qualitative & Quantitative Approaches, Applied Social Research Methods Series, Vol. 46. London: Sage Publ., Thousand Qaks.

Winter, Richard. 1989. Learning from Experiences Principles and Practice in Action Research. London: The Palmer Press.

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

5 thoughts on “PROPOSAL WIJAYA KUSUMAH

  1. Assalamu’alaikum
    Tulisan yang luar biasa buat pengembangan kelas ICT di sekolah kami, sekaligus memberikan ilmu yang bermanfaat bagi saya khususnya sebagai salah satu staf pengajar. Mohon ijin, tulisan bapak ini saya jadikan referensi untuk penelitian tindakan kelas saya, terima kasih.
    Wassalam

Leave a Reply to harto tyas harjadi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.