Perut Boleh Kosong, Tapi Niat Tak Boleh Bolong

Perut Boleh Kosong Tapi Niat tak Boleh Bolong.

Judul di atas saya ambil dari iklan Indomie yang ada di televisi. Perut boleh kosong tapi niat tak boleh bolong.Selama berpuasa kita memulainya dengan niat yang ikhlas karena Allah. Saya niat puasa karena Allah. Itulah niat yang diucapkan sebelum berpuasa.

Namun banyak diantara kita yang niatnya jadi bolong di saat perut kosong. Mengapa itu bisa terjadi? Sebab kita lupa akan niat yang telah diucapkan. Kita menjadi ingkar janji. Kita lupa bahwa niat berpuasa hanya untuk Allah. Penguasa langit dan bumi beserta isinya.

Read More

Mengupas Buku Arief Rachman Guru

arief rachmanPagi ini, hari Senen, tanggal 4 Januari 2016, saya mendapatkan sebuah buku dari petugas Tata Usaha sekolah. Judul Bukunya “Arief Rachman Guru“. Sebuah buku yang dituliskan berdasarkan catatan Ukim Komarudin.

Saya tahu sosok pak Arief Rachman. Beliau adalah penasehat kami di Labschool. Umurnya sudah lebih dari 70 tahun. Tapi kalau melihat semangatnya, orang muda pasti kalah. Beliau selalu bersemangat dan senantiasa menyemangati. Terkadang kami yang muda menjadi malu, karena pak Arief Rachman sangat pandai beretorika dan memainkan kata. Kemampuan ini terus terang belum saya miliki. Apa yang beliau ucapkan seringkali membuat saya akhirnya menulis, karena khawatir saya lupa akan pesan-pesannya. Retorika bicaranya lancar dan lama bersemayam di alam pikiran.

Rupanya dalam hal membuat catatan harian, saya kalah gesit dengan penulis buku ini. Saya kenal betul pak Ukim Komarudin yang merupakan guru saya dalam menulis. Beliau guru bahasa Indonesia yang kemudian dipercaya menjadi kepala sekolah di SMP Labschool Kebayoran Jakarta Selatan.

Kalau melihat buku Arief Rachman guru, sebenarnya tak ada hal yang istimewa. Tapi kalimat-kalimat yang dituliskan pak Ukim Komarudin membuat mata ini tersihir untuk terus melumatnya sampai habis. Meskipun sebagian isinya juga sudah saya tuliskan di berbagai blog yang saya kelola.

Iman, ilmu, dan Amal adalah 3 hal yang sering dikampanyekan di rumah kedua kami. Dengan iman, seseorang bisa memilah baik buruk dari semua pilihannya, selaras dengan agama yang dianutnya. Dengan ilmu, seseorang mampu membedakan apa yang benar, dan apa yang salah, sehingga keputusannya dalam hidup semakin bermakna. Dengan amal, seseorang mampu mengenal kekuatannya, untuk menjadi manusia yang berharkat dan bermartabat.

Membaca buku Arief Rachman guru, membuat mereka yang berprofesi guru akan berusaha kehadirannya menginspirasi, dan menggerakkan peserta didiknya. Persis seperti apa yang dilakukan pak Arief Rachman yang kini telah menjadi guru besar emeritus di Fakultas bahasa dan seni Universitas Negeri Jakarta.

Menjadi guru bukanlah pengorbanan, tetapi menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Itulah sedikit pesan pak Anies Baswedan dalam buku ini. Beliau sangat terkesan dengan sosok pak Arief Rachman yang mampu menginspirasi dan menggerakan.

Salam Persahabatan

Omjay

Waktu Itu Bagaikan Pedang

Sebelum mengawas Ujian Kenaikan Kelas (UKK) di sekolah Labschool, Bapak Prof. Arief Rachman memberikan nasehatnya kepada kami, para guru di SMP Labschool Jakarta. Beliau yang sudah berusia 71 tahun ini memberi kami nasehat agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sebab waktu itu bagaikan pedang. Waktu akan menusuk orang yang tak dapat menggunakannya dengan baik. Waktu akan terus berjalan dan tak akan kembali lagi.

IMG01558-20130301-1508

Prof Arief Rachman yang masih menjadi guru besar emiritus UNJ ini mengingatkan pentingya waktu yang bagaikan pedang dan harus diasah agar menjadi tajam. Supaya pedang menjadi tajam, maka jasmani, hati, pikiran, mata, dan lisan harus dijaga. Oleh karenanya para guru diharapkan untuk pandai menjaga pedang agar selalu diasah dan tajam dengan kreativitas dan imajinasi. Selalu berkata jujur dan mampu memberikan  keteladanan. Biasakan untuk sholat tepat waktu dalam keadaan apapun. Disiplin soal waktu adalah bagian yang paling pening dalam hidup ini.

Read More

Motivasi dari Pak Arif Rachman di SMP Labschool Jakarta

Setelah berolahraga Jumat pagi, siswa-siswi SMP Labschool Jakarta mendapatkan motivasi luar biasa dari pak Arief Rachman. Beliau menyampaikan bahwa sekoalh kita tak kalah mutunya dengan sekolah lainnya di Indonesia. Bahkan Labschool sudah masuk 10 besar sebagai sekolah yang diperhitungkan keberadaannya di negeri ini. Bangga benar dengarnya.

Foto1, pak Arif Rahman sedang memberikan motivasinya kepada siswa SMP Labschool Jakarta

Foto1

Foto1, Motivasi pak Arif Rachman

Read More