Perut Boleh Kosong Tapi Niat tak Boleh Bolong.
Judul di atas saya ambil dari iklan Indomie yang ada di televisi. Perut boleh kosong tapi niat tak boleh bolong.Selama berpuasa kita memulainya dengan niat yang ikhlas karena Allah. Saya niat puasa karena Allah. Itulah niat yang diucapkan sebelum berpuasa.
Namun banyak diantara kita yang niatnya jadi bolong di saat perut kosong. Mengapa itu bisa terjadi? Sebab kita lupa akan niat yang telah diucapkan. Kita menjadi ingkar janji. Kita lupa bahwa niat berpuasa hanya untuk Allah. Penguasa langit dan bumi beserta isinya.
Masih banyak diantara kita yang sedang berpuasa, justru berbuat hal hal yang tidak baik. Misalnya berdusta, bergunjing, dan lain lainnya. Kegiatan tersebut tidak membuat kita semakin dekat dengan Allah.
Sebelum mulai berpuasa umat Islam harus mengucapkan niat puasa terlebih dahulu. Berikut ini niat puasa Ramadhan yang biasa diucapkan umat Islam usai sholat tarawih:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
“Nawaitu shouma ghodin an adaai fardlu syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aalaa”.
Artinya, “Saya niat puasa besok, untuk menunaikan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’aalaa”.
Bagaimana orang-orang yang lupa berniat puasa, apakah masih sah puasanya? Ulama tafsir Alquran, Prof Quraish Shihab menjelaskan dalam bukunya yang berjudul M. Quraish Shihab Menjawab menurut pandangan mayoritas ulama, waktu berniat puasa adalah sejak tenggelamnya matahari hingga sesaat sebelum terbitnya fajar.
Perut boleh kosong tapi niat tak boleh bolong. Kita harus mampu menahan hawa nafsu di saat berpuasa. Semua itu dilakukan agar kita menjadi orang yang bertakwa. Kita harus mampu menjadi pribadi yang religius dan berujung kepada manusia yang bertakwa.
Pagi ini saya menonton berita di televisi. Satu keluarga keracunan oli motor saat berbuka puasa. Setelah makan berbuka puasa, satu keluarga mual mual dan kejang kejang. Ternyata makanannya di masak dengan oli motor bukan minyak goreng. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit di Sumedang Jawa Barat.
Ada juga seorang anak meninggal di Bantul Yogyakarta. Meninggal karena takjil beracun. Sang ayah tak terima dan akan mengurus kasusnya lewat jalur hukum. Anaknya meninggal setelah makan yang dibagikan saat berbuka puasa.
Di Jakarta Timur ada kasus pencurian motor. Kalau melihat rekaman cctv-nya, sangat mudah sekali mereka mengambil motornya. Tidak sampai hitungan menit motor sudah diambil oleh pencuri.
Kemudian di Depok. Seorang ustadz ditangkap polisi. Beliau menyebarkan berita hoaks tentang babi ngepet. Ternyata itu hanya berita hoaks yang sengaja dibuat agar menjadi terkenal.
Sungguh sedih kalau mendengar dan menonton berita yang kurang bagus. Untunglah masih ada berita bagus. Bagi seorang jurnalis dikenal dengan istilah Bad News, is a good news.
Presiden Jokowi kemarin memberikan santunan untuk ahli waris anggota KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas. Ahli waris akan mendapat rumah dan biaya pendidikan sampai sarjana. Kegiatan tersebut diadakan di Sidoarjo Jawa Timur.
Setelah sholat subuh, anak-anak di SMP Labschool Jakarta, mendapatkan ceramah dari Prof. Arief Rachman melalui aplikasi zoom. Beliau memberikan tausyiah yang sangat bagus sekali untuk diamalkan oleh siswa kelas 7 SMP Labschool Jakarta. Biasanya kita mengadakan kegiatan pesantren ramadhan di sekolah, kini kita berada di rumah masing-masing.
Judul presentasi beliau bagus sekali. Menjadikan Pribadi yang Religius dalam Tatanan Iman dan Taqwa. Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd adalah Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Guru Besar Emiritus Universitas Negeri Jakarta. Beliau juga penasehat labschool yang sangat bersahaja. Kami sangat menghormati beliau.
Beliau mengatakan bahwa Indikator Keberhasilan menjadi pribadi yang religius dan mencapai TAQWA, adalah:
- IMAN (Jujur),
- IKHLAS (Kerja keras),
- SHALAT (Disiplin),
- SABAR (Tidak putus asa),
- TAWAKAL (Bersyukur)
Beliau juga menjabarkan tentang Defenisi Pendidikan secara jelas. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1).
Kita perlu melakukan pendidikan berkualitas atau bermutu. Pendidikan Bermutu adalah pendidikan dimana mampu menghasilkan lulusan yang:
- Bertaqwa
- Berkepribadian matang
- Berilmu Mutakhir dan berprestasi
- Rasa Kebangsaan
- Berwawasan global
Pemahaman mengenai Sukses Pendidikan dijelaskan melalui Visi Labschool yaitu Iman, Ilmu, Amal. Kemudian beliau menjabarakannya satu demi satu.
Iman, Sifat-sifat Kebajikan Ilmuwan:
- Intellectual Integrity (Kejujuran, keberpihakan, kemampuan untuk mengambil keputusan yang diyakini, keterikatan kepada Tuhan YME,
- Intellectual Humility (Kerendahan hati, ketundukan kepada Tuhan YME, Kesadaran atas keterbatasan hanya Tuhan yang memiliki kesempurnaan)
- Intellectual Courage (Keberanian untuk benar, keberanian menyampaikan keyakinan karena pertanggungjawabannya kepada Tuhan YME)
- Intellectual Responsibility (tanggung jawab keterpelajaran kepada Tuhan YME, tanggung jawab berilmu)
Ilmu, Sifat-sifat Kebajikan ilmuwan:
- Intellectual Curiosity (semangat belajar untuk mencari tahu kebenaran ilmu)
- Intellectual Faith in Reason (keyakinan kepada kekuatan nalar)
- Intellectual Independency in Thinking (Mandiri, tidak tergantung kepada kekuatan di luar ilmu)
Amal, Sifat-sifat kebajikan ilmuwan:
- Intellectual Civility (menjadi warga yang bertanggung jawab untuk kemaslahatan masyarakat, negara dan bangsa, dan semangat mempersatukan silaturahmi dengan cara sopan dan santun)
- Intellectual Perseverance (tahan menghadapi tantangan masa depan dan tanggap serta tangguh melihat peluang untuk memperbaiki mutu masyarakat, bangsa serta negara).
- Intellectual Empathy (Kepekaan, kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bangsa dan negara dan membahagiakan umat
Potensi Spiritual, Mampu menghadirkan Tuhan/Keimanan dalam setiap aktifitas. Kegemaran berbuat untuk Allah. Disiplin Beribadah, Sabar berupaya, Berterima kasih/bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita.
Potensi Akal, Kemampuan berhitung, Kemampuan Verbal, Kemamuan spasial, Kemampuan Membedakan, Kemampuan membuat daftar prioritas.
Potensi Jasmani, Sehat secara medis, Tahan cuaca, Tahan bekerja keras, Potensi Perasaan, Mengendalikan emosi, Mengerti perasaan orang lain, Senang bekerjasama, Menunda kepuasan sesaat, Berkepribadian stabil, Potensi sosial, Senang berkomunikasi, Senang menolong, Senang berteman, Senang membuat orang lain senang, Senang bekerjsama.
Kecenderungan Sikap, tidak stabil dan stabil, Introvet dan ekstrovet. Sangat Murung, Tegang Tidak Bersemangat, penuh perhitungan, Kaku, Dingin, Pendiam, Pasif , penyedih/dingin. Perasa Tidak Tenang; Agresif Negatif; Berubah-ubah, Bergejolak/ Panas
Hati-hati; Tenggang Rasa; Damai; Terkendali Dapat dipercaya; Emosi Seimbang , berhati tenang dan sejuk
Optimis; Aktif Bermasyarakat; Orientasi Bergembira; Pemimpin Merdeka; Fleksibel/Memahami Perbedaan; Senang Berkomunikasi , Bersemangat Gembira Hangat
Sentuhan Pembelajaran meliputi perasaan'(enak/sebel), akal (benar salah), dan iman/qalbu (halal/haram). Karakter dibangun melalui tahapan:
A. Disiplin
Tanggungjawab (responsibility)
Ketepatan kerja (punctuality)
Keterikatan (commitment)
Keteraturan (orderly manner)
Kemampuan (competent)
B. Kemartabatan (Honour)
Kejujuran (honesty)
Semangat juang (patriotik)
Keberanian untuk benar-adil (courageous)
Kemuliaan/kepatuhan/keunggulan (excellent)
Ketekunan-keajegan (persistent)
Tahan cobaan (perserverence)
C. Struktur (Hierarchy)
Mata rantai peraturan (chain of rules)
Profesional
Kesetiaan (loyal)
Kerjasama (teamwork)
Ketaatan (obedient)
Saling memperhatikan (care-share)
Ada 21 Nilai karakter yang bisa dikembangkan,
- Yakinkan dalam diri akan kehadiran Allah SWT
- Semangat kerja keras
- Berpikir luas dan terbuka
- Berusaha untuk sanggup bekerja dan bertanggung jawab
- Hangat optimis dan bersyukur
- Bersih, tertib dan rapi
- Berani untuk yang benar
- Bersedia memberi dan meminta maaf
- Toleran kepada kekurangan
- Penolong
- Kreatif, imaginatif keluar dari kebiasaan untuk hal yang baik
- Mandiri yakin akan kekuatan diri tetapi rendah hati
- Mau belajar dan berpikir ilmiah
- Ajeg, konsisten memakai nalar
- Halus perasaan, kasih, cinta dan sayang
- Hormat, disiplin dan taat azaz
- Sopan santun
- Dapat dipercaya (amanah)
- Dapat mengendalikan diri
- Bersikap adil dan sportif
- Berikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT
Watak Penting untuk Dikembangkan dengan Bertaqwa.
Fleksibel
Keterbukaan
Ketegasan
Berencana
Mandiri
Toleransi
Disiplin
Berani ambil resiko
Sportif
Setia kawan
Integritas
Orientasi masa depan-penyelesaian tugas
Itulah sedikit ceramah yang disampaikan bapak Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. Beliau tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur, Bila anda memerlukan jasa beliau untuk berceramah atau presentasi, dapat menghubungi pak Deden.
Semoga niat puasa kita tidak bolong di saat perut kosong. Luruskan niat puasa kita. Selamat berpuasa di hari ke- 17.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
33 thoughts on “Perut Boleh Kosong, Tapi Niat Tak Boleh Bolong”