Sebelum mengawas Ujian Kenaikan Kelas (UKK) di sekolah Labschool, Bapak Prof. Arief Rachman memberikan nasehatnya kepada kami, para guru di SMP Labschool Jakarta. Beliau yang sudah berusia 71 tahun ini memberi kami nasehat agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sebab waktu itu bagaikan pedang. Waktu akan menusuk orang yang tak dapat menggunakannya dengan baik. Waktu akan terus berjalan dan tak akan kembali lagi.
Prof Arief Rachman yang masih menjadi guru besar emiritus UNJ ini mengingatkan pentingya waktu yang bagaikan pedang dan harus diasah agar menjadi tajam. Supaya pedang menjadi tajam, maka jasmani, hati, pikiran, mata, dan lisan harus dijaga. Oleh karenanya para guru diharapkan untuk pandai menjaga pedang agar selalu diasah dan tajam dengan kreativitas dan imajinasi. Selalu berkata jujur dan mampu memberikan keteladanan. Biasakan untuk sholat tepat waktu dalam keadaan apapun. Disiplin soal waktu adalah bagian yang paling pening dalam hidup ini.
Para guru jangan sampai terjebak dengan rutinitas kerja. Harus ada sesuatu yang baru dan inovatif yang dikerjakan sehingga pekerjaannya tak hanya itu-itu saja setiap tahunnya. Orang akan cepat menjadi tua ketika orang tersebut tak melakukan sesuatu yang baru dan inovatif dalam hidupnya. Guru harus berani mencoba hal-hal baru agar tak lekas menjadi tua dan mampu mengasah pedangnya tetap tajam dan terasah dengan baik. Guru harus berada di depan memimpin kelasnya dan membuat murid menjadi pemimpin masa depan. Oleh karenanya, guru jangan pernah berkata bohong atau berdusta. Sebab sekali berbohong, maka dia akan terus berbohong.
Luar biasa nasehat Prof Arief Rachman pagi hari ini, Rabu, 12 Juni 2013 di ruang pengawas UKK SMP Labschool Jakarta. Sebagai penasehat Labschool, Pak Arief rachman banyak memberikan nasehat dan motivasi kepada kami yang masih muda. Beliau juga mengingatkan agar kami giat berolahraga, dan menjaga pola makan. Jangan sampai antara tinggi badan dan berat badan tak seimbang. Terus terang ini membuat saya tersenyum dan mentertawakan diri sendiri. Betapa selama ini saya kurang berolahraga dan terlalu asyik di depan komputer. Pola makanpun terkadang kurang terjaga dengan baik.
Waktu itu bagaikan pedang. Dia akan menebas siapa saja yang tak pandai menggunakannya dengan baik. Bahkan pedang itu bisa berkarat bila tak pernah diasah dengan hati nurani yang terjaga cahayanya. Guru harus mampu menjaga hati agar nuraninya tetap terjaga untuk selalu memberikan kasih sayang kepada murid-muridnya. Cinta dan kasih sayang adalah bentuk dari menjaga hati. Lisanpun harus dijaga dari perkataan yang sia-sia. Mata harus dipakai untuk melihat kebesaran Sang Maha Pencipta. Pikiran harus terus diajak berpikir positif agar timbul optimisme dalam diri.
Gunakan sepertiga malam untuk sholat tahajud dan memohon maaf atas segala dosa. Bacalah kalam ilahi setiap hari. Mintalah selalu kepada Allah agar kita sebagai manusia mampu menjaga pedang ini agar terus terasah dan tajam. Waktu adalah pedang yang tajam bila kita terus mengasahnya dengan kebaikan.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
One thought on “Waktu Itu Bagaikan Pedang”