Jangan cuma ngomong, tapi nulis Juga Dong! Itulah ajakan Omjay kepada kawan-kawan pembaca blog Omjay. Dengan menulis, kita akan lebih lama bicara daripada ngomong secara langsung.
Semalam saya mengundang penulis buku best seller Man jadda Wajada. Namanya Akbar Zainudin. Beliau juga penulis buku Uktub yang atinya menulis itu gampang. Beliau mengatakan bahwa bukunya laku karena pinter ngomong.
Seorang kawan penulis berkomentar.
Maaf… Transliterasi yang pas, menurut saya, : Man Jadda Wajada. Man (barang siapa) Jadda (bersungguh-sungguh) Wajada (maka akan mendapatkan).
Al Faqiir 🙏
Sore hari saya telpon beliau untuk mengingatkan bahwa nanti malam menjadi narasumber kegiatan belajar bicara PGRI. Biasanya kami undang beliau di kegiatan belajar menulis PGRI di WA Group. Kali ini beliau saya minta menyampaikan materinya melalui aplikasi zoom. Alhamdulillah beliau bersedia.
Saya sampaikan kepada beliau kalau banyak penulis yang kurang bisa ngomong dan mempromosikan bukunya. Akhirnya bukunya kurang laku di pasaran. Mereka kurang bisa ngomong menyampaikan karya tulisnya kehadapan publik.
Namun sebaliknya, banyak orang yang hanya pintar ngomong, tapi gak bisa menulis. Kalau disuruh ngomong atau bicara bisa kuat berjam jam. Tapi, kalau diminta menulis tidak bisa. Begitulah kenyataannya.
Jarang ada orang yang pintar ngomong juga pintar menulis. Keterampilan menulis dan bicaranya seimbang. Saya belajar bareng Akbar Zainuddin melalui chanel youtubenya yang banyak sekali penontonnya. Anda bisa mendapatkannya melalui mesin pencari google. Atau juga bisa melihat websitenya di Akbar Zainudin – Motivator Man Jadda Wajada
Jangan cuma ngomong tapi menulis juga dong. Sebuah buku yang pernah juga saya baca dari seorang wartawan yang lupa namanya. Pak Wiranto dari penerbit indeks pernah memberikan bukunya. Saya simpan di sekolah.
Dari belajar menulis menuju belajar bicara adalah tema yang saya minta untuk Akbar Zainuddin menyampaikan materinya. Alhamdulillah respon peserta belajar bicara sangat bagus dan acara molor sampai pukul 22.00 wib. Peserta sangat antusias bertanya, dan dijawab dengan baik oleh narsumnya. Bahkan ada pelatihan GRATIS bagi mereka yang membeli bukunya.
Banyak peserta yang bertanya sehingga waktu 3 jam tak terasa. Saya sempat tertawa ngakak ketika pak Fajar bilang kalau sulit menahan tawa. Alhamdulillah resepnya manjur dan beliau bisa menahan tawa karena selalu membawa buku tabungannya yang saldonya minus. Saya tertawa ngakak mendengarkannya.
Semalam hujan turun sangat lebat di kota Bandung. Suara adzan Isya saling bersahutan dari masjid ke masjid. Saya terpaksa mematikan MIC saya. Untunglah ada bu Aam Nurhasanah yang siap menjadi moderator sehingga acara dapat berjalan dengan lancar. Bu AAM semakin lincah saja menjadi moderatornya, walaupun si buah Hati (Adel) sudah mulai cemberut melihat mamahnya yang masih bertugas sebagai moderator acara public speaking for teacher.
Bapak Fajar yang masih sakit tangan kanannya juga luar biasa membantu saya. Beliau menyiapkan link akun zoom dan juga link youtubenya sehingga buat anda yang belum sempat ikut acaranya, dapat menonton di link di bawah ini.
LIVE ON YOUTUBE
Dari Belajar Menulis Menuju Belajar Bicara
Hari Kamis, 25 Februari 2021
Pukul 19.00 WIB
live streaming di Youtube
https://youtu.be/b2S6JY3qYu0
Menurut Akbar Zainudin, untuk menjadi seorang pembicara hebat, ada hal- hal penting yang harus diperhatikan agar sukses dalam menyampaikan pesannya.
- Hal yang pertama adalah mencintai pekerjaan Anda. Maksudnya ketika kita ingin menjadi sesuatu yang hebat, maka kita harus betul–betul mendalami pekerjaan tersebut, menyayanginya dan mempertahankannya.
- Hal penting yang kedua adalah dengan memperkuat kelebihan kita. Setiap manusia memiliki kelebihannya masing–masing. Untuk membuat setiap orang itu maju, maka kembangkanlah kelebihan kita dan jadikan sebagai keahlian bagi kita.
- Hal yang ketiga adalah Membangun rasa percaya. Ini juga sangat penting bagi seorang pembicara yang hebat. Untuk tampil di depan audience itu tidak gampang, terutama untuk para pemula, maka bangunlah rasa percaya diri dengan cara berlatih di depan cermin sebelum kita menjadi pembicara.
- Hal yang keempat adalah banyak berlatih. Pembicara yang hebat harus berani tampil dengan percaya diri yang tinggi untuk membentuknya membutuhkan banyak latihan. Banyak cara bisa dilakukan, salah satunya latihan bicara sambil bercermin atau latihan di belakang stage sebelum tampil.
- Hal yang kelima adalah punya mentor. Untuk menjadi pembicara yang hebat kita harus tetap belajar mengenai tampilannya sebagai seorang pembicara. Bisa melalui mencari mentor pribadi atau bisa berbagi pengalaman bersama sesama narasumber.
- The voice(intonasi suara). Atur tempo dan kecepatan suara, gunakan variasi intonasi dan berikan jeda sejenak agar pendengar punya kesempatan mencerna.
- Bahasa tubuh (body language). Mimik muka kita buat jangan menakutkan, serius dan cemberut tinggalkan semua beban pikiran sebelum kerja. Mata selalu fokus, ramah dan bersahabat usahakan jangan kontak mata serta sapu pandangan ke seluruh penjuru, mendengarkan dan memperhatikan para audience, dengarkan ada suara publik dan tujukan pada publik bahwa anda mendengarkan. Gerak tangan dan gerak tubuh sesuaikan dengan apa yang kita ucapkan. Mengkomunikasikan waktu supaya tidak mengalami kejenuhan, maka sesekali perlu mengkomunikasikan waktu.
- The delivery (kemampuan dalam menyampaikan). Kemampuan dalam membuka dan menutup presentasi, beriteraksi dengan audiece serta menggerakkan ruangan.
Semoga apa yang disampaikan oleh Akbar Zainudin semalam dapat menginspirasi anda yang ingin memiliki kemampuan menulis dan berbicara. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Akbar Zainudin, sang Motivator dan pembicara nasional, dapat melihat dan membaca profilnya di Profil – Akbar Zainudin.
Dalam kesempatan ini, saya juga berpesan kepada anda yang pinter ngomong. Jangan hanya ngomong. Ikut menulis juga dong!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
18 thoughts on “Jangan Cuma Ngomong, Tapi Menulis Juga Dong!”