Mengapa Menulis Seperti Makan Nasi Padang?

Mengapa menulis Itu Seperti Makan Nasi Padang
20 Januari 2025   06:35

Nasi padang Rp12.000/dokpri

“Menulis itu Seperti Makan Nasi Padang. Begitulah seorang kawan mengatakannya. Anda harus Menikmati Setiap Suap”.

Menulis adalah aktivitas yang menyenangkan, namun sering kali terasa berat. Bagi Omjay, menulis mirip dengan menikmati nasi Padang. Menulis itu kaya akan rasa, warna, dan tekstur. Setiap suap menawarkan pengalaman unik yang memanjakan lidah dan jiwa.

Ada Keberagaman Rasa di sana. Itulah mengapa nasi padang itu nikmat rasanya. Nasi Padang terkenal dengan keberagaman rasanya, dari pedasnya sambal hijau hingga gurihnya rendang. Menulis pun demikian. Setiap kata memiliki rasa dan makna yang berbeda, menunggu untuk dikombinasikan menjadi kalimat yang indah. Menulis memungkinkan kita untuk mengekspresikan emosi, pemikiran, dan pengalaman dengan cara yang unik.

Warna dan Tekstur tentu saja bisa dilihat sempurna. Nasi Padang disajikan dengan berbagai warna dan tekstur, dari hijau daun singkong hingga coklat kecoklatan rendang. Menulis juga memiliki warna dan tekstur tersendiri. Kata-kata bisa berwarna cerah atau gelap, tergantung pada nuansa yang ingin disampaikan. Tekstur bahasa bisa halus atau kasar, tergantung pada efek yang diinginkan.

Proses Menikmati harus anda rasakan suap demi suap. Menikmati nasi Padang bukan hanya soal memasukkan makanan ke mulut, tapi juga tentang menikmati setiap suap. Menulis pun demikian. Setiap kata harus dipilih dengan hati-hati, disusun dengan cermat, dan dibumbui dengan perasaan. Proses ini membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan dedikasi.

Ada Koneksi Emosional di sana. Makan nasi Padang sering kali dikaitkan dengan kenangan indah, seperti pertemuan keluarga atau perayaan spesial. Menulis juga bisa membangun koneksi emosional yang kuat dengan pembaca. Kata-kata yang tepat dapat membangkitkan emosi, menginspirasi, atau memberikan kesadaran baru.

Nasi Padang memang terkenal dengan rasanya yang lezat dan khas! Berikut beberapa alasan mengapa nasi padang begitu enak:

A. Bumbu dan Rempah

Penggunaan bumbu alami: Nasi Padang menggunakan bumbu-bumbu alami seperti kunyit, jahe, lengkuas, dan daun jeruk yang memberikan aroma dan rasa yang khas.
Rempah-rempah yang kuat: Penggunaan rempah-rempah seperti lada, cengkeh, dan kapulaga menambahkan kedalaman rasa.

B. Teknik Memasak

Teknik memasak yang tepat: Nasi Padang dimasak dengan teknik yang tepat, sehingga tekstur nasi menjadi empuk dan tidak lengket.
Penggunaan minyak yang tepat: Minyak yang digunakan untuk memasak nasi Padang biasanya adalah minyak kelapa atau minyak goreng yang berkualitas.

C. Keanekaragaman Lauk

Variasi lauk yang banyak: Nasi Padang biasanya disajikan dengan berbagai lauk seperti rendang, gulai, sate, dan lain-lain.
Keanekaragaman rasa: Lauk-lauk tersebut memiliki rasa yang berbeda-beda, sehingga menambahkan keanekaragaman rasa pada nasi Padang.

D. Tradisi dan Kebudayaan

Warisan kuliner: Nasi Padang adalah warisan kuliner Minangkabau yang telah turun-temurun.
Sentuhan budaya: Nasi Padang sering disajikan dalam acara-acara adat dan budaya, sehingga menambahkan nilai sentimental pada rasa.

E. Faktor Lain

Kualitas bahan: Nasi Padang menggunakan bahan-bahan yang segar dan berkualitas.
Pengalaman memasak: Koki-koki nasi Padang biasanya memiliki pengalaman memasak yang luas, sehingga dapat menciptakan rasa yang lezat dan konsisten.
Itulah beberapa alasan mengapa nasi Padang begitu enak! Apakah Anda memiliki alasan lain tentang nasi Padang?

Nasi Padang memiliki rasa yang khas dan lezat, dengan perpaduan berbagai bumbu dan rempah-rempah yang kuat. Rasa khas tersebut berasal dari penggunaan bahan-bahan seperti daun kunyit, daun salam, serai, lengkuas, dan santan.

Nasi Padang biasanya disajikan dengan berbagai lauk, seperti rendang, gulai, sate, dan lain-lain. Rasa dari setiap lauk tersebut juga menambah kekayaan rasa Nasi Padang secara keseluruhan.

Apakah Anda ingin tahu resep membuat Nasi Padang atau ingin informasi lebih lanjut tentang masakan khas Padang lainnya?

Metafora “menulis seperti makan nasi Padang” sangat menarik! Meskipun tidak secara harfiah, perbandingan ini mengandung makna mendalam:

A. Kesamaan

  1. Keanekaragaman: Nasi Padang memiliki berbagai lauk dan bumbu, seperti halnya menulis yang membutuhkan berbagai gagasan dan pendekatan.
  2. Kreativitas: Mengatur lauk dan bumbu mirip dengan menyusun kata-kata untuk menciptakan kesan yang unik.
  3. Proses: Memasak nasi Padang membutuhkan waktu dan kesabaran, begitu pula menulis yang memerlukan proses pengolahan pikiran dan perasaan.
  4. Koneksi Emosional: Nasi Padang sering dikaitkan dengan kenangan dan perasaan, seperti halnya menulis yang dapat membangun koneksi emosional dengan pembaca.

B. Perbedaan

  1. Bentuk: Nasi Padang adalah makanan fisik, sedangkan menulis adalah aktivitas intelektual.
  2. Tujuan: Nasi Padang memuaskan lapar, sedangkan menulis memuaskan kebutuhan ekspresi dan komunikasi.
  3. Proses: Memasak nasi Padang memiliki langkah-langkah spesifik, sedangkan menulis lebih fleksibel dan subjektif.

Kesimpulan

Meskipun tidak secara harfiah sama, metafora ini mengajak kita memandang menulis sebagai proses kreatif yang membutuhkan kesabaran, kreativitas dan koneksi emosional. Apakah Anda ingin membahas lebih lanjut tentang metafora ini atau menulis secara umum.

Menulis memang seperti menikmati nasi Padang, dan keduanya membutuhkan apresiasi terhadap keberagaman, kesabaran dalam menikmati setiap suap, dan kemampuan untuk membangun koneksi emosional. Jadi, mari kita menikmati proses menulis dengan sepenuh hati, seperti menikmati setiap suap nasi Padang yang lezat.

Nasi padang dengan ikan kembung/dokpri

Nasi padang Rp12.000 dengan ikan kembung/dokpri

Demikianlah kisah Omjay tentang Menulis Itu Seperti Makan Nasi Padang. Nikmati suap demi suap, dan pilihlah lauk yang anda sukai. Omjay memilih ikan kembung karena daging ikannya nikmat sekali. Harga kaki lima, dan rasanya bintang lima.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Menulis Itu Seperti Makan Nasi Padang”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/678d110634777c1303105eb2/menulis-itu-seperti-makan-nasi-padang?page=all#section2

Kreator: Wijaya Kusumah

 

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Mari Mengenang Kembali Sejarah Kelahiran KOGTIK PGRI dan Perjuangan Guru TIK/KKPI

Mari Mengenang Kembali Sejarah Kelahiran KOGTIK PGRI

Sekaligus juga Mengenang Kembali Sejarah Perjuangan Guru TIK dan KKPI di seluruh Indonesia yang sekarang telah bergant nama menjadi guru Informatika dalam kurikulum merdeka. Kami juga bergabung di APKS PGRI dengan nama Ikatan Guru Informatika PGRI.

WEBINAR KOGTIK

Sejarah kelahiran Komunitas guru TIK dan KKPI (KOGTIK) tidak terlepas dari perjuangan guru TIK dan KKPI se-Indonesia. Mengenang Kembali Sejarah Perjuangan Guru TIK dan KKPI. Inilah topik kisah Omjay eh Kakek Jay kali ini. Semoga anda tahu sejarah pejuangan guru TIK dan KKPI yang sekarang berganti nama menjadi guru Informatika dalam kurikulum merdeka.

Input sumber gambar dokpri

Hari ini, Kamis 16 Jnuari 2025, facebook mengingatkan kembali sejarah perjuangan guru TIK dan KKPI yang hilang dalam kurikulum 2013. Kami berjuang dan mendatangi mendikbud Muhammad Nuh di kantornya.

Input sumber gambar dokpri

Kami berdialog langsung dengan beliau. Namun beliau tetap kekeuh tidak akan mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI di SMK. Beliau tetap mengganti matpel TIK dan KKPI dengan Prakarya dalam kurikulum 2013.

Input sumber gambar dokpri

Dari awal digulirkannya, kurikulum 2013 memang sudah menuai pro dan kontra. Masalahnya semakin menumpuk ketika pergantian rezim pemerintahan. Kami tak pernah bermimpi kalau mata pelajaran TIK dihapuskan karena tidak ada listrik, dan tidak perlu menjadi mata pelajaran, karena materinya bsa masuk ke semua mata pelajaran.

Pertemuan agtifindo dan kogtik yang difasilitasi pak Indra Charsmiadji

Pertemuan agtifindo dan kogtik yang difasilitasi pak Indra Charsmiadji

Mendikbud baru ketiban banyak masalah. Sedikit demi sedikit masalah diselesaikan dengan baik oleh pak Anies Baswedan, mendikbud pilihan presiden Jokowi. Namun sayang, Pak Anies diganti oleh presiden Jokowi di tengah jalan. Mendikbud berganti baru dan dipagang bapak Muhajir Efendy.

Input sumber gambar dokpri

Omjay sangat maklum dengan perubahan kurikulum. Adalah sebuah kewajaran bila kurikulum itu senantiasa diperbaharui. Namun demikian, kurikulum yang digulirkan tidak boleh dibuat tergesa-gesa. Tidak boleh pula menyingkirkan GURU TIK  dan KKPI.

Jangan sampai kebijakan yang keluar menimbulkan banyak memakan korban. Pada akhirnya guru jugalah yang paling banyak menderita. Terutama guru yang mata pelajarannya tidak nongol lagi di kurikulum 2013.

Mata pelajaran TIK adalah salah satunya. TIK adalah singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi. KKPI adalah singkatan dari Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi. Materinya dianggap sudah jadul dan hanya mengenal tombol keyboard dan microsoft office saja. Kami akhirnya mengadakan Olimpiade TIK Nasional (OTN) di aula gedung A Kemdikbud tahun 2016.

Input sumber gambar dokpri

Tadinya Omjay menganggap kurikulum baru ini adalah sebuah tantangan. Prof Abdul Malik Fajar (Mantan mendiknas) mengatakan, “kurikulum adalah sebuah menu yang disajikan agar dapat menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan”. Kalau ketiga point itu tidak terwujud, maka sudah bisa dipastikan kurikulum tersebut memang tidak layak dipertahankan.

Mareka yang mempertahankan biasanya mereka yang kecipratan proyek kurikulum 2013. Dicarilah dalil-dalil hukum dan teori untuk membenarkannya. Pada akhirnya yang muncul ke permukaan hanya pembenaran dan bukan kebenaran.

Input sumber gambar dokpri

Ketika mendapatkan undangan untuk mengikuti diklat kurikulum 2013 di hotel berbintang, Omjay berharap ada sesuatu yang baru muncul. Tapi sayang, Omjay tak mendapatkannya. Omjay hanya menyaksikan para instruktur yang hanya bisa membaca slide power point dari para pejabat pusat kurikulum dan perbukuan.

Input sumber gambar dokpri

Dari guru yang ikut jadi instruktur waktu itu, hanya bisa pelenga-pelongo menyaksikan kami para peserta yang kritis bertanya sana sini. Bagi kami, kurikulum 2013 hanya menimbulkan masalah baru. Ganti menteri ganti kurikulum, dan guru dianggap orang yang tak paham tentang pendidikan. Padahal mendidik tidak bisa mendadak.

Guru dan siswa tidak bisa langsung belajar komputer tanpa ada yang mengajarinya. Akhirnya kami buat workshop elearning ke berbagai kota di Indonesia dari Aceh hingga Papua.

Bagi kami saat itu, kurikulum 2013 adalah kurikulum aneh tapi nyata. Bahkan ada mata pelajaran baru yang menggantikan TIK di SMP dan SMA. Namanya mata pelajaran prakarya yang tak jelas dimana asal perguruan tingginya, karena belum pernah ada sarjana prakarya di perguruan tinggi yang Omjay ikuti.

Input sumber gambar dokpri

Sebagai guru TIK saat itu, Omjay tak bisa menolak tugas untuk menjadi guru prakarya. Dua tahun mencoba mencintai mata pelajaran prakarya, tapi ternyata tak bisa. Omjay lebih mencintai mata pelajaran TIK di SMP. Di dalamnya ada materi coding dan kecerdasan buatan yang dikenal dengan nama artificial intellegence (AI).

Setiap kali anak-anak bertanya kapan belajar TIK lagi, maka Omjay tak bisa menjawabnya dengan cara-cara seorang akademisi. Omjay hanya bilang pada mereka, tunggulah presiden baru. Waktu itu, pemilihan presiden sedang seru-serunya. Jokowi dan Prabowo bertarung merebut hati rakyat.

Input sumber gambar dokpri

Presiden Jokowi terpilih. Beliau menunjuk mendikbud baru yang kita semua sudah tahu kapasitas dan kredibilitasnya. Pak Anies Baswedan tahu, banyak masalah dalam proyek kurikulum 2013. Penghentian sementara kurikulum 2013 menjadi obat penenang bagi kami yang mata pelajarannya hilang. Mata pelajaran TIK masih ada di kurikulum 2006. Kamipun bernafas lega untuk sementara waktu.

Input sumber gambar dokpri

Mereka yang kembali ke kurikulum 2006 atau KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) rata-rata senang sekali. Mereka tidak lagi disulitkan urusan penilaian. Sama seperti dosen perguruan tinggi. Tak pernah dipersulit untuk urusan penilaian.

Ada kegembiraan buat guru yang mata pelajarannya hilang dalam kurikulum 2013. Termasuk juga guru TIK. Perwakilan guru TIK akhirnya bertemu pak Anies Baswedan pada 24 Desember 2013. Di hari itu terbentuklah komunitas guru TIK dan KKPI yang kini sudah resmi berbadan hukum. Kami resmikan pada 23 Januari 2014.

Input sumber gambar dokpri

Seringkali harapan sangat berbeda dengan kenyataan. Kurikulum 2013 justru masih mempertahankan TIK sebagai bimbingan. Padahal kita sama-sama tahu bahwa bimbingan TIK hanya akal-akalan pejabat kemdikbud supaya guru TIK mau menerima peran guru TIK dalam kurikulum 2013. Permendikbud saat itu masih belum menggembirakan guru TIK dan KKPI.

Permendikbud nomor 68 tahun 2014 dan nomor 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK lahir. Tapi sayangnya masih belum menyelesaikan masalah. Sebab akar masalahnya adalah kami hanya ingin mata pelajaran TIK kembali. Bukan karena memaksakan diri, tapi karena mata pelajaran ini sangat dibutuhkan oleh peserta didik saat ini. Lihat saja apa kata mereka di youtube dan media sosial lainnya.

belajar tik di SMP Labschool Jakarta/dokpri

Foto Belajar tik di SMP Labschool Jakarta/dokpri

Tadinya Omjay optimis kurikulum 2013 akan benar-benar menyiapkan generasi emas Indonesia. Tadinya Omjay merasa yakin kurikulum 2013 bisa menjadi solusi permasalahan pendidikan di negeri ini. Namun harapan tak sesuai dengan kenyataan, kami pun terus berjuang agar TIK dan KKPI kembali ke dalam kurikulum. Save TIK dan KKPI harga mati.

Input sumber gambar dokpri

Untung tak dapat diraih, Malang tak bisa ditolak, setelah Omjay membaca dokumennya dan terus Omjay pelajari struktur kurikulumnya, maka kurikulum 2013 tak lebih dari penambahan dan pengurangan jam mata pelajaran. Bahkan ada yang sengaja dimunculkan untuk mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Sementara sarjana prakarya belum pernah ada dalam perguruan tinggi kita.

kogtik medan

kogtik medan

Lagi-lagi dalil dan hukum dicari-cari untuk menjadi sebuah pembenaran dan bukan kebenaran. Kami kemudian menempuh jalan dialog dan mendatangi wantimpres dan mendikbud baru yang menggantikan Anies Baswedan.

Input sumber gambar dokpri

Senjakala kurikulum 2013 nampaknya harus dihentikan sampai di sini. Entah kenapa kami tak semangat lagi mempetahankannya. Nomenklaturnya sudah tidak tepat lagi menggunakan nama kurikulum 2013. Sebaiknya diganti saja menjadi kurikulum 2016. Kami akhirnya bisa berdialog dengan pak Anies Baswedan sebelum beliau digantikan oleh presiden Jokowi.

Input sumber gambar dokpri

Hasil revisi kurikulum 2013 sebaiknya dipublikasikan dengan cara akademik dan transparan. Disampaikan secara terbuka supaya tak ada lagi dusta diantara kita. Waktu 10 tahun sudah cukup untuk mengevaluasi dan melihat baik buruknya kurikulum baru. Jangan lagi coba-coba. Kita harus ingat iklan minyak kayu putih. “buat anak kok coba-coba!”.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang Mengenang Kembali Sejarah Perjuangan Guru TIK dan KKPI dalam kurikulum 2013. Tak terasa sepuluh tahun lebih kami berjuang. Kini TIK dan KKPI kembali muncul dalam kurikulum merdeka dengan nama Informatika.

Komunitas guru TIK dan KKPI

Komunitas guru TIK dan KKPI

Pandemi Covid-19 memberikan bukti bahwa TIK dan KKPI sebagai mata pelajaran penting diberikan kepada siswa. Terbukti adanya pandemi covid-19 kita sangat membutuhkan TIK dan KKPI. Kita belajar melalui dunia maya, dan menjadi tahu pentingnya TIK dan KKPI untuk semua siswa Indonesia.

 

Untuk mengenang sejarah perjuangan guru TIk dan KKPI, kami dengan ini mengadakan acara webinar nasional dan HUT ke-10 KOGTIK. Semoga dapat menjadi pelajaran berharga buat kita semuanya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/ Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com/about