Apa yang Akan Terjadi Bila 1 Juta Guru Ngeblog?

Senin, 3 Pebruari 2014, saya mendapatkan CD film Linimasa yang akan saya putarkan di kegiatan Ikatan Guru Indonesia (IGI). Ada 2 buah CD di dalamnya, dan ternyata setelah saya putarkan dan tonton, isi filmnya sangat bagus sekali.

Apalagi ada pernyataan pak Onno W Purbo di film tersebut. beliau mengatakan, bila ada 240.000 sekolah di Indonesia terkoneksi ke ingternet, dan jumlah siswanya 6,5 juta siswa, maka akan banyak siswa yang dapat menggunakan internet secara sehat.

Dari 6,5 juta siswa itu, bila mereka mau menulis tentang kota atau daerahnya, 1 halaman saja setiap bulannya, maka akan ada 6,5 juta halaman setiap bulannya yang berisi tentang daerah-daerah yang ada di Indonesia.

Terus terang, saya merasa terpicu dan terpacu dengan omongan pak Onno di Film linimasa itu. Saya pun berandai-andai. Seandainya ada 1 juta guru yang memiliki blog dan mereka aktif menulis di blognya masing-masing setiap bulannya, maka akan ada 1 juta konten edukasi atau pendidikan tercipta dari para guru yang aktif ngeblog.

Tentu ini menjadi sangat luar biasa, ketika para guru itu ngeblog sesuai dengan minat dan bidangnya masing-masing. Para guru tak sekedar meminta anak atau muridnya mencari informasi di internet, tetapi meminta mereka menciptakan informasi di internet. Wow!

Tentu, hal itu akan terwujud bila dimulai dari para guru itu sendiri. Guru harus memberikan keteladanan kepada siswa tentang menulis di blog yang baik, sehingga siswa tertarik untuk ikutan ngeblog seperti gurunya.

Vitus Polikarpus Surung Manullang berkomentar di facebook saya, “Jika setiap guru mau menuliskan satu topik per bulan tentang bahan ajarnya di blog secara rutin, maka dalam beberapa tahun, blog itu siap menjadi sumber bahan ajar, dan menjadi sarana komunikasi yang efisien antara siswa dan guru secara berkesinambungan. Dan akan bermanfaat dalam peningkatan ilmu pengetahuan”. 

Kalau ada 1 juta guru aktif ngeblog dan memposting sebulan sekali tentang dunia pendidikan dan pengalamannya mengajar, maka akan ada sejuta konten tentang dunia pendidikan dalam sebulan.

Wow sungguh luar biasa!

Bagi teman-teman yang mau menonton film linimasa dan hendak memutarnya di sekolah masing-masing, dapat mengirimkan email ke omjay di wijayalabs@gmail.com. Semoga bermanfaat!

salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

5 thoughts on “Apa yang Akan Terjadi Bila 1 Juta Guru Ngeblog?

  1. siswa sudah pandai ngenet, jika ada satu juta blog, sepertinya nggak perlu bawa buku referensi kesekolah. ada modem dan tablet. tinggal klik alamat web …hebat. dunia semakin dekat mendekat.

  2. Ya,benar.Staf pengajar S2 dan S3 mengatakan bahwa di era globalisasi ini kemajuan sangat banyak.Dari internet dapat kita cari artikel,makalah,jurnal,penelitian dari seluruh dunia yang selalu baru.Penemuan terbaru dapat langsung dipublikasikan seketika itu juga ke seluruh penjuru dunia dengan internet.Cepat sekali,terjangkau dan praktis.Buku-buku kuliah kita sebenarnya jauh tertinggal 10-15 tahun. Walaupun ada buku yang dicetak pada tahun 2014 tetapi referensi ilmunya adalah buku-buku tahun sebelumnya.Untuk itulah diperlukan kepandaian dalam TIK dan Bahasa Inggris.
    Kurikulum RSBI/SBI sebenarnya sudah berwawasan internasional.Banyak tambahan dalam sains,Bahasa Inggris, TIK.Anak lebih siap bersaing dan mampu menguasai ilmu-ilmu baru dari multimedia.Masalah biaya mahal yang dikeluhkan oleh sebagian penduduk,sebenarnya terbilang murah karena fasilitas dan ilmu yang didapat jauh lebih banyak.

Leave a Reply to lili mulyadi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.