Belajar dan Berbagi Pengalaman Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya di Universitas Bung Hatta, Padang Sumatera Barat

MC Seminar yang Cantik

MC Seminar yang Cantik

Hari ini adalah hari yang bahagia karena bisa berjumpa dengan teman-teman mahasiswa-mahasiswi di kota padang. Tepatnya di universitas bung hatta padang. Saya diminta menjadi nara sumber seminar nasional menjadi guru tangguh berhati cahaya bersama dengan Muhammad Yunus yang merupakan salah seorang kompasianer yang saya jumpa di acara kompasianival beberapa waktu lalu.

Hari ini adalah hari nyepi. Hari dimana umat hindu merayakan hari sucinya. Di hari nyepi ini, jumat 23 maret 2012 saya berangkat ke kota padang dari terminal bus rawamangun jakarta timur menuju bandara soekarno hatta. Saya naik pesawat lion air penerbangan jam pertama.

Tak terasa, jakarta – padang ditempuh hanya memakan waktu 1,5 jam menumpang peswat terbang. Setiba di bandara minangkabau saya dijemput oleh mas yunus dan mas riki yang ganteng-ganteng. Kedua pemuda tampan ini menemani saya ke tempat acara seminar nasional menjadi guru tangguh berhati cahaya.

Pesawat Lion Air yang membawa saya ke kota padang

Pesawat Lion Air yang membawa saya ke kota padang

Di tengah jalan, mas yunus membelokkan mobilnya untuk sarapan lotek padang yang lezat. Wow nikmat sekali rasa loteknya. Mirip kayak gado-gado jakarta. Pantesan banyak polisi yang datang sarapan pagi di warung simpang presiden. Saya pun dibuatkan jus jeruk hangat sebagai pendamping lotek santapan saya pagi ini di kota padang.

Dua cowok ganteng yg menjemput saya di bandara, dan mentraktir saya sarapan pagi dengan lotek padang

Dua cowok ganteng yg menjemput saya di bandara, dan mentraktir saya sarapan pagi dengan lotek padang

Usai makan lotek khas padang, kami langsung meluncur ke kampus universitas bung hatta. Kampus yang luas dan berada dekat tepi pantai kota padang. Berdecak kagum juga saya berada di kampus sang proklamator ri ini. Sudah 4 kali ke kota padang, tapi baru kali ini saya menjejakkan kaki di kampus yang mahasiswa FKIP-nya (fakultas ilmu keguruan dan pendidikan) sekarang ini bertambah banyak. Rata-rata didominasi oleh para mahasiswi. Hal itulah yang saya lihat di aula bung hatta. Tempat acara dipenuhi bidadari cantik. Lebih dari 250 orang peserta hadir mengikuti seminar nasional guru tangguh berhati cahaya.

Ketika sampai, saya diperkenalkan dengan dosen pembimbing kegiatan dan perwakilan kepala dinas kota padang. Saya pun diperkenalkan dengan pak Krisnamukti, mantan pembantu rektor 3 universitas bung hatta yg kini usianya sudah 74 tahun. Meski beliau terkena stroke, tetapi semangatnya untuk berbagi masih sangat tinggi.

Sambil menunggu acara dimulai, saya diminta oleh panitia (komunitas cinta menulis) untuk menanda tangani sertifikat acara. Saya hitung ada sekitar 300 lembar sertifikat yang harus saya tanda tangani. Saya lihat jumlah peserta yang hadir semakin bertambah. Saya ucapkan sukses untuk panitia yang mampu mendatangkan peserta dengan jumlah yg luar biasa. Tidak mudah mencari peserta, apalagi di saat libur panjang seperti ini. Tentu akan banyak mahasiswa yang pulang kampung.

Kota padang adalah kota pelajar dimana para mahasiswanya kebanyakan berasal dari kampung atau daerah. Mereka datang ke kota padang untuk menuntut ilmu.

Ketika saya diminta untuk tampil mempresentasikan materi menjadi guru tangguh berhati cahaya, saya lihat banyak mahasiswi yang cantik-cantik. Sayang ya saya sudah tak muda lagi. Kalau masih muda sudah saya pacari salah satunya, hehehe.

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/03/1332693464908831179_300x200.25.jpg

Omjay di UBH Padang

Saya memulai presentasi dengan menampilkan 3 sosok pahlawan nasional, yaitu Buya Hamka. Bung Hatta dan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Ketiga tokoh itu adalah contoh daripada guru tangguh berhati cahaya. Hal yang membuat mereka berbeda dengan guru lainnya adalah mereka mampu menulis. Mereka mampu membuat karya tulis berupa buku sebelum ajal menjemput. Tak salah bila buku-buku mereka saat ini masih kita baca padahal orang sudah tiada. Menulis buku membuat mereka mencapai keabadian. Jasad mereka boleh saja mati, tapi tulisan mereka selalu terjaga sepanjang masa.

Gak kerasa sudah satu jam saya memberikan materi. Saya serahkan waktu kepada mas Yunus sebagai pemakalah untuk mempresentasikan makalahnya. Saya lihat mas Yunus membuka tulisannya di kompasiana. Katanya menjadi guru tangguh berhati cahaya seperti melihat kelok 44 di Sumatera Barat. Penuh medan yang berliku dan turun naik pula. Dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian untuk sampai ke sana. Untuk lengkapnya, anda dapat membaca tulisannya di kompasiana dengan mengetik muhammad yunus di menu search kompasiana.com.

Pada saat sesi tanya jawab, saya lihat banyak mahasiswi cantik bertanya kepada kami sebagai pembicara. Ternyata mahasiswi di kota padang bukan hanya cantik tetapi juga cerdas. Hal itu terlihat dari pertanyaan-pertanyaannya yang super sekali. Saya pun menjadi teringat dengan guru wanita yang mengajar di STM Negeri 3 Jakarta dulu. Cantik dan cerdas. Makanya dulu ketika masih sekolah, saya sempat jatuh cinta dan menuliskan cerpen dengan judul “guruku cinta pertamaku”, hehehe.

Senang sekali bisa berbagi pengalaman menjadi guru tangguh berhati cahaya. Apa yang saya presentasikan sudah ada lengkap dalam buku terbaru saya “menjadi guru tangguh berhati cahaya”. Saya melihat banyak mahasiswi yg berniat membelinya. Semoga bisa anda dapatkan di toko buku gramedia. (Promosi ni yee, hehehe).

1331042770642858725
Buku terbaru Omjay, pemesanan ke hp. 08159155515

Akhirnya, berada di kota padang yang singkat ini membuat saya menemukan kegembiraan. Sebuah kegembiraan yang belum pernah saya temui sebelumnya. Wow! Ternyata mahasiswi di kota padang cantik-cantik ya! Hehehe.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Http://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

6 thoughts on “Belajar dan Berbagi Pengalaman Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya di Universitas Bung Hatta, Padang Sumatera Barat

  1. m. fathurrahman.D 8d absen 25

    wah pengalaman yang bagus tuh omjay. semoga guru guru indonesia dapat menjadi guru yang tangguh dan memanfaatkan internet untuk berbagi ilmu seperti omjay

  2. m. fathurrahman.D 8d absen 25

    om jay terus berkarya ya dengan membuat buku yang bagus dan bermutu sehingga dapat menginspirasi orang banyak 🙂

  3. Darma

    Om jay, salut dengan blognya, tapi sepertinya penulisan gelarnya perlu dikoreksi..sepengetahuan saya, gelar yang paralel (sama di bidang pendidikan)hanya ditulis dengan gelar terakhir saja..

  4. Pingback: Ibuku, Guru Pertamaku Membaca dan Menulis

Leave a Reply to m. fathurrahman.D 8d absen 25 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.