Apa Kabar Guru Pengggerak?

Apa kabar guru penggerak? Beberapa Kepala Sekolah memberikan komentar dari tulisan Omjay yang berjudul bubarkan saja program guru penggerak di WA Group Kepala sekolah Nusantara. Isinya sebagai berikut:

“Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!” Halaman all – Kompasiana.com

  • Maaf ya omJay saya berharap dari guru penggerak dapat membawa perubahan tapi sampai saat ini yang kami dapatkan guru penggerak sering meninggalkan kelas dan tidak membawa perubahan di sekolah dan cara mengajarnya pun sama dengan sebelum-sebelumnya mungkin ini bisa menjadi pembelajaran.
  • Memang bagus program guru penggerak kita berharap dengan harapan yang sangat besar bisa membawa perubahan pendidikan kearah yang lebih baik, maafkan bila ada kata yang kurang berkenan. Di prakteknya sih bagus, tapi realita di siswa nol besaaar.
  • Iya memang teori bagus, tapi kenyataan pintere cuma buat gurunya saja, kenyataan terhadap siswa belum ada malah justru siswa ditinggal oleh kesibukan gurunya saja terus.
  • Kalau dilihat guru penggerak fokus ke guru saja. Tujuannya ya itu, cuma buat guru saja dan untuk siswa gak ada. ngajar awal beda tapi seterusnya tetep seperti dulu.
  • Guru penggerak digembleng cuma 9 bulan, belum cukup untuk menjadi pemimpin pembelajaran, yang diperoleh hanya gelar sertifikat guru penggerak dan diiming imingi jadi kepsek dan pengawas, makanya selama proses belajar bukan fokus jadi penggerak tapi iming-iming jabatan, ini riil di daerah, sebab hasil perubahan dirinya sebagai guru penggerak belum terlihat nyata, apalagi menggerakkan rekan-rekan untuk jadi pemimpin pembelajaran, bukan kuantitas dari lulusan guru penggerak tapi kualitas yang diharapkan, dana banyak keluar tapi apakah seimbang dengan kualitas bagi perubahan peningkatan pendidikan di Indonesia? Mari kita renungkan! Dulu guru guru berprestasi layak diangkat jadi kepsek, kepsek berprestasi layak jadi pengawas, ini proses puluhan tahun, tapi apakah yang hanya 9 bulan bisa?
  • Bapak/Ibu, jangankan guru penggerak yang notabene masih butuh dukungan dari pengelola sekolah, yang sekolah penggerak saja yang notabene di sokong penuh dengan pembiayaan yang lebih dari sekolah lain, bukan saja untuk gurunya, tapi juga untuk program dan sarpras nya ya sama juga… Ada beberapa yang tidak signifikan perubahannya. Kenapa saya katakan demikian di Jawa Barat ada kegiatan Atraksi. Ajang tampil kreatif sekolah penggerak. Itu gak semua sp mengirim wakilnya. Artinya yg ga ngirim ini mereka ngapain aja? Masa ga ada program yang unik yang bisa ditampilkan.
  • Di daerah kami juga guru penggerak banyaklah acara diluar wilayah kecamatan, kelas ditinggalkan apo karena masih baru dibutuhkan guru pamong oleh calon guru penggerak, kalau aku sudah kadaluwarsa untuk guru penggerak dan dak sanggup untuk guru pengajar praktek.
  • Kalau GP masih mungkin tidak berdaya, karena bisa jadi mereka tidak punya power di sekolahnya untuk mengoalkan program-program perubahannya. GP yang berdaya itu biasanya yang sudah jadi pengelola sekolah.
  • Sekurus-kurusnya ikan pasti ada dagingnya.. Dan segemuk-gemuknya ikan pasti ada duri/cucuknya…tinggal kita mau fokus ke durinya atau ke dagingnya
  • Tidak semua guru penggerak yang di beri label seperti di atas.
  • Ini bukan masalah cara pandang, tapi ini program yang disusun oleh pakar, jadi mestinya ada evaluasi agar PGP bisa berjalan efektif, efisien, dan optimal, harus ada pengawasan terhadap lulusannya, signifikan ga dengan peningkatan mutu pendidikan, guru dan siswanya.
  • Semoga bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah karena dana yg dikeluarkan sangat besar sedangkan hasil yang didapat TDK sesuai kita mendukung program pemerintah yang sangat bagus memang benar seharusnya ada pengawasan biar bisa menjadi evaluasi.
  • Barangkali suatu saat yang ada di group ini bisa sharing dengan mas menteri akan menjadi lebih baik dan menyuarakan suara hati kita selaku kepala sekolah.
  • Semua program pasti ada baik dan tidak tinggal dilihat mana yang dominan. Sekarang apa ada nilai tambah bagi dunia pendidikan, setelah ada guru penggerak.
  • Maaf bukan bermaksud pamer tapi ini nyata, SDN 1 jatimulya tidak punya guru penggerak bisa dapat nilai A = 94 akreditasi 2023 November, ini atas kerjasama guru siswa kepsek komite, yang bisa membuktikan ke asesor.
  • Mudah mudahan yang teman-teman sampaikan didengar juga oleh para petinggi khususnya di kementrian….tetap semangat…..Kepala sekolah hebatttt……
  • Sesuai statement ini, Guru Penggerak tidak melakukan perubahan disekolah terkadang karena tidak ada dukungan dari sekolah itu sendiri entah itu dari atasan dsb nya.
  • Gimana mau bergerak coba? Dan tidak semua Guru Penggerak selalu meninggalkan kewajiban di sekolah. Tetap profesional menjalankan kewajiban terlebih dahulu.
  • Benar… Ketika GP punya program, lalu tidak disetujui oleh pengelola sekolah, entah itu KS, Wakil KS atau yayasan dengan alasan dana misalnya. GP yang angkatan 1 itu gak dijanjikan jabatan. Mulai angkatan 4 atau 5 kan yang dijanjikan jabatan.  Artinya memang angkatan 1 dan angkatan2 awal menjadi GP dengan motivasi merubah diri menjadi lebih baik.
  • Nah, di tempat saya selama mengikuti program Guru Penggerak, murid tidak di terlantarkan, Guru Penggerak tetap menjalankan tugas mengajar.
  • Mengingat betapa strategisnya peran guru penggerak dalam memajukan pendidikan di Indonesia pada masa mendatang, tentunya kita berharap bahwa program ini dapat terlaksana hingga tuntas dan berkelanjutan. Jangan sampai program ini bersifat hangat-hangat tahi ayam, hanya menggebrak di awal saja tetapi kemudian melempem di tengah jalan. Tentunya, kekhawatiran tersebut sangat beralasan mengingat seringkali program peningkatan kompetensi guru terhenti begitu saja karena pergantian kekuasaan. Ganti menteri, ganti program, ganti kebijakan. Jika itu yang terjadi, maka sebagus apapun program peningkatan kualitas pendidikan kita tidak akan pernah membuahkan hasil yang signifikan.
  • Semoga nasibnya tdk spt guru inti dan guru pemandu di kurikulum sebelumnya.
  • Siapapun dan dimanapun kita berproses…..Mohon tetap menjadi guru yang luar biasa di hati anak-anak kita….dan yang paling penting adanya kita di sekolah menjadi guru yang selalu ditunggu kehadirannya oleh anak anak kita di sekolah.
  • Saya pernah berproses di PGP Angkatan 5 dan saat ini mendapat tugas sebagai kepala sekolah…tapi jujur saja jika harus memilih lebih baik saya jadi guru yang bisa secara langsung berinteraksi dengan anak-anak saya di sekolah…karena canda mereka sangatlah INDAH.

Demikianlah komentar bapak ibu kepala sekolah tentang kegiatan guru penggerak di sekolahnya masing-masing. Omjay hanya bisa bertanya, apa kabar guru penggerak?

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Bubarkan Saja Program Guru Penggerak Kemdikbudristek

Seorang kawan yang tak suka dengan program guru penggerak mengatakan bubarkan saja program guru penggerak!

Bagi Omjay yang sedang mengikuti program guru penggerak, tentu saja tak setuju. Sebab program ini bagus sekali. Omjay banyak mendapatkan ilmu baru dan juga kawan baru. Kami saling berkolaborasi dalam melakukan aksi nyata.

Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng.

Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.

Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.

Suatu ketika beliau datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan guru penggerak. Banyak pertanyaan beliau sampaikan ke Omjay. Namun sayang, saat itu sekolah kami sedang berduka. Pimpinan sekolah meninggal dunia. Tentu saja Omjay tak bisa bicara lama dengan pengajar praktik. Padahal banyak sekali yang ingin ditanyakan secara langsung. Akhirnya kami komunikasi lewat aplikasi WhatsApp.

Fasilitator kami juga bagus dan enak sekali orangnya. Beliau mengajar di SMA. Beliau memfasilitasi pertemuan demi pertemuan hingga tak terasa sudah modul 1.4.

Hal yang sangat menyenangkan adalah ketika lokakarya. Kami bertemu secara langsung dengan kawan-kawan calon guru penggerak. Seharian kami belajar bersama di dunia nyata. Biasanya hanya lewat dunia Maya saja.

Kami belajar lewat LMS. Learning management sistem dipakai untuk memudahkan kami belajar secara online dan mandiri. Memang harus rajin membaca modul online yang disiapkan Kemdikbudristek. Banyak materi baru kita dapatkan. Asalkan mau duduk sebentar dan menjawab semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya.

Jadi, Omjay tidak setuju program guru penggerak dibubarkan. Sebab banyak memberikan manfaat buat kami sebagai guru. Banyak ilmu dan wawasan baru Omjay dapatkan dan tentu saja pengalaman baru yang tidak kita dapatkan di sekolah masing-masing. Sebab setiap sekolah punya budaya sekolahnya masing-masing. Ibarat rumah tangga, tentu tidak sama rumah tangga Omjay dengan tetangga. Sebab setiap keluarga punya budayanya masing-masing.

Program guru penggerak memang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal itu sudah biasa. Bila ada hal yang baru pasti menimbulkan pro dan kontra. Sekarang kita kembalikan lagi kepada tujuan dan manfaatnya. Selama prosesnya bagus dan hasilnya juga bagus, maka perlu dilanjutkan.

Dari kawan-kawan yang sudah lulus program guru penggerak katanya program ini bagus sekali. Banyak guru yang akhirnya menyadari bahwa dirinya masih kurang melayani siswa dengan sepenuh hati. Setiap siswa adalah bintang dan jadikan mereka juara di kelasnya.

Menjadi seorang guru penggerak memang tidak mudah. Guru harus mampu memberikan keteladanan. Guru harus mau belajar sepanjang hayat. Kosongkan gelas kita untuk menerima ilmu baru. Dengan begitu kita akan menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan berpengalaman. Guru akan seperti mata air. Setiap hari diambil airnya semakin jernih. Guru akan menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi embun penyejuk di dalam kehausan. Menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Bila Anda Ingin Bisa Menulis, maka Anda Harus Rajin Membaca

Bila anda kepengen bisa menulis, maka anda harus banyak membaca. Anda harus rajin membaca tulisan orang lain. Itulah yang menyebabkan Omjay bisa menulis setiap hari tiada henti. Omjay menulis kisah yang sederhana saja. Sebelum menulis Omjay banyak membaca tulisan orang lain di Kompasiana. Kadang memberikan komentar dari tulisan yang Omjay baca.

sumber gambar dokpri

Seperti hari Senin ini, kami semua guru di SMP Labschool Jakarta diundang untuk makan siang di JW Marriott Jakarta oleh pengurus pomg SMP Labschool Jakarta periode 2022-2023. Undangan POMG SMP Labschool Jakarta ini bisa dijadikan sebuah tulisan yang enak dibaca.

sumber gambar dokpri

Bapak kepala sekolah SMP Labschool Jakarta yaitu bapak Asdi Wiharto mendapatkan kenang kenangan berupa dana untuk dibagikan kepada kawan-kawan guru. Inilah bentuk penghargaan dari pengurus pomg yang sudah selesai masa tugasnya dan digantikan pengurus POMG yang baru.

sumber gambar dokpri

Omjay dan kawan-kawan guru lainnya berterima kasih atas undangan makan siang tersebut. Setelah kenyang kami diajak bernyanyi dan kedatangan bintang tamu yang terkenal dengan judul lagunya bidadari. Kawan-kawan di era 1990-an pasti kenal penyanyi tersebut.

Musisi senior Andre Hehanusa sempat berbincang-bincang dengan detikcom beberapa waktu lalu. Ia kembali mengingat masa jayanya dulu di industri musik Tanah Air lewat lagu Bidadari.

Kisah Omjay hari ini sebenarnya sederhana saja. Kami diajak naik bus pariwisata menuju lokasi acara dan Alhamdulillah sampai dengan selamat di JW Marriott Jakarta .

Senang sekali bisa memenuhi undangan dari para orang tua siswa yang baik hati. Mereka benar-benar ikhlas dan tulus dalam membantu program sekolah.

sumber gambar dokpri

Itulah mengapa SMP Labschool Jakarta selalu berhasil dalam menjalankan program kegiatan. Sebab selalu didukung oleh orangtua siswa dengan sepenuh hati.

Keakraban orangtua siswa dan guru selalu terjalin di sekolah kami dan setiap tahun ajaran baru selalu penuh dengan siswa baru yang orangtuanya sudah paham dengan program pendidikan di sekolah.

sumber gambar Ilham 

Omjay mengucapkan terima kasih atas undangan makan siangnya. Omjay bersyukur diajak ke tempat yang sangat mewah ini. Semoga dapat ke sini lagi bersama anak dan istri serta menginap di hotelnya.

Bapak Erwin Marwiansyah wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana sudah datang lebih dahulu ke tempat acara. Beliau datang duluan karena naik sepeda motor motor. Kami yang naik bus tidak bisa datang cepat karena kemacetan Jakarta kita temui di sepanjang jalan.

sumber gambar Erwin

Enak sekali bisa naik bus pariwisata bersama kawan-kawan guru lainnya. Alhamdulillah Omjay dan kawan-kawan datang tepat di saat perut lapar. Kami langsung mengambil makanan dan minuman yang sudah disiapkan oleh pengelola JW Marriott Jakarta.

sumber gambar dokpri

Sebuah foto bisa membantu kita dalam menulis. Itulah yang Omjay lakukan sehingga banyak menulis di Kompasiana dan berbagai blog lainnya.

Tuliskan apa yang anda alami dan kemudian bagikan kepada orang lain di Kompasiana. Pembaca Kompasiana pasti ikutan senang karena Omjay membagikan kebahagiaan dalam tulisan yang sederhana dan merupakan kisah Omjay yang di-posting di Kompasiana.

Tidak mudah menulis di Kompasiana karena perlu latihan terus menerus. Omjay bisa menulis kisah Omjay karena banyak membaca tulisan orang lain. Dengan banyak membaca itu, Omjay tak pernah kehilangan ide dalam menulis. Semakin banyak membaca, maka semakin banyak perbendaharaan kita di dalam kepala.

umber gambar dokpri

Seorang kawan guru lainnya berbagi kebahagiaan dengan mengirimkan fotonya bersama presiden Jokowi. Beliau bisa bertemu presiden Jokowi di hari guru Nasional yang dilaksanakan oleh Kemendikbud di Senayan. Beliau ada yang mendapatkan sepeda seperti pak Kuswanto yang bisa berfoto bersama presiden Jokowi.

umber gambar dokpri

Demikianlah kisah Omjay kali ini. Semoga dapat bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Orang bisa menulis karena banyak membaca. Oleh karena itu rajinlah membaca tulisan orang lain. Dengan cara itu, maka ide menulis selalu datang di depan mata.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Bila Anda Kepengen Bisa Menulis, maka Anda Harus Banyak Membaca”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6564b2e5c57afb2d6e42e2f3/bila-anda-kepengen-bisa-menulis-maka-anda-harus-banyak-membaca

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Rakornas PB PGRI yang Sangat Berkesan Pimpinan Unifah Rosyidi

Rakornas PB PGRI Pimpinan Unifah Rosyidi yang Solid dan Ramai

 Pengurus Besar PGRI Tetap Solid di bawah Kepemimpinan Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd

(Ketua Umum Hasil Kongres XXII PGRI Tahun 2019-2024)

dokpri

Jakarta, 21 November 2023 pukul 13.00-15.30 wib diadakan rapat koordinasi nasional PGRI. Di tengah persiapan perhelatan Hari Ulang Tahun ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional, 25 November 2023, PB PGRI justru diganggu oleh segelintir oknum yang mengaku-ngaku sebagai Pengurus Besar PGRI hasil Kongres Luar Biasa illegal.

dokpri

Prof. Dr. Unifah selaku Ketua Umum Pengurus Besar PGRI mengatakan dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Guru Indonesia, Jakarta (21/11), pihaknya tidak gentar dalam menghadapi ulah segelintir oknum tersebut. “Ada 34 Pengurus PGRI Provinsi dan 514 Pengurus PGRI Kabupaten/Kota masih solid dan tidak pernah terpecah” ungkap Unifah.

Namun demikian, Unifah mengakui adanya manuver segelintir oknum pengurus PGRI yang ingin memprovokasi dan memecah belah organisasi PGRI. “Mereka hanya segelintir oknum yang telah dinyatakan diberhentikan sejak Oktober 2023 dan telah dibekukan kepengurusannya pada November 2023”, tegas Unifah.

dokpri

Lebih lanjut Unifah mengatakan, para oknum tersebut telah mengklaim bahwa kepengurusan mereka legal dan telah disahkan oleh Kemenkumham berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU 0001568.AH.01.08. Tahun 2023. “Sesungguhnya apa yang mereka klaim itu hanya sepihak, dan tidak berdasar sehingga Surat Keputusan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, karena saat ini perubahan kepengurusan PB PGRI tetap sah dan legal berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor: AHU-0001597.AH.01.08. TAHUN 2023, Tanggal 20 November 2023. TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN PERKUMPULAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA”, ungkap Unifah Rosyidi.

Selanjutnya anggota tim kuasa hukum PB PGRI Maharani Siti Shopia mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya hukum dalam merespon ulah segelintir oknum yang mengatasnamakan PB PGRI hasil KLB tersebut. Tim Kuasa Hukum PB PGRI telah menilai adanya tindakan melawan hukum yang dilakukan segelintir oknum PB PGRI, telah merusak muruah PGRI dan mengganggu soliditas PGRI sebagai organisasi guru tertua dan terbesar di Indonesia. Salah satu upaya hukum tersebut adalah dengan melaporkan sejumlah tindak pidana yang dilakukan kepada Bareskrim Polri dengan Nomor Laporan Polisi nomor: STTL/430/XI/2023/BARESKRIM pada tanggal 06 November 2023.

Lebih lanjut, saat ini Laporan Polisi tersebut telah diproses di Bareskrim Mabes Polri. “Kami berharap semua pihak menghormati proses hukum yang sedang dilakukan oleh Tim Bareskrim Mabes Polri sehingga tabir kebenaran kian terungkap dan tidak ada lagi oknum yang mengaku-ngaku sebagai Pengurus Besar PGRI yang sah”, ungkap Maharani.

Maharani menambahkan, terkait pemblokiran terhadap akun PGRI, hal tersebut merupakan kewenangan sepenuhnya Kementerian Hukum dan HAM dan kami pastikan bahwa hal tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan HAM nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pemblokiran dan Pembukaan Blokir Akses Sistem AHU Yayasan dan Perkumpulan.

Pengurus Besar PGRI telah menerima sejumlah pernyataan sikap dan keprihatinan atas ulah para oknum tersebut yang disampaikan oleh seluruh pengurus provinsi dan kabupaten/kota. “Sampai dengan 20 November 2023 pukul 13.18, kami telah menerima 32 pernyataan sikap dari 34 Provinsi dan lebih dari 493 Kabupaten/Kota se-Indonesia, IGTKI PGRI, APKS PGRI DKI, Perempuan PGRI, dan kami yakin surat pernyataan tersebut akan terus bertambah dan semakin menguatkan proses-proses hukum yang sedang kami hadapi”, ungkap kuasa hukum PB PGRI.

dokpri

Untuk itu, Unifah mengatakan pihaknya berterima kasih dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang telah membantu dalam menjaga muruah PGRI. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Polri yang telah memberikan respon cepat dan sigap dalam melakukan penjagaan ketat di Gedung Guru Indonesia (GGI) sebagai aset PGRI dari tindakan ilegal segelintir oknum yang secara sepihak mengaku-ngaku PB PGRI yang sah, pihak Bareskrim Mabes Polri, Kementerian Hukum dan HAM dan Presiden Republik Indonesia yang ikut mendukung pelaksanaan HUT ke-78 PGRI dan HGN 2023 di Jakarta. Kami mengharapkan Pemerintah terus menjaga, melindungi dan memberikan rasa aman terhadap seluruh anggota PGRI kapanpun dan dimanapun ia berada”, tutup Unifah.

dokpri

Info tentang kegiatan rakornas dapat dibaca di kompas.com sbb:

https://www.kompas.com/edu/read/2023/11/21/163454571/pb-pgri-tetap-solid-di-bawah-kepemimpinan-prof-unifah-rosyidi

“Salah satu upaya hukum tersebut adalah dengan melaporkan sejumlah tindak pidana yang dilakukan kepada Bareskrim Polri dengan Nomor Laporan Polisi nomor: STTL/430/XI/2023/BARESKRIM pada tanggal 6 November 2023,” ungkap Maharani. Saat ini, sebut dia, laporan polisi tersebut telah diproses di Bareskrim Mabes Polri. 

Adapun Sikap dari PGRI Prov SulTeng pada Rakornas PGRI tgl 21 November 2023 yaitu:

  1. Memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada PB PGRI dengan Ketum PB PGRI Prof. Unifah Rosyidi atas usaha maksimalnya yang telah mengembalikan SK AHU Kemenkumham menjadi milik PB PGRI yang sah.
  2. PGRI Prov SulTeng Sangat menyesalkan tindakan inskonstitusional yang telah dilakukan oleh oknum yang telah melakukan KLB yang tidak sesuai dengan AD/ART dan juga telah mendeklarasikan sebagai Ketum PB PGRI.
  3. PGRI Prov SulTeng mengutuk dengan keras, para uknum yang mengatas namakan PB PGRI (sdr. Teguh dkk) yang telah berusaha menduduki gedung guru PB PGRI jl tanah abang Jakarta.
  4. PGRI Prov SulTeng meminta dengan tegas kepada PB PGRI mengusut tuntas dan segera melaporkan sdr. Teguh dan Mansur ke Bareskrim Polri, untuk ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku.
  5. PGRI Prov Sulteng mendukung sepenuhnya PB PGRI dengan Ketum Prof. Unifah Rosyidi untuk melaksanakan Kongres pada bulan Maret 2024.
  6. PGRI SulTeng mendesak agar PB PGRI mencabut KTA PGRI kepada para oknum perusak citra organisasi.

21.11.2023
Ketua PGRI Prov SulTeng.
Syam Zaini.

dokpri

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang kegiatan rakornas pengurus besar PGRI secara online di zoom dan direkam ke channel youtube PB PGRI. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Rakornas PB PGRI Pimpinan Unifah Rosyidi yang Solid dan Ramai”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/655c856aee794a69124551b2/rakornas-pb-pgri-pimpinan-unifah-rosyidi-yang-solid-dan-ramai

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Ada Apa di Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan?

Ada Apa di Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan?

dokpri

dokpri

Ada apa di Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan? Ada pembangunan bandara internasional Sultan Hasanuddin yang belum selesai. Kami masuk lewat pintu samping bandara. Lumayan juga jalannya. Omjay sampai keluar keringat dibuatnya.

Alhamdulillah Omjay diantar pak Ibnu Maros ke bandara. Sebelum ke bandara, kami mampir ke rumah panggung beliau di Maros Sulawesi Selatan. Luas sekali rumahnya dan di halaman beliau ada kolam ikan buatan.

Input sumber gambar dokpri 

Input sumber gambar dokpri

Omjay ditemani pak Iwan Sunarya. Beliau juga mau pulang ke Bandung dengan pesawat yang berbeda. Omjay naik Citilink. Beliau naik batik air. Kami berdua diantar dengan mobil sedan pak Ibnu. Beliau kepala sekolah SMA PGRI di Maros. Siswanya banyak dan alumninya ada yang jadi guide kami di tempat wisata Bantimurung Bulusaraung.

Sebelum diantar ke Bandara Sultan Hasanuddin Maros Sulawesi Selatan, kami diajak ke obyek wisata Bantimurung Bulusaraung di Maros. Di sana kami melihat air terjun, danau, dan Gowa. Kami tidak lama di sana karena harus segera ke bandara internasional Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan.

Sebelum sampai bandara kami diajak makan dulu dengan bebek rebus shopeng. Enak sekali rasa dagingnya. Makanannya sangat lezat, selezat Coto Makassar yang Omjay nikmati tadi siang bersama pak Rusli dan kang Iwan Sunarya.

Input sumber gambar dokpri 

Input sumber gambar dokpri

Dari Maros menuju bandara jalanan macet dan kami tiba di bandara pukul 18.00 WIB. Omjay langsung cetak tiket pesawat Alhamdulillah dapat gate di A3 dan sudah check in untuk siap masuk pesawat Citilink pukul 19.15 waktu setempat.

Sambil menunggu, Omjay melihat ada warung soto ayam Madura dan bebek goreng. Ingin sekali mencoba mencicipi masakannya. Sayangnya perut Omjay sudah kenyang. Semoga Lain waktu bisa mencoba bebek goreng harissa dan soto Madura Wawan yang ada di bandara ini.

Sambil menunggu jadwal keberangkatan pesawat terbang, Omjay menulis di Kompasiana. Sudah ada 261 kata. Masih kurang banyak tulisannya. Kurang juga informasi yang ditulis.

Di Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan ini Omjay bertemu orang gendut seperti Omjay. Kalau kami foto bareng akan seperti adik dan kakak. Ingin sekali berkenalan. Namun Omjay pemalu. Nah bapak tadi memakai kaos putih dan sekarang memakai peci eh topi hitam.

Omjay mencari stop kontak untuk mengisi baterai ponsel yang sudah mau habis baterai nya. Sambil mengisi baterai ponsel, Omjay menulis di Kompasiana. Judul tulisannya ada apa di bandara internasional Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan.

Jumlah kata yang Omjay tulis sudah 347 kata. Belum sampai 500 kata seperti biasa. Omjay melihat banyak orang mencari colokan listrik atau stop kontak. Sementara jumlahnya terbatas. Omjay sarankan kepada pihak pengelola Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan untuk menambah jumlah stop kontaknya. Supaya semakin banyak orang mengisi baterai ponsel mereka.

Seperti di bandara internasional Soekarno-Hatta. Jumlah stop kontak banyak dan penumpang dibuat nyaman dengan banyaknya stop kontak yang ada di Bandara.

Cihuy jumlah kata yang Omjay tuliskan kini bertambah banyak. Sekarang sudah 421 kata. Semoga bisa menambah informasi selama berada di bandara ini.

Akhir cerita Omjay berkenalan dengan penumpang yang akan pergi ke Surabaya. Beliau sebenarnya ada di gate 1 namun menunggu di gate A3 karena di sana tidak ketemu colokan atau stop kontak untuk mengisi baterai ponsel jadul miliknya.

Omjay bersyukur dapat stop kontak di gate A3 ini. Omjay dapat mengisi baterai yang sekarang sudah 24 persen. Semoga terus bertambah dan bisa dipakai kembali setelah tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang keadaan bandara internasional Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan. Semoga bisa kembali ke sini lagi dan menikmati wisata kulinernya.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Ada Apa di Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan?”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/654b6f19a3c03a7dde2b53d2/ada-apa-di-bandara-sultan-hasanuddin-sulawesi-selatan

Kreator: Wijaya Kusumah

dokpri 

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com