Inilah sebuah kisah tentang dahsyatnya kekuatan kata. Saya tak mau riya, hanya sekedar berbagi motivasi saja. Supaya anda senang dan suka menulis berita dan cerita di mana saja dan kapan saja di dunia maya. Kecanggihan teknologi informasi telah memudahkannya. Semoga anda terus menulis di Desember ceria.
Menulislah 3 alinea saja. Itulah yang saya lakukan saat belajar menulis. Di alinea pertama saya menyapa pembaca, barulah kemudian saya bercerita, dan alinea terakhir saya tutup dengan kalimat yang menggoda pembaca.
Itulah yang saya ajarkan kepada kawan yang mau belajar menulis. Banyak orang yang bingung bagaimana cara memulai menulis. Bagi saya memulai menulis adalah dengan membuat 3 alinea.
Menulis itu sama dengan kita berbicara. Tapi bicara tak punya tanda baca. Menulis ada tanda titik dan koma bahkan tanda seru dan tanda tanya. Anda akan bingung bila kita salah menempatkan,.'”;:/?!@#$%^&*,.<>. Itulah tanda baca yang sulit untuk dibacakan secara lisan bila tak tahu maknanya.
Mulailah menulis dari menyapa pembaca. Misalnya, “selamat malam bapak ibu anggota wa group rumah virus literasi. Semoga selalu sehat dan bahagia”. Begitulah cara menyapa pembaca.
Alinea kedua adalah isinya. Biasanya mereka yang menulis berita selalu memakai rumus 5W dan 1H. Tapi buat mereka yang senang buat cerita tak perlu pakai rumus itu. Pakai panca indra saja untuk mulai menulis dari apa yang dirasakan, dilihat, diraba, dicium dan didengar.
Panca indra adalah alat-alat tubuh yang mempunyai fungsi untuk mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut juga dengan panca indra, karena terdiri dari lima indra yakni indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Anda bisa menggunakan panca indra dalam menulis cerita. Paling serem kalau menulis cerita horor. Mending menulis berita honor guru yang menyedihkan di masa pandemi. Itulah kisah yang menyayat hati.
Terakhir jangan lupa membuat kalimat penutup. Contohnya adalah naik ke mimbar tanpa persiapan, maka turun tanpa penghormatan. Buatlah kalimat yang membuat pembaca terkesan dengan pesan yang anda buat.
Begitulah menulis cerita dan berita. Anda harus membaca apa yang terjadi di sekitar anda. Tuliskan saja dulu dan edit kemudian. Lalu perhatikan apa yang terjadi padamu.
Kamis, 30 April 2020 adalah hari ketujuh kita berpuasa di bulan Ramadhan. Tak terasa sudah seminggu kita berpuasa. Saya melewatinya dengan berbagai macam aktivitas di dunia maya. Sementara ini kita belajar dan bekerja dari rumah. Wabah Corona yang merajalela membuat kita harus berada di rumah. Internet menjadi tempat kita saling terhubung. Kita bisa mati gaya bila internet mati. Sebab Komunikasi dan informasi saat ini lebih mudah dan cepat melalui internet.
Bangun sahur sudah sibuk dengan informasi terkini. Berbagai pesan penting lewat aplikasi WA yang sering saya gunakan penuh sekali. Ribuan pesan belum sempat dibaca. Istri menegur saya agar fokus dengan makan sahur dulu. Takutnya nanti keburu imsak. Kalau dituruti, pesan informasi di WA akan membuat saya lupa makan sahur.
Sekedar informasi saja. Pagi ini makan sahur dengan nasi dan ayam goreng. Heeemm tak ada sayur seperti biasanya. Makan tanpa kuah sayur membuat saya banyak minum air putih. Takut tenggorokan keselek. Hahaha tak lama kemudian waktu imsak datang dan adzan subuh mulai terdengar di televisi yang ada di laptop.
Sudah lama televisi rusak dan sudah diperbaiki kakak ipar di Bandung. namun, saat mau dibawa ke Bekasi, ada larangan orang Bandung pergi ke arah jakarta. Jadi televisi sementara ada di Bandung dulu. Kami menonton acara televisi lewat internet.
Acara paling favorit di saat santap sahur adalah sinetron Preman Pensiun di RCTI. Entah kenapa anak dan istri suka dengan sinetron ini. Sayapun jadi ikutan suka karena ada unsur komedi di dalamnya. Terkadang kita dibuat tersenyum dengan kelakuan kocak para pemain sinetron.
Habis makan sahur, saya langsung mandi dan sholat subuh. Setelah itu menemani istri membaca Al-Quran dan membaca sedikit demi sedikit informasi yang ada di HP.
Satu per satu saya baca dan memberikan komentar. Terkadang ada juga tidak saya baca bila infonya kurang menarik. Ada pesan masuk dari Mas Aris Ahmad Jaya, Motivator Indonesia. Beliau berpesan bahwa nanti ada acara seminar online lewat aplikasi zoom pukul 09.00-11.00 WIB. Tentu saja saya tak melewatkan acara penting ini.
Seminar Online bersama Aris Ahmad Jaya
Sambil menunggu acara seminar online, saya buka email. Wah sudah penuh dengan kiriman tugas peserta belajar menulis dan menerbitkan buku. Belum semua kiriman email saya balas saking banyaknya. Kebetulan saya mengelola dua email. Satu untuk keperluan dinas, dan satu lagi untuk keperluan lain-lain.
Hari ketujuh puasa ini terasa cepat sekali. Seminar online selama 2 jam tak terasa. Terus terang banyak ilmu baru saya dapatkan. Kemudin dilanjutkan dengan kegiatan kuliah online bersama bapak Amir Faisal. seorang penulis buku best seller dan juga seorang trainer nasional. Hebat sekali buku-bukunya banyak diterbitkan gramedia. Salah satu penerbit terbesar Indonesia.
Pukul 13.00-15.00 WIB kuliah online berjalan lancar. Ada 31 pertanyaan dari peserta. Wah padahal belum semua materi diberikan oleh beliau. Bumi berputar, waktu bergerak sangat cepat. Tahu-tahu sudah selesai acaranya. Terkesan juga dengan cara penyampaiannya walaupun hanya lewat WA Group. Beliau sempat menyampaikan materinya lewat Youtube.
https://youtu.be/-VRlzTu_O4M
Saya tertidur sebentar usai acara di kursi sofa tempat kami biasa menonton televisi. Istri saya membangunkan untuk sholat ashar. Sesudah sholat saya baru ingat. Ada kegiatan rapat online untuk persiapan kegiatan PGRI menyambut hari pendidikan nasional. Waduh telat deh!
Laptop masih dipakai nonton oleh istri sambil menyeterika pakaian. Kalau saya pakai untuk rapat online, pasti akan marah. Jadi saya rapat pakai ponsel dengan aplikasi zoom di teras rumah. Wow tak lama kemudian sayapun tersambung dengan panitia di PGRI. Sudah ramai perbincangannya, saya menyimaknya sambil senyam senyum. Inilah kecanggihan teknologi. Kita masih bisa rapat mempersiapkan acara dari rumah.
Saat menjelang berbuka puasa, istri minta dibelikan gorengan di depan indomaret. Segeralah saya meluncur ke sana naik sepeda motor. Untunglah masih ada gorengannya. Biasanya sudah diborong habis oleh para pembeli yang mau buka puasa.
Alhamdulillah tak lama kemudian adzan maghrib tiba. Kami berbuka puasa di rumah. Segelas teh hangat buatan istri nikmat sekali. Sepotong lontong dan gorengan menjadi menu buka puasa kami. Alhamdulillah masih diberikan rezeki berupa makanan dan minuman. Di luar sana masih banyak orang yang belum bisa makan karena tak ada yang bisa dimakan.
Habis sholat maghrib dapat kabar dari mbak Nova Maltific. Beliau sudah memilih 3 orang guru blogger yang tulisannya bagus dan menginspirasi pembaca. Wow katanya, tulisan kawan kawan guru bagus. Dia sempat bingung memilihnya. Ada tulisan seorang guru yang bagus sekali, tapi begitu dilihat nama orangnya, ternyata beliau salah satu narasumbernya. Jadi kami ganti supaya peserta dulu yang mendapatkan hadiah kejutannya.
Begitulah sedikit cerita saya hari ketujuh bulan puasa ini. Segala macam aktivitas pasti bisa anda ceritakan. Namun mengemasnya ke dalam cerita yang menarik bukanlah persoalan mudah. Saya sih mengalir saja. Sebab biasanya menulis kisah nyata jauh lebih mudah daripada menulis kisah fiksi atau karangan.
Malam hari, staf dari Prof Deni Darmawan mengirimkan pesan di WA dan minta izin telpon.
Assalamualaikum, Ahlan Ramadhan, Salam kenal, Saya Khairullah, Tim Live Campus Journalist TVUPI, Staf Prof Deni Darmawan. Beliau minta saya bantu agar bisa setup aplikasi LCJTVUPI untuk persiapan acara Live. Izin saya bisa telpon setelah tarawih? Isi info Wanya.
Saya bilang bisa. Sebab saya sudah selesai sholatnya. Kami pun akhirnya saling terhubung dan saya jadi tahu info lengkapnya. Anda bisa menontonnya di youtube.com di bawah ini.
https://youtu.be/gGVW2N3oLjU
Sementera ini dulu informasinya. Lain kali saya sambung lagi. Waktu di Jatibening Bekasi sudah pukul 11.44 menit. Saatnya kita beristirahat dan masuk dunia mimpi. Tak terasa sudah lebih dari 900 kata saya tuliskan. Wah ternyata menulis itu memang harus dipaksakan.
Berikut ini daftar alamat blog yang mendapatkan hadiah kejutan dari kuliah online belajar menulis bersama Dr. Paidi dan Dr. Uswadin. Mereka berhak mendapatkan hadiah buku dari Penerbit Andi Yogyakarta, yaitu:
Mohon segera kirimkan alamat lengkap pengiriman buku ke omjay di WA 08159155515. Terima kasih atas kerjasamanya, dan nantikan hadiah kejutan berikutnya.
Pada hari Senen, 27 April 2020 pukul 13.00-15.00 WIB bapak Dr. Onno Widodo Purbo telah memberikan materi Teknik Menulis dan Menerbitkan Buku. Semua peserta guru menulis diminta untuk membuat resume kuliah onlinenya melalui email omjaylabs@gmail.com dan blog masing-masing.
Berikut ini nama nama guru blogger yang tulisannya di blog mendapatkan hadiah kejutan berupa buku dari penerbit andi Yogyakarta, yaitu:
Kepada ketiga guru blogger di atas, kami ucapkan selamat dan mohon untuk segera menghubungi omjay di wa 08159155515 untuk pengiriman alamat bukunya. Terima kasih dan nantikan hadiah kejutan berikutnya dari PGRI dan Penerbit Andi Yogyakarta.