Minggu, 10 November 2013 saya diundang oleh Komunitas Cinta Menulis untuk memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kepada teman-teman mahasiswa di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat. Ada sekitar 200 orang mahasiswa hadir dalam seminar nasional ini.
Selain saya, ada pak Dr. Marsis, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UBH yang menjadi nara sumbernya. Kami berbagi dan belajar ilmu PTK bersama-sama. Pak Marsis memberikan materi PTK dari sisi teoritisnya, dan saya dari sisi praktisnya sebagai seorang guru yang melaksanakan PTK di sekolah. Sebuah kolaborasi yang jitu dalam mensinergikan materi PTK. Biasanya, materi PTK diberikan selama satu semester di perguruan tinggi.
Kunci dari keberhasilan PTK adalah terjadinya interaksi yang positif antara guru dan peserta didiknya. Guru harus tahu apa yang diinginkan peserta didik di kelasnya, dan pada akhirnya guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Persoalannya bisa jadi ada dalam diri guru. Di situlah guru melakukan introspeksi diri melalui PTK.
Bukan hanya hal di atas saja yang dilakukan. PTK harus dimulai dari sebuah perencanaan matang yang dibuat oleh guru. Dimana guru merancang sendiri rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah RPP disiapkan dengan baik, barulah pelaksanaan PTK dilakukan. Sayangnya, banyak guru yang belum melaksanakan pembuatan RPP dengan baik dan benar.