Buku-buku Karya Julianto Simanjuntak
Semoga di saat-saat anda membaca tulisan saya ini, anda sedang dalam keadaan bahagia. Sebahagia saya yang mendapatkan buku-buku bagus buah karya Julianto Simanjuntak. Seorang penulis ternama yang saya kenal dalam dunia maya. Seorang kompasianer yang mampu menulis dengan hatinya. Tak salah bila pembaca tulisannya tak pernah sepi dari pengunjung.
Bahagia sekali rasanya hati ini bertemu langsung dengan Julianto Simanjuntak. Saya menyebutnya abang Juli. Seorang penulis yang sangat menginspirasi. Saya pun bersyukur kepada Allah dapat kopdar dengan beliau di Taman Ismail Marzuki (TIM) di hari Minggu, 26 Februari 2012 bersama-sama dengan Kompasianer lainnya.
Sungguh sebuah kebahagian tak terkira. Dalam kopdar itu, kami semua yang hadir mendapatkan hadiah 3 buah buku. Pertama buku yang berjudul pintu-pintu kehidupan. Sebuah buku kumpulan tulisan abang Juli di kompasiana. Buku kedua adalah Banyak Cocok Sedikit Cekcok. Sebuah buku yang menggelitik pembaca untuk mampu memilih teman hidup dan cara-cara berpacaran orang dewasa. Terakhir, kami mendapatkan buku ketiga yang berjudul Seni Merayakan Hidup yang Sulit. Sebuah buku yang diterbitkan oleh Gramedia dengan komentar pak Jakob Oetama. Wow! Keren banget euy!.
Kami semua yang hadir dalam kopdar itu mendapatkan 3 buku dari abang Juli secaralangsung sebagai penulisnya. Sekaligus juga mendapatkan ilmu bagaimana strategi memasarkan buku. Saya pun banyak bertanya ini-itu dan mencari tahu bagaimana caranya menjadi kaya hanya dengan menulis buku.
Abang Juli memang orang yang baik hati. Semua pertanyaan dijawabnya dengan lugas dan tangkas. Tak menyesal saya mengikuti kopdar kompasiana di TIM ini, meskipun harus berhujan ria. Terus terang, hampir saja saya memutuskan untuk pulang. Saya telepon Choirul, dan ternyata banya teman yang sudah hadir di sana. Saya pun langsung bersemangat memacu motor jadul saya menuju TIM meskipun hujan mengguyur Jakarta. Alhamdulillah, sampai juga di TIM dengan sambutan yang meriah. Maklumlah saya ini orang besar, eh maksudnya orang yang berbadan besar, hahaha.
Kami larut dalam diskusi, dan saya belajar menulis dari abang Juli. Beliau mengatakan bahwa menulis itu terapi jiwa. Jadi menulislah untuk menghilangkan stress atau unek-unek di hati. Tumpahkan kegalauan dan bungkus dengan kata-kata yang memikat hati. Tak salah kiranya bila judul-judul tulisan bang Juli selalu menggoda. Kekuatan Judul sebuah tulisan rupanya memiliki daya tarik tersendiri.
Selain kami ditraktir makan soto lamongan dan berbagai minuman oleh bang Julianto, kami saling sharing dengan pengalaman menulis masing-masing. Setidaknya saya mendapatkan teman-teman baru yang barus saya temui dalam kopdar ini.
Dalam pertemuan itu juga dibahas tentang pembentukan komunitas blogger kompasiana. Bila nanti anda undangan dari komunitas blogger lainnya seperti komunitas blogdetik misalnya, ada dari komunitas blogger kompasiana yang mewakilinya. Kami pun berdiskusi tentang program-program komunitas blogger kompasiana yang dipimpin oleh babeh helmi.
Kopdar kompasiana memang selalu menginspirasi. Tak salah bila pak Arifin, salah seorang kompasianer dari bogor selalu menyempatkan diri untuk hadir. Rasanya beliau adalah orang yang tak pernah absen mengikuti kegiatan kopdar kompasiana. Sayapun salut dengan beliau. Waduh, saya lupa ambil fotonya. Semoga ada di kamera pak dian kelana dan choirul Huda.
Belajar menulis dari abang Juli, dan kopdar singkat dengan teman-teman kompasiana membuat saya semakin bergairah dalam menulis. Semoga ini adalah proses menjadi orang berguna dan berbahagia seperti yang dituliskan bang Juli dalam bukunya yang berjudul pintu-pintu kehidupan. Lain waktu saya akan kupas dan resensi bukunya satu persatu. Wah pasti seru tuh!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay