Matahari belum terlihat. Adzan subuh tidak terdengar seperti di Bekasi. Kami sholat subuh pukul 05.30 waktu setempat. Sebenarnya ingin bangun tidur berolahraga mengelilingi kampus China University oF Mining and Technologi (CUMT). Luas kampusnya 260 hektar. Luas banget untuk ukuran kampus. Dibandingkan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ya jauh banget!
Belajar Menyenangkan di Sucofindo Cibitung
Jum’at , 3 Desember 2010 saya diminta oleh bapak Abdul Hadi Wijaya untuk memberikan materi belajar yang menyenangkan di Aula Sucofindo Cibitung. Acara yang digagas oleh konsutan pendidikan PT. SAGA Bandung ini bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten Bekasi. Ada sekitar 400 orang guru SD dan SMP Negeri di kabupaten Bekasi hadir.
Sebagai seorang trainer, dan pembicara di bidang pendidikan, tentu saya sangat senang dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan teman-teman guru. Apalagi guru-guru sekolah negeri yang ada di kabupaten Bekasi.
Pengamen Cilik dan Suasana Ibu Kota
Pagi ini, Sabtu, 8 Mei 2010 saya berangkatdari rumah menuju telkom Jakarta Barat di Jl. Letjen S.Parman. Saya menggunakan bus kota dari dari tol jatibening bekasi menuju slipi. Di dalam bus kota itu saya tertarik melihat seorang anak kecil yang menjadi pengamen bus kota bersama kakaknya.
Saya benar-benar terharu dan merasakan betapa teganya orang tua yang menyuruh anaknya untuk menjadi pengamen. Mengeksploitasi anak-anak untuk bisa mendapatkan rupiah.
Coba anda bayangkan, seorang anak kecil yang seharusnya masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) harus mengais rezeki menjadi pengamen cilik di dalam bus kota bersama kakaknya.
Dia menyanyi tanpa malu-malu lagi dihadapan kami. Lagu-lagu yang dinyanyikan pun adalah lagu-lagu orang dewasa yang seharusnya lebih pantas dinyanyikan oleh orang dewasa.
Selengkapnya ada di sini.
PROSES BELAJAR-PEMBELAJARAN : SUATU PROSES KOMUNIKASI
Prof. DR. Sudarsono Sudirdjo, M.Sc Ed.
Pengantar
Sering dikatakan bahwa proses belajar pembelajaran adalah merupakan proses komunikasi dimana terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (misalnya guru, instruktur, media pembelajaran,dll.) kepada penerima (peserta belajar, murid, dsb), dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik dalam mata pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik, di-shared) oleh peserta didik / murid-murid. Kesadaran yang demikian ini tidaklah dijumpai dalam penyelenggaraan pendidikan yang telah berlangsung dari abad ke abad, melainkan baru terjadi pada sekitar tahun 1950-an, pada waktu Berlo mengembangkan suatu model komunikasi yang disebutnya SMCR, singkatan dari Source, Message, Channel dan Receiver. Model SMCR dimaksudkan untuk menunjukkan terjadinya proses komunikasi antar manusia (human communication) yang diilhami oleh model komunikasi yang telah dikembangkan lebih dahulu oleh Shannon-Weaver pada tahun 1946 dalam bidang matematika dan elektronik dengan unsur-unsur komunikasi seperti Source (Sumber), Transmitter (pemancar), Message (pesan), Signal, Noise (gangguan), Receiver (pesawat penerima) dan Destination (tujuan yaitu orang yang diharapkan dapat menerima pesan yang disampaikan).
Adanya kesadaran bahwa proses belajar dan pembelajaran adalah merupakan proses komunikasi membawa implikasi-implikasi yang sangat penting dan mendasar bagi penyelenggaraan dan pelaksanaan serta hakikat proses belajar dan pembelajaran itu sendiri.
BELAJAR, PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
BELAJAR, PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
Bab 1
Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti: belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.