CP Informatika Terbaru

cp informatika terbaru[1]

Informatika adalah sebuah disiplin ilmu yang mencari pemahaman dan mengeksplorasi dunia di sekitar kita, baik nyata maupun maya yang secara khusus berkaitan dengan studi, pengembangan, dan implementasi dari sistem komputer, serta pemahaman terhadap inovasi dan carapengembangannya.

Peserta didik dapat menggagas, menganalisis, merancang, dan mengembangkan produk dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak, atau sistem komputasi berupa kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak.

Informatika mencakup prinsip keilmuan perangkat keras, perangkat lunak, data, informasi, dan sistem komputasi. Semua pemahaman tersebut membutuhkan berpikir komputasional dan kecakapan digital. Oleh karena itu, Informatika mencakup sains, rekayasa, dan teknologi yang berakar pada logika dan matematika serta memberi ruang kepada aspek seni. Istilah Informatika dalam bahasa Indonesia merupakan padanan kata yang diadaptasi dari Computer Science atau Computing dalam bahasa Inggris.

Peserta didik mempelajari mata pelajaran Informatika tidak hanya untuk menjadi pengguna komputer, tetapi juga untuk menyadari perannya sebagai problem solver yang menguasai konsep inti (core concept) dan terampil dalam praktik (core practices), serta berpandangan terbuka ke bidang lain.

Di tengah transformasi digital yang mengalir deras, literasi digital dan berpikir kritis menjadi prasyarat penting supaya peserta didik memiliki bekal untuk menjadi warga digital berbudaya dan beradab (civilized digital citizen), dan produktif di dunia digital dengan meminimalisir dampak negatifnya.

Informatika mengakomodasi literasi digital yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengakses, mengatur, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan mengkreasi informasi dengan aman dan tepat melalui teknologi digital untuk bekerja dan berwirausaha, yang mencakup aspek kecakapan, etika, budaya, keamanan, dan keseimbangan digital yang meliputi dimensi kognitif, teknis, dan sosial emosional.

Apa Kabar Guru Pengggerak?

Apa kabar guru penggerak? Beberapa Kepala Sekolah memberikan komentar dari tulisan Omjay yang berjudul bubarkan saja program guru penggerak di WA Group Kepala sekolah Nusantara. Isinya sebagai berikut:

“Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!” Halaman all – Kompasiana.com

  • Maaf ya omJay saya berharap dari guru penggerak dapat membawa perubahan tapi sampai saat ini yang kami dapatkan guru penggerak sering meninggalkan kelas dan tidak membawa perubahan di sekolah dan cara mengajarnya pun sama dengan sebelum-sebelumnya mungkin ini bisa menjadi pembelajaran.
  • Memang bagus program guru penggerak kita berharap dengan harapan yang sangat besar bisa membawa perubahan pendidikan kearah yang lebih baik, maafkan bila ada kata yang kurang berkenan. Di prakteknya sih bagus, tapi realita di siswa nol besaaar.
  • Iya memang teori bagus, tapi kenyataan pintere cuma buat gurunya saja, kenyataan terhadap siswa belum ada malah justru siswa ditinggal oleh kesibukan gurunya saja terus.
  • Kalau dilihat guru penggerak fokus ke guru saja. Tujuannya ya itu, cuma buat guru saja dan untuk siswa gak ada. ngajar awal beda tapi seterusnya tetep seperti dulu.
  • Guru penggerak digembleng cuma 9 bulan, belum cukup untuk menjadi pemimpin pembelajaran, yang diperoleh hanya gelar sertifikat guru penggerak dan diiming imingi jadi kepsek dan pengawas, makanya selama proses belajar bukan fokus jadi penggerak tapi iming-iming jabatan, ini riil di daerah, sebab hasil perubahan dirinya sebagai guru penggerak belum terlihat nyata, apalagi menggerakkan rekan-rekan untuk jadi pemimpin pembelajaran, bukan kuantitas dari lulusan guru penggerak tapi kualitas yang diharapkan, dana banyak keluar tapi apakah seimbang dengan kualitas bagi perubahan peningkatan pendidikan di Indonesia? Mari kita renungkan! Dulu guru guru berprestasi layak diangkat jadi kepsek, kepsek berprestasi layak jadi pengawas, ini proses puluhan tahun, tapi apakah yang hanya 9 bulan bisa?
  • Bapak/Ibu, jangankan guru penggerak yang notabene masih butuh dukungan dari pengelola sekolah, yang sekolah penggerak saja yang notabene di sokong penuh dengan pembiayaan yang lebih dari sekolah lain, bukan saja untuk gurunya, tapi juga untuk program dan sarpras nya ya sama juga… Ada beberapa yang tidak signifikan perubahannya. Kenapa saya katakan demikian di Jawa Barat ada kegiatan Atraksi. Ajang tampil kreatif sekolah penggerak. Itu gak semua sp mengirim wakilnya. Artinya yg ga ngirim ini mereka ngapain aja? Masa ga ada program yang unik yang bisa ditampilkan.
  • Di daerah kami juga guru penggerak banyaklah acara diluar wilayah kecamatan, kelas ditinggalkan apo karena masih baru dibutuhkan guru pamong oleh calon guru penggerak, kalau aku sudah kadaluwarsa untuk guru penggerak dan dak sanggup untuk guru pengajar praktek.
  • Kalau GP masih mungkin tidak berdaya, karena bisa jadi mereka tidak punya power di sekolahnya untuk mengoalkan program-program perubahannya. GP yang berdaya itu biasanya yang sudah jadi pengelola sekolah.
  • Sekurus-kurusnya ikan pasti ada dagingnya.. Dan segemuk-gemuknya ikan pasti ada duri/cucuknya…tinggal kita mau fokus ke durinya atau ke dagingnya
  • Tidak semua guru penggerak yang di beri label seperti di atas.
  • Ini bukan masalah cara pandang, tapi ini program yang disusun oleh pakar, jadi mestinya ada evaluasi agar PGP bisa berjalan efektif, efisien, dan optimal, harus ada pengawasan terhadap lulusannya, signifikan ga dengan peningkatan mutu pendidikan, guru dan siswanya.
  • Semoga bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah karena dana yg dikeluarkan sangat besar sedangkan hasil yang didapat TDK sesuai kita mendukung program pemerintah yang sangat bagus memang benar seharusnya ada pengawasan biar bisa menjadi evaluasi.
  • Barangkali suatu saat yang ada di group ini bisa sharing dengan mas menteri akan menjadi lebih baik dan menyuarakan suara hati kita selaku kepala sekolah.
  • Semua program pasti ada baik dan tidak tinggal dilihat mana yang dominan. Sekarang apa ada nilai tambah bagi dunia pendidikan, setelah ada guru penggerak.
  • Maaf bukan bermaksud pamer tapi ini nyata, SDN 1 jatimulya tidak punya guru penggerak bisa dapat nilai A = 94 akreditasi 2023 November, ini atas kerjasama guru siswa kepsek komite, yang bisa membuktikan ke asesor.
  • Mudah mudahan yang teman-teman sampaikan didengar juga oleh para petinggi khususnya di kementrian….tetap semangat…..Kepala sekolah hebatttt……
  • Sesuai statement ini, Guru Penggerak tidak melakukan perubahan disekolah terkadang karena tidak ada dukungan dari sekolah itu sendiri entah itu dari atasan dsb nya.
  • Gimana mau bergerak coba? Dan tidak semua Guru Penggerak selalu meninggalkan kewajiban di sekolah. Tetap profesional menjalankan kewajiban terlebih dahulu.
  • Benar… Ketika GP punya program, lalu tidak disetujui oleh pengelola sekolah, entah itu KS, Wakil KS atau yayasan dengan alasan dana misalnya. GP yang angkatan 1 itu gak dijanjikan jabatan. Mulai angkatan 4 atau 5 kan yang dijanjikan jabatan.  Artinya memang angkatan 1 dan angkatan2 awal menjadi GP dengan motivasi merubah diri menjadi lebih baik.
  • Nah, di tempat saya selama mengikuti program Guru Penggerak, murid tidak di terlantarkan, Guru Penggerak tetap menjalankan tugas mengajar.
  • Mengingat betapa strategisnya peran guru penggerak dalam memajukan pendidikan di Indonesia pada masa mendatang, tentunya kita berharap bahwa program ini dapat terlaksana hingga tuntas dan berkelanjutan. Jangan sampai program ini bersifat hangat-hangat tahi ayam, hanya menggebrak di awal saja tetapi kemudian melempem di tengah jalan. Tentunya, kekhawatiran tersebut sangat beralasan mengingat seringkali program peningkatan kompetensi guru terhenti begitu saja karena pergantian kekuasaan. Ganti menteri, ganti program, ganti kebijakan. Jika itu yang terjadi, maka sebagus apapun program peningkatan kualitas pendidikan kita tidak akan pernah membuahkan hasil yang signifikan.
  • Semoga nasibnya tdk spt guru inti dan guru pemandu di kurikulum sebelumnya.
  • Siapapun dan dimanapun kita berproses…..Mohon tetap menjadi guru yang luar biasa di hati anak-anak kita….dan yang paling penting adanya kita di sekolah menjadi guru yang selalu ditunggu kehadirannya oleh anak anak kita di sekolah.
  • Saya pernah berproses di PGP Angkatan 5 dan saat ini mendapat tugas sebagai kepala sekolah…tapi jujur saja jika harus memilih lebih baik saya jadi guru yang bisa secara langsung berinteraksi dengan anak-anak saya di sekolah…karena canda mereka sangatlah INDAH.

Demikianlah komentar bapak ibu kepala sekolah tentang kegiatan guru penggerak di sekolahnya masing-masing. Omjay hanya bisa bertanya, apa kabar guru penggerak?

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Bubarkan Saja Program Guru Penggerak Kemdikbudristek

Seorang kawan yang tak suka dengan program guru penggerak mengatakan bubarkan saja program guru penggerak!

Bagi Omjay yang sedang mengikuti program guru penggerak, tentu saja tak setuju. Sebab program ini bagus sekali. Omjay banyak mendapatkan ilmu baru dan juga kawan baru. Kami saling berkolaborasi dalam melakukan aksi nyata.

Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng.

Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.

Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.

Suatu ketika beliau datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan guru penggerak. Banyak pertanyaan beliau sampaikan ke Omjay. Namun sayang, saat itu sekolah kami sedang berduka. Pimpinan sekolah meninggal dunia. Tentu saja Omjay tak bisa bicara lama dengan pengajar praktik. Padahal banyak sekali yang ingin ditanyakan secara langsung. Akhirnya kami komunikasi lewat aplikasi WhatsApp.

Fasilitator kami juga bagus dan enak sekali orangnya. Beliau mengajar di SMA. Beliau memfasilitasi pertemuan demi pertemuan hingga tak terasa sudah modul 1.4.

Hal yang sangat menyenangkan adalah ketika lokakarya. Kami bertemu secara langsung dengan kawan-kawan calon guru penggerak. Seharian kami belajar bersama di dunia nyata. Biasanya hanya lewat dunia Maya saja.

Kami belajar lewat LMS. Learning management sistem dipakai untuk memudahkan kami belajar secara online dan mandiri. Memang harus rajin membaca modul online yang disiapkan Kemdikbudristek. Banyak materi baru kita dapatkan. Asalkan mau duduk sebentar dan menjawab semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya.

Jadi, Omjay tidak setuju program guru penggerak dibubarkan. Sebab banyak memberikan manfaat buat kami sebagai guru. Banyak ilmu dan wawasan baru Omjay dapatkan dan tentu saja pengalaman baru yang tidak kita dapatkan di sekolah masing-masing. Sebab setiap sekolah punya budaya sekolahnya masing-masing. Ibarat rumah tangga, tentu tidak sama rumah tangga Omjay dengan tetangga. Sebab setiap keluarga punya budayanya masing-masing.

Program guru penggerak memang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal itu sudah biasa. Bila ada hal yang baru pasti menimbulkan pro dan kontra. Sekarang kita kembalikan lagi kepada tujuan dan manfaatnya. Selama prosesnya bagus dan hasilnya juga bagus, maka perlu dilanjutkan.

Dari kawan-kawan yang sudah lulus program guru penggerak katanya program ini bagus sekali. Banyak guru yang akhirnya menyadari bahwa dirinya masih kurang melayani siswa dengan sepenuh hati. Setiap siswa adalah bintang dan jadikan mereka juara di kelasnya.

Menjadi seorang guru penggerak memang tidak mudah. Guru harus mampu memberikan keteladanan. Guru harus mau belajar sepanjang hayat. Kosongkan gelas kita untuk menerima ilmu baru. Dengan begitu kita akan menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan berpengalaman. Guru akan seperti mata air. Setiap hari diambil airnya semakin jernih. Guru akan menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi embun penyejuk di dalam kehausan. Menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Pemanfaatan Teknologi untuk Merancang Kelas Interaktif pada Kurikulum Merdeka

Kelas Public Speaking IGTIK Pengurus Besar PGRI is inviting you to a scheduled Zoom meeting.

Topic: Pemanfaatan Teknologi untuk Merancang Kelas Interaktif pada Kurikulum Merdeka
Time: Selasa, 28 November 2023 pukul 19:30 WIB

Join Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/83193331804?pwd=GyICSCjGdF9qqf4S3uDqQQczivfJak.1

Meeting ID: 831 9333 1804
Passcode: PGRI

📡 Live Streaming on Youtube
https://youtube.com/live/oXazKVXE3-0?feature=share