Selasa, 20 April 2021 adalah hari kedelapan kita berpuasa di bulan Ramadhan. Tak terasa sudah lebih dari seminggu kita berpuasa. Saya melewatinya dengan berbagai macam aktivitas di dunia maya. Sementara ini kita tetap belajar dan bekerja dari rumah. Saya mengajar online dari pukul 07.30 sampai pukul 11.30 wib.
Wabah Virus Corona yang merajalela di dunia membuat kita harus berada di rumah. Internet menjadi tempat kita saling terhubung. Kita bisa mati gaya bila internet mati. Sebab Komunikasi dan informasi saat ini lebih mudah dan cepat melalui internet. Akses internet cepat sangat dibutuhkan dalam masyarakat digital.
Bangun sahur sudah sibuk dengan informasi terkini. Berbagai pesan penting masuk lewat aplikasi WA. Sebuah aplikasi yang sering saya gunakan sudah penuh sekali. Ribuan pesan belum sempat dibaca. Istri menegur saya agar fokus dengan makan sahur dulu. Takutnya nanti keburu imsak. Kalau dituruti, pesan informasi di WA akan membuat saya lupa makan sahur.
Sekedar informasi saja. Pagi ini makan sahur dengan nasi, dadar telur, dan mie goreng. Heeemm tak ada sayur seperti biasanya. Makan tanpa kuah sayur membuat saya banyak minum air putih. Takut tenggorokan keselek. Hahaha tak lama kemudian waktu imsak datang dan adzan subuh mulai terdengar di televisi.
Acara paling favorit di saat santap sahur adalah sinetron Preman Pensiun 5 di RCTI. Entah kenapa anak dan istri suka dengan sinetron ini. Sayapun jadi ikutan suka karena ada unsur komedi di dalamnya. Terkadang kita dibuat tersenyum dengan kelakuan kocak para pemain sinetron. Pinter banget bermain aktingnya.
Habis makan sahur, saya langsung mandi dan sholat subuh. Setelah itu menemani istri membaca Al-Quran dan membaca sedikit demi sedikit informasi yang ada di HP. Saya sedang tidak ke masjid karena masih terserang flu. Takutnya menular ke jamaah lainnya.
Pesan di WA satu per satu saya baca dan kemudian memberikan komentar. Terkadang ada juga tidak saya baca bila infonya kurang menarik. Kalau menarik saya bagikan ke wa group lainnya. Minimal wa group keluarga besar kami.
Hari kedelapan puasa ini terasa cepat sekali. Saya banyak menonton siaran ulang webinar di youtube. Terus terang banyak ilmu baru saya dapatkan. Kemudin dilanjutkan dengan kegiatan kuliah online bersama bapak Julius Roma. seorang penulis buku best seller dan juga seorang narasumber nasional. Hebat sekali buku-bukunya banyak diterbitkan penerbit andi Yogyakarta. Salah satu penerbit terbesar Indonesia.
Pukul 13.00-15.00 WIB kuliah online berjalan lancar. Ada banyak pertanyaan dari peserta. Wah padahal belum semua materi diberikan oleh beliau. Masih sedikit ilmu yang diberikannya. Bumi berputar, waktu bergerak sangat cepat. Tahu-tahu sudah selesai acaranya. Terkesan juga dengan cara penyampaiannya walaupun hanya lewat aplikasi zoom. Beliau cukup lama menyampaikan materinya dan kami rekam lewat Youtube.
WEBINAR APKS PGRI LIVE ON YOUTUBE
Cara Mudah Membuat Outline Buku untuk Diterbitkan
Selasa, 20 April 2021 pukul 13.00 WIB
Saya sempat tertidur sebentar usai acara di kursi kayu depan teras rumah. Istri saya membangunkan untuk sholat ashar. Sesudah sholat saya baru ingat. Ada kegiatan rapat online untuk persiapan kegiatan PGRI menyambut hari Kartini. Waduh telat deh!
Laptop masih dipakai nonton oleh istri sambil menyeterika pakaian. Kalau saya pakai untuk rapat online, pasti akan marah. Jadi saya rapat pakai ponsel dengan aplikasi zoom di teras rumah. Wow tak lama kemudian sayapun tersambung dengan panitia di PGRI. Sudah ramai perbincangannya, saya menyimaknya sambil senyam senyum. Inilah kecanggihan teknologi. Kita masih bisa rapat mempersiapkan acara dari rumah.
Usai rapat online saya sempatkan untuk menyiram tanaman. Senang melihat pohon menjadi segar. Bibit cabe sudah terlihat daunnya, ada juga pohon cabe yang sudah berbuah berwarna merah. Tapi saya diamkan saja dulu. Biar enak dipandang mata. Kangkung juga sudah mulai subur daunnya.
Saat menjelang berbuka puasa, istri minta dibelikan gorengan di depan indomaret. Saya minta anak-anak saja yang membelikannya. Segeralah Ada dan Berlian meluncur ke sana naik sepeda motor. Untunglah masih ada gorengannya. Biasanya sudah diborong habis oleh para pembeli yang mau buka puasa.
Di depan rumah ada tukang sayur sore lewat. Saya membeli buah pepaya. Harganya murah hanya Rp. 15.000 (lima belas Ribu Rupiah). Sudah matang pepayanya. Sangat enak dimakan bila nanti berbuka puasa. Sekain bijinya mau saya jadikan bibit buat ditanam di kebun Oma. Semoga saja bisa tumbuh subur seperti biji pepaya sebelumnya yang sekarang sudah mulai terlihat daunnya.
Alhamdulillah tak lama kemudian adzan maghrib tiba. Kami berbuka puasa di rumah. Segelas teh hangat buatan istri nikmat sekali. Sepotong lontong dan gorengan menjadi menu buka puasa kami. Alhamdulillah masih diberikan rezeki berupa makanan dan minuman. Di luar sana masih banyak orang yang belum bisa makan karena tak ada yang bisa dimakan.
Habis sholat maghrib dapat kabar dari pak Agus penerbit Andi Yogyakarta. Beliau sudah memilih 3 orang guru blogger yang tulisannya bagus dan menginspirasi pembaca. Wow katanya, tulisan kawan kawan guru bagus. Dia sempat bingung memilihnya. Ada tulisan seorang guru yang bagus sekali, tapi begitu dilihat nama orangnya, ternyata beliau salah satu narasumbernya. Jadi kami ganti supaya peserta dulu yang mendapatkan hadiah kejutannya.
Begitulah sedikit cerita saya hari kedelepan bulan puasa ini. Segala macam aktivitas pasti bisa anda ceritakan. Namun mengemasnya ke dalam cerita yang menarik bukanlah persoalan mudah. Saya sih mengalir saja. Sebab biasanya menulis kisah nyata jauh lebih mudah daripada menulis kisah fiksi atau karangan.
Sementera ini dulu informasinya. Lain kali saya sambung lagi. Waktu di Jatibening Bekasi sudah pukul 19.08 menit. Saatnya kita sholat Isya dan taraweh. Tak terasa sudah lebih dari 875 kata saya tuliskan. Wah ternyata menulis itu memang harus dipaksakan.
Salam Blogger Persahabatan
omjay
Guru Blogger Indonesia