Tulisan ini diilhami dari membaca blog sahabat saya dari Pustekkom. Dalam tulisannya beliau mengatakan kalau B=L. Artinya B adalah Blogging dan L adalah Learning. Kalau digabungkan B=L artinya, dengan menjadi Blogger dan melakukan Blogging anda telah melakukan suatu proses pembelajaran.
School Culture
Melihat-lihat foto setahun lalu dengan anak-anak di facebook membuat saya terharu. Tak terasa mereka kini sudah naik ke kelas 8, kelas yang menurut para guru sudah menujukkan egonya. Siapa Aku!
Semalam saya asyik chatting dengan Ivan anak SMP Labschool Jakarta. Anaknya kecil dan mungil. Tapi, jangan dikira walaupun badannya kecil dia sangat berpengaruh di kelas. Apa saja yang jadi celotehnya bakal jadi heboh.
Dari dialah saya mendapatkan foto-foto ini. Maklumlah saya kurang pandai menyimpan arsip. Apalagi foto-foto saya bersama anak-anak.
Menjadi guru di sekolah adalah kebanggaan tersendiri. Bisa berinteraksi dengan anak-anak yang akan menjelang remaja. Usia yang kata orang biasa disebut ABG. Anak Baru Gede.
Saya jadi ingat ketika pertama kali mereka baru masuk SMP melalui kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Sangat lugu, jujur, dan polos. Mirip seperti kertas putih yang siap akan ditulisi. Ditulisi oleh para gurunya.
Kamilah para guru yang mengarahkan mereka menjadi orang baik dan cerdas. Menjadikan manusia yang siap menghadapi tantangan melalui budaya sekolah (School Culture) yang terus kami kembangkan.
School Culture itulah yang telah membentuk karaktek mereka seperti sekarang ini. Jadi adalah wajar bila karakter mereka dipengaruhi oleh School Culture yang ada di sekolah kami. Anak-anak biasa menyebutnya Budaya Labschool
Ada tiga hal yang dikembangkan sekolah kami dalam mengembangkan budaya Labschool, yaitu:
- Budaya Keagamaan
- Budaya Kerjasama
- Budaya Kepemimpinan
Uraian dari budaya Labschool itu kami aplikasikan dalam bentuk berbagai kegiatan yaitu:
BUDAYA KEAGAMAAN (RELIGI) :
Menanamkan perilaku atau tatakrama yang tersistematis dalam pengamalan agamanya masing-masing sehingga terbentuk kepribadian dan sikap yang baik (akhlaqul Karimah)
Bentuk Kegiatan :
Budaya Salam, Doa sebelum/sesudah belajar, Doa bersama menyambut UN/US Tadarus dan Kebaktian, Sholat Dzuhur Berjamaah, Lima Hari Belajar, LOKETA (Lomba Keterampilan Agama), Studi Amaliah Ramadhan, RETRET (Studi untuk siswa Nasrani), Hafalan Juz Amma, Budaya Bersih; Konferensi kasus, Kegiatan Praktek Ibadah, Buka Puasa Bersama, Pengelolaan ZIS, dan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
BUDAYA KERJASAMA (TEAM WORK) :
Menanamkan rasa kebersamaan dan rasa sosial terhadap sesama melalui kegiatan yang dilakukan bersama.
Bentuk Kegiatan:
MOS, Kunjungan Industri, Parents Day, Baksos, Teman Asuh, Sport And Art, Kunjungan Museum, Pentas Seni, Studi banding, Ekskul, Labs Channel, Labs TV, Labs Care, Pelepasan Siswa, Seragam Sekolah, Majalah Sekolah, Potency Mapping, Buku Tahunan, PHBN, (Peringatan hari Besar Nasional), dan PORSENI.
BUDAYA KEPEMIMPINAN (LEADHERSHIP) :
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dari sejak dini kepada anak-anak
Bentuk Kegiatan :
Career Day; budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya Kreatif; Mandiri & bertanggung jawab, Budaya disiplin/TPDS, SAKSI, (Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia), Lintas juang OSIS, Ceramah Umum, upacara bendera, Olah Raga Jumat Pagi, Studi Kepemimpinan Siswa, LKMS (Latihan Keterampilan manajemen siswa), dan OSIS
Berbagai bentuk kegiatan itulah yang telah menghantarkan mereka menjadi pribadi unggul dan kami pun sebagai pendidik berharap school culturr yang telah kami kembangkan dapat bermanfaat pula untuk sekolah-sekolah lainnya. Semoga tulisan yang sederhana ini bermanfaat untuk semua.
Bagi anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang budaya sekolah, dapat membacanya di alamat url ini http://dewanpendidikan.wordpress.com/2007/08/01/budaya-lab-school-wijaya-kusumah/
Wijaya Kusumah, School Culture