Inilah 77 Organisasi Profesi Guru yang Diundang Kemdikdasmen di Acara HGN 2025

Inilah 77 Organisasi Profesi Guru yang Diundang Kemdikdasmen: Wajah Keberagaman Pendidikan Indonesia

Pada 18 November 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melalui **Surat Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Nomor: 1054/B.B1/GT.00.09/2025** resmi mengundang **77 organisasi profesi guru dan pendidikan** dari seluruh Indonesia. Daftar ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan pendidik, karena mencerminkan betapa majemuknya rumah besar pendidikan Indonesia.

Undangan ini bukan hanya formalitas. Lebih dari itu, pemerintah ingin menghadirkan dialog yang lebih representatif, menyeluruh, dan inklusif dalam pengambilan kebijakan pendidikan. Dengan melibatkan berbagai organisasi profesi, suara para guru dari Sabang sampai Merauke diharapkan dapat hadir dan mewarnai arah pendidikan nasional.

## **Mengapa Daftar 77 Organisasi Ini Penting Diketahui Guru?**

Banyak guru di Indonesia hanya mengenal beberapa organisasi arus utama seperti PGRI, Persatuan Guru NU (PERGUNU), Forum Guru Muhammadiyah (FGM), atau Ikatan Guru Indonesia (IGI). Namun faktanya, dunia pendidikan kita jauh lebih kaya dari itu.

Ada organisasi mata pelajaran, organisasi sekolah swasta, komunitas guru belajar, asosiasi pendidik agama, forum MGMP, hingga perkumpulan sains dan vokasi. Setiap organisasi memainkan peran unik, mulai dari peningkatan kapasitas profesional, wadah advokasi, hingga pembinaan karakter dan budaya sekolah.

Mengetahui keberadaan seluruh organisasi ini penting agar guru:

* memahami banyaknya kanal komunikasi resmi dalam dunia pendidikan,
* bisa memilih organisasi yang paling relevan dengan minat dan profesinya,
* ikut serta memperkuat ekosistem pendidikan Indonesia,
* dan menyadari bahwa guru tidak berjalan sendiri—ada komunitas besar yang saling menguatkan.

## **77 Organisasi yang Berkontribusi dalam Peta Pendidikan Nasional**

Berikut adalah **daftar lengkap 77 organisasi pendidikan** yang tercantum dalam lampiran surat resmi Kemdikdasmen tersebut:

1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
2. Perguruan Tamansiswa
3. Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGUNU)
4. Forum Guru Muhammadiyah (FGM)
5. LPP Ma’arif NU
6. Majelis Dikdasmen Muhammadiyah
7. Ikatan Guru Indonesia (IGI)
8. Majelis Pendidikan Kristen (MPK)
9. Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK)
10. Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS)
11. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)
12. Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI)
13. Federasi Guru Independen Indonesia (FGII)
14. Federasi Guru TIK dan KPPI Nasional (FGTIKKNAS)
15. Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT)
16. Forum Guru IPS Seluruh Indonesia (FOGIPSI)
17. Forum Komunikasi Guru IPS Nasional
18. Forum Komunikasi Tutor Pendidikan Keaksaraan
19. Forum Olahraga Pendidikan Indonesia
20. Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional
21. Forum Nasional MGMP Matematika SMP
22. Forum Pengawas TK Indonesia
23. Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah
24. Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia
25. Ikatan Guru PAUD
26. Ikatan Guru Pendidikan Khusus
27. Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia
28. Ikatan Guru Vokasi Indonesia
29. Ikatan Pamong Belajar Indonesia
30. IGTKI-PGRI
31. Ikatan Guru Mata Pelajaran Matematika
32. Ikatan Penilik Indonesia
33. AGBSI
34. AGBJI
35. AGEI
36. Asosiasi Guru Matematika Indonesia
37. AGPPKnI
38. Asosiasi Guru Sejarah Indonesia
39. Asosiasi Guru Seni Budaya Indonesia
40. AGTIFINDO
41. Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia
42. Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia
43. Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia
44. ABKIN
45. AGPAI
46. ATAS
47. AISEI
48. ANPS
49. HIPPER
50. HIMPAUDI
51. KGBN
52. Perkumpulan Matematika Nusantara
53. Perkumpulan Pegiat Pendidikan Sainstika
54. Perkumpulan Pencinta Fisika Indonesia
55. Perkumpulan Pendidik Bahasa Inggris Indonesia
56. Perkumpulan Pendidik Sains Indonesia
57. Perkumpulan Pendidik Sains Kimia Indonesia
58. Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia – IGVIM
59. Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia
60. Perkumpulan Profesi Pendidik Bahasa Mandarin Indonesia
61. Perkumpulan Guru Muatan Lokal
62. Pendiks Geonusa
63. Indonesia Scientific Society
64. Perkumpulan Pendidik Biologi Indonesia Folia
65. Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia
66. Perkumpulan Sanggar Pembelajar Kreatif
67. Komunitas Guru TIK & KKPI (KOGTIK)
68. PPPSI
69. Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G)
70. Majelis Gugus Bimbingan dan Konseling Indonesia
71. Ikatan Guru Olahraga (IGORNAS)
72. Forum MGMP Bahasa Arab se-Indonesia
73. ATLAS Indonesia
74. Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI)
75. Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal Muhammadiyah (IGABA)
76. Forum Guru Persatuan Islam (FG Persis)
77. Ikatan Guru Tunanetra (Inklusif)

## **Bukit Besar Bernama Pendidikan: Semua Harus Bersatu**

Keberagaman organisasi ini menggambarkan sebuah pesan penting: **pendidikan Indonesia tidak bisa diurus oleh satu pihak saja**. Guru dari berbagai latar belakang, kompetensi, dan kultur pendidikan ikut membentuk mozaik ekosistem yang saling melengkapi.

Bayangkan bagaimana:

* guru-guru vokasi dari IGVI berdiskusi dengan pendidik PAUD dari HIMPAUDI,
* organisasi sains seperti PPSI atau PPFI bertukar ide dengan komunitas literasi KGBN,
* pengawas sekolah dari APSI berdampingan dengan pengajar agama dari AGPAI,
* hingga pendidik inklusif dari Ikatan Guru Tunanetra menyuarakan perspektif kelompok difabel.

Setiap suara memiliki ruang dan nilai.

## **Harapan bagi Guru Indonesia**

Dengan hadirnya 77 organisasi ini, harapannya:

* dialog kebijakan pendidikan menjadi lebih demokratis,
* suara guru lebih terdengar,
* dan kebijakan yang lahir lebih membumi serta sesuai realitas lapangan.

Bagi guru, kini saatnya mengenal lebih banyak organisasi profesi, membuka diri pada jaringan yang luas, serta aktif terlibat dalam pembaruan pendidikan.

Karena masa depan pendidikan bukan hanya milik pemerintah—tetapi milik para guru sebagai pendidik bangsa.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

https://www.melintas.id/news/346871885/halo-inilah-77-organisasi-profesi-guru-yang-diundang-kemdikdasmen-dan-apakah-ada-organisasi-anda-ikut-diundang-ke-senayan-mengikuti-hari-guru-nasional

Harapan Guru dan Anggota PGRI di HUT PGRI ke-80 Untuk Presiden Prabowo Subianto

Guru Mengabdi dalam Senyap: Harapan Kami di HUT PGRI ke-80

Ada sesuatu yang selalu membuat hati saya hangat setiap kali memasuki bulan November. Mungkin karena saya sudah terlalu lama hidup dalam dunia pendidikan. Atau mungkin karena ada rasa rindu yang tak pernah padam kepada para guru yang membentuk saya hingga menjadi seperti sekarang. Bagi saya, November selalu punya cerita. Cerita tentang perjuangan, pengabdian, dan cinta yang tak pernah habis dari seorang guru kepada bangsa dan anak-anaknya.

Tahun ini, HUT PGRI memasuki usia yang ke-80. Angka yang tidak kecil. Umur yang menunjukkan betapa panjang jalan yang sudah dilalui organisasi guru tertua di Indonesia ini. Di usia inilah, saya merasakan sesuatu yang berbeda. Ada harapan baru, ada suara yang lebih lantang, dan ada doa yang lebih khusyuk dari para guru di seluruh Indonesia.

Namun di balik itu, ada juga rasa getir yang tak bisa disembunyikan.

Guru yang Dibutuhkan, Tapi Sering Dilupakan

“Guru itu dibutuhkan, tapi sering dilupakan.”
Saya sudah menulis kalimat ini berkali-kali, tapi tetap saja rasanya seperti baru setiap kali diucapkan. Guru ada di garda terdepan dalam mencetak generasi bangsa, tapi berada di barisan paling belakang ketika bicara soal penghargaan dan kesejahteraan.

Guru masuk kelas setiap hari dengan berbagai beban pikiran, mulai dari administrasi yang menumpuk, kurikulum yang terus berubah, tuntutan kompetensi yang semakin tinggi, hingga persoalan pribadi yang terpaksa disimpan rapat-rapat demi satu hal: anak-anak didiknya harus tetap belajar dengan baik.

Saya sering melihat langsung bagaimana guru-guru berjuang. Ada yang pulang naik motor tua sambil membawa tumpukan kertas nilai. Ada yang menempuh perjalanan jauh hanya untuk mengajar di sekolah pinggiran. Ada yang mengajar dengan senyum, meski gajinya belum pasti turun. Ada pula yang tetap semangat meski statusnya PPPK dan masih bertanya-tanya tentang masa depan kariernya.

Guru tidak pernah meminta banyak. Mereka hanya ingin dihargai. Didengarkan. Diperhatikan.

Harapan Besar di HUT PGRI ke-80

Salah satu kabar yang paling banyak diperbincangkan para guru menjelang HUT PGRI tahun ini adalah harapan besar agar Presiden Prabowo Subianto hadir dalam puncak peringatan di Jakarta.

Saya menerima begitu banyak pesan dari teman-teman guru:
“Omjay, mudah-mudahan Pak Presiden hadir.”
“Ini momentumnya, Om.”
“Kalau beliau hadir, itu bentuk penghargaan pada kami.”

Harapan itu bukan tanpa alasan. Guru ingin merasa dekat dengan pemimpinnya. Ingin memastikan bahwa harapan mereka tidak hilang di tengah gemuruh politik dan birokrasi. Guru ingin pemimpin tertinggi negeri ini mendengar langsung suara mereka—bukan hanya lewat laporan, tapi lewat pertemuan nyata yang penuh makna.

Komentar Dr. Sumardiansyah: Panggilan Nurani bagi Pemimpin

Saya sempat berdiskusi dengan Dr. Sumardiansyah, Wakil Sekjen PB PGRI sekaligus Ketua Dewan Eksekutif APKS PGRI. Beliau menyampaikan pandangan yang sangat menyentuh:

“Kehadiran Presiden di HUT PGRI bukan soal seremoni. Ini tentang pengakuan negara kepada guru. Tentang menempatkan guru pada posisi yang seharusnya. Guru selama ini mengabdi tanpa pamrih, jadi saat ada momentum seperti ini, tentu para guru berharap Presiden hadir sebagai bentuk penghormatan.”

Saya membaca ulang kata-kata itu berkali-kali. Rasanya pas sekali dengan apa yang selama ini saya lihat dan rasakan. Guru tidak meminta panggung. Guru hanya ingin pengabdian mereka dianggap berarti.

Komentar Omjay: Harapan Itu Tidak Pernah Padam

Sebagai seorang guru dan Ketua Umum KOGTIK, saya sendiri melihat betapa besarnya perjuangan guru di era digital saat ini. Ada guru yang berusaha belajar teknologi dari nol. Ada yang mencoba memahami AI, coding, dan berbagai aplikasi baru demi memberi pengalaman belajar terbaik bagi murid-muridnya.

Saya sering berbagi pengalaman menulis, bercerita bagaimana teknologi bisa kita taklukkan pelan-pelan. Tapi satu hal yang tidak pernah berubah adalah hati seorang guru. Di situlah kekuatan terbesar pendidikan Indonesia berada.

Saya pun berharap, dengan segala kerendahan hati, agar Presiden benar-benar hadir. Bukan sekadar tanda tangan di undangan, tapi menghadiri langsung, melihat wajah para guru, dan merasakan energi cinta yang luar biasa dari puluhan ribu pendidik.

“Seorang pemimpin yang menghormati guru, sesungguhnya sedang menghormati masa depan bangsanya.”

Saya percaya itu.

Ketika Guru Berkumpul, Selalu Ada Harapan

HUT PGRI bukan hanya acara tahunan. Ia adalah pengingat bahwa guru tidak pernah berjalan sendirian. Ketika ribuan guru berkumpul, ada semangat yang menyala. Ada solidaritas yang kuat. Ada mimpi-mimpi yang kembali menemukan jalannya.

Saya bayangkan suasana di Jakarta nanti:
Seragam PGRI berkibar, wajah-wajah bahagia, tawa, pelukan, foto bersama, dan cerita-cerita perjuangan dari seluruh penjuru Indonesia. Dari guru honorer, guru PPPK, guru PNS, hingga para kepala sekolah dan pejuang literasi.

Di tengah keramaian itu, saya tahu ada satu harapan yang diam-diam dibawa oleh hampir semua yang hadir: semoga Presiden datang.

Karena jika beliau hadir, itu berarti guru dilihat. Dihargai. Diakui.

Penutup: Untuk Guru, Negeri Ini Berutang Banyak

Kalau ditanya apa hadiah terbaik bagi guru di usia PGRI ke-80 ini, saya punya jawabannya:

Penghargaan. Kesejahteraan. Kepastian karier. Dan perhatian tulus dari pemimpin bangsa.

Guru tidak butuh pesta besar. Guru hanya ingin masa depan yang jelas. Ingin sistem pendidikan yang lebih adil. Ingin kebijakan yang berpihak pada pembelajaran, bukan administrasi.

HUT PGRI hanyalah satu momen. Tapi maknanya besar sekali.
Bagi saya, bagi Dr. Sumardiansyah, bagi jutaan guru di Indonesia.

Semoga tahun ini menjadi titik awal perubahan yang lebih baik.

Karena tanpa guru, tidak ada dokter. Tidak ada menteri. Tidak ada presiden. Tidak ada apa-apa.

Guru adalah cahaya pertama di setiap jalan kesuksesan.

Dan cahaya itu harus terus dijaga.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com