Semoga sapaan saya hari ini menemui kita semua dengan wajah yang senantiasa tersenyum dan selalu mengucap syukur untuk setiap berkat yang kita terima dari Tuhan. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dicari oleh setiap orang di dunia ini. Orang mencari kebahagiaan dengan berbagai cara, misalnya dengan menikmati gaya hidup hedonisme (mencari kesenangan duniawi).
Ada juga yang mencarinya melalui hubungan dengan roh-roh jahat. Namun semuanya sia-sia, karena kebahagiaan yang ditempuh dengan cara itu adalah kebahagiaan semu. Kalau begitu bagaimana kita bisa memperoleh kebahagiaan sejati? Tidak banyak yang tahu kejadian buruk yang pernah menimpa Thomas Alva Edison di usianya yang ke 67.
Ketika itu kobaran api yang sangat besar melahap dan membakar habis gedung laboratoriumnya. Laboratorium dimana dia telah menghabiskan sepanjang hidupnya untuk menghasilkan karya selama bertahun-tahun, habis dalam sekejab. Tapi apa yang dikatakannya tidak lama setelah dia menyaksikan kebakaran hebat itu? “Aku baru berusia 67 tahun dan belum terlalu tua untuk memulai lagi”. Saya tidak sanggup membayangkan seandainya kejadian seburuk itu menimpa saya. Saya begitu kagum dengan keputusan yang dia ambil dalam menyikapi sebuah kejadian. Edison tidak marah ataupun menyesali kejadian buruk tersebut. Yang dia lakukan hanyalah memperkatakan hal yang positif. Dan dia berhasil menelurkan gagasannya lagi sepanjang 17 tahun ke depan. Dia menyadari sepenuhnya bahwa apapun yang terjadi adalah hal yang terbaik bagi dirinya, meskipun itu samasekali bukan kejadian yang baik.
Masalah adalah tanda penghormatan alam kepada mu.(MTSN – You Are Only As Honorable As What You Do)
Jika Thomas Alva Edison memutuskan bersikap positif terhadap hal buruk yang menimpanya, sebaliknya dengan Shriver, istri seorang aktor yang sangat terkenal Arnold Schwarzenegger. Hari itu acara CBS Morning yang dipandunya dibatalkan. Ia berkata bahwa “dirinya bernasib sial”. Hanya karena sebuah hal sekecil itu dia melupakan semua keberhasilan dan kekayaan yang telah ia peroleh selama hidup. Hanya karena sebuah acara yang gagal tayang, dia lupa akan semua yang dia miliki, seperti karir yang cemerlang, anak-anak yang sehat, juga buku-buku biografinya yang sangat laris. Lalu keputusan mana yang akan kita ambil? Sikap seperti apa yang akan kita pilih saat kegagalan menimpa diri kita? Dennis Prager mengatakan,
“Semua orang yang berbahagia selalu bersyukur. Orang yang tidak bersyukur tidak dapat berbahagia”.
Kita sering salah persepsi dan cenderung berpikir bahwa karena tidak bahagia, orang mengeluh. Padahal yang benar adalah, orang mengeluh maka ia tidak berbahagia. Mungkin sekaranglah saatnya kita harus belajar untuk mengucap syukur dalam segala hal. Tuhan seringkali mengijinkan kegagalan untuk mengukur iman kita, apakah kita tetap berterimakasih dan mengucap syukur dalam segala hal? Apakah kita hanya mau menerima yang baik dari Tuhan, tapi tidak mau menerima yang buruk? Thomas Alva Edison tidak mengeluh bahkan tetap bersyukur saat laboratoriumnya habis terbakar. Dan hasil yang dia peroleh adalah tidak hanya kekuatan baru yang membuatnya menggapai keberhasilan, namun juga kebahagiaan sejati dan damai sejahtera. Karena bersyukur adalah kunci agar tidak kehilangan kebahagiaan dan damai sejahtera. Apapun yang terjadi kepada Anda, akan tetap menjadi sesuatu yang menguatkan Anda, bila Anda tidak mengijinkannya untuk melemahkan Anda.(MTOF Mercury)
Best Regards dan Salam Super,
Maya Pardede | SM 0916 | Cemerlang Financial SVCS, LLC | 08121209898