Setiap hari saya usahakan untuk membaca, dan kemudian menulis dari apa yang saya baca. Saya mengikat ilmu yang saya baca dengan cara menuliskannya. Dengan cara itulah saya menyebarkan virus menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
Alhamdulillah, sudah semakin banyak yang terserang virus menulis, dan pada akhirnya banyak guru yang telah menerbitkan bukunya. Ayo terbitkan bukumu, sebelum ajal menjemputmu. Buatlah buku untuk anak cucu.
Awalnya kita diminta untuk membaca. Belum ada perintah untuk menulis. Itulah yang saya pahami setelah membaca kalam ilahi. Sebuah renungan dalam diri setelah menjalankan sholat taraweh seorang diri.
Malam ini badan terasa kurang enak, tidur juga gak bisa nyenyak. Bangun tidur malah terasa sakit di seluruh badan. Ada rasa yang tidak biasa. Hal ini dialami juga oleh istri tercinta.
Makan bubur ayam yang biasanya habis, kini tidak habis, dan makan siang lauknya terasa hambar. Makan terasa kurang berselera. Padahal makanannya enak semua.
Saya paksakan makanan masuk ke tubuh tambun ini. Tapi ternyata gak bisa semuanya. Rasa masakan sudah tak terasa enaknya. Padahal ada dadar telur, ayam goreng dan tahu goreng yang masih panas.
Beginilah bila badan terasa sakit. Kita perlu istirahat sejenak. Melepas lelah dari keriuhan dunia maya yang tak pernah tidur.
Saya membuka blog pribadi. Ternyata sudah lama blog ini tidak saya isi. Saya buka dan menulis lagi. Sambil menonton kembali siaran ulang seminar nasional guru blogger PGRI.
https://youtu.be/-ZfslhK-gtQ
Semnas guru blogger PGRI
Saya bersyukur masih bisa diberikan kesempatan untuk berbagi di hari ulang tahun. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk guru-guru di Indonesia.
Guru Belajar Menulis di Kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur
Malam ini saya terbangun dari tidur. Tiba tiba saja saya tertarik ingin menulis tentang cara membangun keterampilan menulis guru. Sebuah cara yang saya gunakan untuk melatih diri untuk menulis setiap hari. Dari apa yang saya baca, dan saya alami dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah bangunan yang kokoh karena pondasinya kuat. Begitu juga keterampilan menulis. Pondasinya harus kuat dulu dengan cara banyak membaca. Semakin banyak yang dibaca maka semakin banyak pula yang bisa dituliskan. Mereka yang rajin membaca pasti akan gemuk menulik. Mereka yang rabun membaca, maka akan lumpuh dalam menulis.