Merevisi Kembali Kurikulum 2013
Dulu saya ingatkan pemerintah agar tidak tergesa-gesa melaksanakan kurikulum 2013. Tapi pesan saya itu diterjemahkan lain. Akhirnya kurikulum 2013 harus direvisi seperti sekarang ini. Antara konsep dengan implementasi harus diperbaiki. Sejumlah guru dan para pakar diundang oleh pusat kurikulum dan perbukuan untuk merevisinya kembali. Mereka berkumpul di hotel berbintang di Jakarta. Mereka lebih suka menamainya pengembangan kurikulum 2013.
5 Tuntutan Guru TIK dan KKPI
- Kembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI ke dalam struktur kurikulum nasional, dan revisi permendikbud tentang struktur kurikulum di SD/SMP/SMA/SMK.
- Berikan pendidikan dan pelatihan atau diklat guru TIK dan KKPI agar mampu mengembangkan keilmuannya dengan baik di sekolah. Bukan diklat bimbingan TIK tapi diklat mata pelajaran TIK yang berdiri sendiri.
- Tolak bimbingan TIK karena TIK bukan bimbingan konseling seperti BK. Oleh karena itu permen 68 ttg peran guru tik dan kkpi harus segera direvisi karena melanggar undang undang guru dan dosen.
- Mendikbud Anies Baswedan harus berdialog dengan perwakilan komunitas guru TIK, dan tokoh tokoh TIK Indonesia untuk mendengarkan masukan tentang urgensi mata pelajaran TIK agar bangsa ini berdaulat di bidang TIK.
- Generasi emas Indonesia harus terdidik TIK dengan baik dan oleh karena itu jam mata pelajaran TIK minimal 2 jam pelajaran dan bukan 1 jam pelajaran.
Apa yang Salah Dalam Kurikulum 2013
Apakah ada yang salah dalam kurtilas?
Selama 2 tahun ini sekolah kami di SMP-SMA Labschool Jakarta menjadi sekolah sasaran dalam menjalankan kurikulum 2013. Tentu banyak terjadi masalah dalam prosesnya dan kami saling bekerjasama untuk menyelesaikan masalahnya.
Masalah yang paling menonjol adalah masalah penilaian dan guru-guru yang mata pelajarannya hilang dalam kurikulum 2013. Penilaian terlalu membebani guru. Teman teman lebih senang menyebutnya kurtilas dan berharap segera diganti menjadi kurmalas atau kurikulum 2015. Info tentang hal itu saya dapatkan juga ketika diminta menjadi salah satu tim monitoring dan evaluasi (Monev) pusat kurikulum dan perbukuan di 2 kota, yaitu Banda Aceh, dan Palangkaraya.
Kurikulum
Coba Perhatikan! sudah berapa kali kurikulum berubah, dan cermati apa yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Ternyata kebanyakan guru keadaannya mirip sebuah syair lagu pop Indonesia Dian Pisesa yaitu aku masih seperti yang dulu…………..
Oleh karena itu para penganut mazhab guru edan percaya, bila hendak meningkatkan mutu pendidikan mulailah dari meningkatkan mutu guru, kutukulum eh kurikulum menyusul. Bukan sebaliknya, perbaiki kurikulum dulu baru urusi guru.