Kalau ditanya siapa bidadariku maka akan kujawab dialah istriku. Dia telah menemaniku siang dan malam. Menemaniku di saat suka dan duka. Menjadi ibu bagi anak-anakku dan menjadi manajer keuangan yang handal dalam keluargaku.
Terima Kasih Istriku, Engkau Telah Banyak Berjasa Kepada Teman-teman Guru
Tidak banyak orang tahu, dibalik kesuksesan seorang suami, disitu ada seorang istri yang mendampingi. Begitupun sebaliknya. Bila istrinya sukses, pastilah ada suami yang setia mendampinginya.
Tidak terkecuali dengan saya. Dibalik kesuksesan karir saya sebagai seorang guru, ada istri setia yang mendampingi, dan banyak memberikan saran yang brilian dan cerdas. Terkadang banyak celotehanmu menjadi ide yang dapat diwujudkan.
Terima kasih istriku. Berkat jasamu, Aku terpilih menjadi guru yang dianggap menginspirasi orang banyak. Tanpa bantuan dan dukunganmu, aku tak bisa berdiri tegak seperti sekarang. Aku pun tak bisa keliling Indonesia tanpa dukunganmu menjaga anak-anak kita.
Istriku, dan Bulan Suci Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh hikmah. Banyak ceramah Ramadhan diberikan di bulan ini, dan disampaikan oleh para dai dan ustadz. Banyak hikmah diperlihatkan, dan banyak kisah dituliskan, diceritakan, dan difilmkan. Tidak terkecuali kisah keluarga kami. Dengan seorang istri dan dua orang anak menemani. Itulah mengapa saya ingin sekali bercerita tentang istriku dan bulan suci Ramadhan. Sebab banyak kisah dan cerita ingin kuceritakan kepada pembaca. Akupun mengambil judul “Istriku dan bulan suci Ramadhan”.
Istriku perawatku
Sudah 2 hari ini saya terbaring sakit di rumah. Penyakit herves menyerang bagian mulut dan telinga sebelah kanan. Sakit dan perih sekali rasanya. Kata dokter, ini jenis penyakit menular. Oleh karenanya, saya meminta kedua buah hati saya, intan dan belian untuk tidak terlalu dekat dulu dengan ayahnya. Istrikulah yang menemaniku dan merawatku dengan kasih sayangnya.
Istriku membelikan aku bubur sesuai dengan saran dokter. Saya diminta memakan makanan yang lebut-lembut dahulu agar mudah mengunyahnya. Sebab ketika mengunyah makanan, sakit sekali rasanya, dan dagu atas seperti ditusuk-tusuk duri atau digigit semut.
Baru kali ini saya terkena herves. Kata teman-teman yg sudah terkena, sakitnya lebih dari kena cacar. Sayapun mengalaminya kali ini, dan diminta untuk istirahat oleh dokter sampai saya dinyatakan sembuh oleh dokter.
Seharian berada di dalam kamar bosen juga. Saya coba keluar menikmati udara di sekitar taman depan rumah. Istriku mengingatkanku untuk kembali ke kamar dan menikmati makan siang. Istriku membuat sayur bayam dan tempe goreng kegemaranku. Terima kasih istriku, engkau adalah wanita terbaik di dunia setelah almarhum ibu. Semoga saya cepat sembuh, dan beberapa butir obat sudah disiapkan istriku untuk diminum setelah makan.
Ya Allah, sembuhkanlah penyakitku ini, dan mohon maaf bila ada kesalahan dan kekhilafan dari hambamu yg hina ini. Aku menyerah pasrah kepadaMu, semoga sakit ini membuatku semakin takwa kepadaMu, Allah yang Maha Menyembuhkan dari segala macam penyakit.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Istriku Tercinta
Malam telah larut. Anak-anak dan istri saya lihat tertidur pulas di kamar. Wajah-wajah cantik yang membuat saya terharu sekaligus bangga. Di rumah saya adalah pria paling ganteng dan tergagah. Tak ada pria yang lainnya. Sebab, kedua anak saya semuanya perempuan. Cantik-cantik, persis seperti mamanya.
Melihat mereka tertidur pulas seperti itu, membuat saya merenung dan bermimpi untuk dapat membahagiakan mereka. Terutama istri tercinta yang tak kenal lelah melayani kami sekeluarga dengan penuh cinta dan keikhlasan.
Setiap pagi dia membangunkan saya. Mengingatkan saya untuk sholat subuh di Masjid. Sholat berjamaah. Dia tak ingin suaminya diam di rumah dan tak bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.
Saya sungguh berbahagia sekali mendapatkan istri yang baik hatinya. Ia menjadi sahabat dekat ketika saya mengalami banyak masalah. Ia menjadi obat yang membantu menyembuhkan penyakit hati yang ada dalam diri. Ia adalah bidadari cantik yang dikirim oleh Allah kepada saya dari Surga.
Walaupun saya tahu kalau dunia tak seindah surga.
Saya harus bersyukur kepada Allah karena diberikan istri yang baik hati, mau menerima suami seperti saya apa adanya.
Dia pernah bilang pada saya, “biar ayah miskin dan tak memiliki harta mamah tetap sayang dan cinta sama ayah”. ” Karena kekayaan tak membuat kita bahagia”. Saya sangat terharu mendengarnya.
Di saat-saat lain, ketika saya sedang mengalami posisi sulit dan cobaan hidup dia sanggup menjadi penyejuk hati. Dahaga jiwa. Tutur katanya yang lemah lembut membuat saya tersadarkan bila melakukan kesalahan.
Terima kasih ya Allah. Tuhan pemilik bumi. Engkau telah berikan aku istri yang baik hati. Istri yang sholekhah. Istri yang mau menerima suaminya apa adanya. Melayani dengan penuh kasih dan sayang.
I LOVE YOU, istriku.
Semoga kami dapat terus bersama mengarungi bahtera hidup ini. Seia-sekata. Sehidup semati. Senasib sepenanggungan.
“Dunia ini adalah perhiasan, dan perhiasan yang paling mahal harganya adalah istri yang sholekhah”.
Wijaya Kusumah, Istriku tercinta