SINOPSIS DI COVER BELAKANG

MENJADI GURU TANGGUH BERHATI CAHAYA

Guru tangguh berhati cahaya adalah guru yang tak pernah mengenal kata putus asa. Selalu optimis menghadapi tantangan kehidupan. Baginya pendidikan adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, dan tak perlu lari untuk menghindarinya.

Buku ini dapat menjadi sebuah buku motivasi untuk para guru. Buku ini sebenarnya menjawab kegelisahan seorang guru yang ingin bangsanya maju. Namun tidak sedikit ditemui guru-guru bermental pengeluh dan miskin inovasi. Oleh karena itu, buku ini mencoba mencari solusi dari problematika guru yang dihadapinya.

Buku ini dapat menjadi penghilang haus dahaga dunia pendidikan kita. Berusaha untuk menjadi penyemangat agar para guru terus belajar sepanjang hayat dalam menghadapi peserta didik yang melek digital; membuat guru mampu menjadi pemandu bagi para peserta didiknya dalam menemukan ilmu-ilmu baru di bidang pendidikan.

KATA PENGANTAR

Buku ini dapat menjadi sebuah buku motivasi untuk para guru. Sebuah pengalaman pribadi selama menjadi guru saya tuliskan, dan berharap dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan. Dengan begitu para guru menjadi tangguh dan pantang mengeluh.

Buku ini sebenarnya menjawab kegelisahan seorang guru yang ingin bangsanya maju. Namun tidak sedikit ditemui guru-guru bermental pengeluh dan miskin inovasi. Oleh karena itu, buku ini mencoba mencari solusi dari problematika guru yang dihadapinya.

Dengan membaca buku ini, saya berharap banyak guru mau berubah, dan meninggalkan cara-cara lama. Guru harus berani hijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang menyinari dunia, dan seperti mata air yang tak pernah habis diambil airnya.

Akhirnya, semoga buku ini dapat menjadi penghilang haus dahaga dunia pendidikan kita. Berusaha untuk menjadi penyemangat agar para guru terus belajar sepanjang hayat dalam menghadapi peserta didik yang melek digital. Guru harus mampu menjadi pemandu bagi para peserta didiknya dalam menemukan ilmu-ilmu baru di bidang pendidikan.

Jakarta, 30 September 2011

Penulis

Wijaya Kusumah (Omjay)

http://penerbitindeks.blogspot.com/2011/11/menjadi-guru-tangguh-berhati-cahaya.html

Salam Blogger persahabatan
Omjay
==========================================================

Omjay, Blogger dan Penulis Buku

SINOPSIS BUKU

MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI

“MOTIVASI & KIAT MENULIS SETIAP HARI : Vitamin untuk Penulis, Guru, Mahasiswa dan Siswa”

Menulislah setiap hari. Itulah yang Omjay lakukan semenjak menjadi seorang blogger. Omjay menjadi rajin menulis setiap hari di internet melalui blog. Apalagi setelah bergabung diblog keroyokan atau jurnalis warga http://kompasiana.com, Omjay lebih gila lagi dalam menulis setiap hari.

 

Ternyata menulis setiap hari dahsyat sekali hasilnya. Lebih dari 1000 artikel tercipta begitu saja. Beberapa postingan itu, omjay masukkan dalam buku ini untuk memotivasi anda agar mampu menulis.

Bisa menulis bukanlah bakat, sebab menulis adalah keterampilan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Bila anda rajin menulis setiap hari, maka jangan kaget bila anda akan terbiasa menulis.

Kegiatan menulis yang awalnya alamiah akan berubah menjadi ilmiah dengan inkubator yang bernama BLOG.

Blog di internet telah menjadi alat rekam yang ajaib saat ini. Mengapa anda tak menggunakannya untuk menulis setiap hari?

Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.

http://media.kompasiana.com/buku/2013/10/15/resensi-buku-menulislah-setiap-hari-dan-buktikan-apa-yang-terjadi-600672.html

 

PENGANTAR PENULIS

Semula saya tak percaya bisa menulis setiap hari. Namun karena saya memiliki komitmen tinggi untuk menulis setiap hari, maka lahirlah tulisan-tulisan yang tak pernah sepi dari pembaca. Dengan konsistensi yang tinggi pula saya berupaya keras untuk menulis dengan gaya bahasa saya sendiri. Tidak copy paste dan meniru gaya orang lain menulis.

Alhamdulillah, dari proses yang alamiah itu, tulisan saya banyak dibaca oleh orang banyak melalui media blog di internet, khususnya di http://kompasiana.com/wijayalabs. Dengan blog tulisan-tulisan saya tersebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia. Apalagi dengan adanya facebook, dan twitter membuat tulisan saya semakin banyak terdistribusi melalui dunia maya. Sesuatu yang awalnya alamiah itu, kini menjadi ilmiah.

Siapa sangka, seorang guru yang dulunya tak bisa menulis kini sudah mampu menulis ilmiah karena melakukan proses menulis setiap hari. Dengan menulis setiap hari ada pesan yang disampaikan kepada khalayak ramai, setidaknya orang tahu bahwa hari ini saya masih diberi nafas oleh Tuhan pemilik langit dan bumi melalui blog pribadi di https://wijayalabs.com.

Akhirnya, saya persembahkan buku menulis setiap hari ini kepada khalayak ramai, dan semoga bermanfaat. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada mbak Abdah Khan dan Mas Juan yang telah mau dengan sukarela mengedit tulisan-tulisan saya ini menjadi renyah, dan enak dibaca. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada istri dan anak-anakku. I love you all.

Penulis

Wijaya Kusumah (Omjay)

LO Cover Menulis Setiap Hari

LO Cover Menulis Setiap Hari


Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

 

https://wijayalabs.com/wp-content/uploads/2012/08/buku-menulis.jpeg

Assalamu álaikum wr. wb.


Om Jay, perkenalkan, saya Ridwan. Mantan Pemimpin Redaksi sebuah majalah yang cukup terkenal di Indonesia.
Hampir 3 tahun saya keluar dari pekerjaan dan sekarang mengembangkan bisnis sendiri. Tapi bisnis saya sudah tidak ada hubungan lagi dengan dunia menulis.


Sudah lama juga saya gak menulis, baik menulis catatan ringan atau menulis artikel. Saya selalu berusaha mencoba membiasakan menulis tapi semangat saya selalu drop. Paling bertahan tiga hari, setelah itu, malas lagi nulis. Buka laptop cuma lihat 3 web aja, Tempo, detik dan kompas.


Berbagai buku ttg menulis saya buka-buka lagi, saya beli lagi, hanya demi satu tujuan: saya mau menulis lagi. Tapi susahnya minta ampuuun!
Dan salah satu buku yang baru saya beli adalah bukunya Om Jay, “Menulis Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi.”


Membaca buku ini, saya merasa pas banget dengan apa yang saya cari, bagaimana menumbuhkan semangat menulis lagi dalam diri saya. Alhamdulillah, ’sesuatu benget’ bagi saya. Buku ini jadi bikin saya bergairah kembali menulis. Meskipun saya tahu beratnya minta ampun berkomitmen kepada diri sendiri. Saya pikir, kalau Om Jay yang sibuknya luar biasa saja bisa, mengapa saya yang kesibukannya hanya sekedarnya saja tidak bisa? So, saya harus bisa. Sayang sekali kemampuan menulis saya harus tersia-sia hanya karena saya tidak bekerja lagi di dunia pers.


Karena itu, terima kasih, OmJay. Tulisan Anda benar-benar menjadi inspirasi bagi saya, dan saya yakin buku Anda wajib dimiliki siapa pun yang ingin menjadi penulis produktif seperti Om Jay.


Selamat Berjuang.
Salam
Ridwan Malik.

======================================================

 

Prakata Kang Pepih Nugraha di Buku Yuk Kita Ngeblog
Untuk jadi keren jaman sekarang gampang. Nggak perlu keren karena punya mobil balap, nggak perlu keren karena punya sepeda motor bagus, nggak perlu keren karena punya gadget terbaru. Sekarang kalaiu mau keren, ngeblog aja. Hah, apa kerennya ngeblog?

 

 

Simak saja Omjay, blogger Kompasiana yang bukunya sedang kamu baca ini. Apa nggak keren tuh Omjay? Sudah jadi pendidik yang pasti banyak amalnya, guru yang pasti banyak ilmunya, masih juga mau berbagi cara-cara ngeblog yang baik dan benar. Keren, bukan?

 

 

Jaman sekarang harusnya anak-anak muda seusiamu punya prinsip dalam urusan ngeblog. “Aku ngeblog, maka aku ada”. Begitu dong prinsip yang harus dianut. Kenapa? Karena kalau kamu punya blog, berarti kamu harus mengisi blog itu agar tetap baru, bukan? Kalau punya blog, hanya ada beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan, bisa upload teks, foto, atau video. Mana yang lebih keren dari ketiganya? Semua keren.

 

 

Dulu, blog memang hanya berisi teks semata. Artinya kamu harus menulsi artikel, catatan perjalanan, atau bahkan catatan harian dalam bentuk teks. Sekarang, kamu yang suka fotografer atau hunting peristiwa lewat handy camera, bisa juga melakukannya. Simpanlah tulisan, foto, dan videomu di blog, dan itu akan abadi selamanya. Tentu saja isi (konten) blogmu harus sesuai norma dan etiket yang berlaku.

 

 

Selain menunjukkan siapa dirimu, kegiatan ngeblog bisa berarti mendokumentasikan kegiatan dan karyamu dalam dunia maya (online). Karena kamu menyimpan karyamu di blog, maka orang lain di seluruh dunia ini bisa melihat karyawamu. Kalau kamu hanya menunjukkan karya yang ecek-ecek dan tidak bermanfaat, maka pembaca tidak akan melirik blogmu. Sebaliknya jika kamu hanya mempostingkan tulisan-tulisan yang bermanfaat, niscaya orang akan berterima kasih kepadamu.

 

 

Zaman sekarang, kalau mau menghibur teman dimanapun cukup menampilkan video atau musik saja, bisa juga suaramu, bukan? Itu bisa kamu lakukan hanya dengan ngeblog.

 

 

Omjay, lewat bukunya ini, sekali lagi membuka mata dan hatimu mengenai pentingnya ngeblog. Omjay menekankan bahwa blog juga bisa dijadikan ajang pembelajaran. mengapa tidak. Karena berbasis online, belajar zaman sekarang sesungguhnya tidak terbatas pada ruang sekolah saja, tetapi bisa ada dan berlama-lama di ruang maya (internet). Kalau kamu punya akun di Facebook, misalnya, bisa saja membentuk kelompok teman sekelas plus gurunya. Diskusilah di sana.

 

 

Idealnya teman-teman sekelasmu memang punya blog. Penting juga seorang guru seperti Omjay punya blog, sehingga kalau menugaskan sesuatu Omjay tinggal menulis di blognya saja. Lantas hasil penugasan itupun bisa dikirimkan lewat Omjay juga. Blog Kompasiana (http://kompasiana.com/wijayalabs) dimana Omjay ngeblog, lebih luas lagi. Omjay tinggal memerintahkan kepada anak-anak didiknya untuk melihat postingan terakhir di Kompasiana, lalu silakan kerjakan tugas itu dan kirim ewat Kompasiana juga. Lebih asyik.

 

 

Kang Pepih Nugraha dan Omjay
Kang Pepih Nugraha dan Omjay

 

 

 

 

Ngeblog menjadi lebih keren kalau kamu terus-menerus memperbaharui isi dan tampilan blogmu. tetapi lebih dari itu, menyadari manfaat blog saja sudah lumayan. Untuk diketahui, Omjay menulis buku tentang blog pun untuk “meracuni” kamu dan teman-temanmu ngeblog. “Meracuni” yang enak dan seharusnya disambut dengan gegap gempita.

 

Buruan ngeblog biar keren!
Pepih Nugraha
Kompas.com

 

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

 

Resensi Buku : Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya

Judul Buku       : Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya

Penulis               : Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.

Penerbit            : Indeks

Tahun                 : September 2011

Tebal                  : 235 halaman

 

Isi Resensi :

Menjadi guru adalah sebuah keberanian. Berani capek, berani susah, dan yang paling penting adalah berani menantang zaman. Setidaknya, pemikiran-pemikiran  inilah yang dikemukakan oleh Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. dalam buku terbarunya, Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya.

Tidak ada yang dapat mengingkari beratnya tugas seorang guru. Jika seseorang masih menganggap tanggung jawab yang diemban guru hanya sebatas mengajar, maka orang tersebut pastilah belum mengenal baik seperti apa profesi maha hebat ini bekerja. Seberapapun hebatnya seorang presiden, seberapapun jelinya seorang pengusaha menangkap peluang, seberapapun hebatnya seorang dokter menangani pasien, seberapapun hebatnya Anda bicara sekarang, seberapapun lancarnya jari ini menulis, pasti ada peran guru di sana.

Buku ini mengetengahkan tentang perjuangan guru dengan segala tugas tambahan yang ternyata lebih berat dari sekedar kegiatan mengajar itu sendiri. Mulai dari gajinya yang bahkan di beberapa daerah di Indonesia ini masih lebih rendah dibandingkan  gaji buruh, pekerjaan administrasi pembelajaran yang menyita waktu, sampai  UN yang jadi ajang pertaruhan kejujuran guru itu sendiri.  Menurut Penulis, Ujian Nasional  harus dilaksanakan dengan tidak melupakan unsur keadilan.Dengan banyaknya musibah di tanah air, tentu pelaksanaan UN tak bisa disamaratakan di seluruh provinsi di Indonesia.

Om Jay (panggilan ngetop Wijaya Kusumah) merupakan sosok guru kreatif dan penuh inovasi. Buku ini merupakan gambaran kegiatan beliau sehari-hari . Tertulislah beberapa opini tentang pendidikan, kebijakan pemerintah, maupun pengembangan profesionalisme guru. Om Jay pun melukiskan pengalaman-pengalamannya dalam belajar menjadi guru ideal.

Dengan kepeduliannya berbagi, Om Jay mengingatkan para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Menurut Om Jay, ada 5 alasan mengapa guru tidak membuat PTK. Yang pertama adalah guru kurang memahami profesi guru. Kedua, guru malas membaca dan menulis buku. Ketiga, guru kurang sensitive terhadap waktu dan terjebak dalam rutinitas kerja. Keempat, guru kurang kreatif dan inovatif serta malas meneliti. Terakhir adalah karena guru kurang memahami PTK itu sendiri.

Dalam buku ini Om Jay juga mengajak guru membimbing anak dalam keterlibatannya dengan teknologi.  Setidaknya, dengan melek internet guru bisa memantau apa saja yang dilakukan siswa. Guru bisa mengarahkan anak belajar menggunakan ICT. Dengan blog misalnya. mereka bisa berekspresi di berbagai mata pelajaran.  Hal ini menjadi salah satu cara juga bagi guru untuk memperkecil presentase siswa membuka situs-situs lain . Bisa juga guru jadi mampu mengalihkan waktu siswa yang biasanya habis dalam untuk social media seperti facebook atau twitter untuk hal-hal yang lebih kreatif.

Internet menjadi bagian penting bagi guru menghadapi anak-anak digital native dewasa ini. Jika kita lahir di zaman yang serba tradisional, anak-anak sekarang terlahir dengan tekhnologi, maka sudah seharusnya kita menyesuaikan diri. Jika guru tidak membuka diri untuk berubah, maka profesi guru tidak akan dibutuhkan lagi oleh peserta didik.

Buku ini sederhana. Menyampaikan realita kehidupan seorang guru yang sederhana namun dengan kompleksitas tanggungjawab yang tidak sederhana sama sekali. Beruntunglah sebagian guru yang mempunyai pendapat sama dengan Om Jay, karena buku ini mewakili mereka.  Seandainya penulis sekali-kali mendatangi sekolah-sekolah lain yang belum terjangkau perkembangan lebih banyak lagi, maka corat marut pendidikan akan lebih gamblang lagi diceritakan. .Pada kenyataan, masih banyak guru yang  belum humanis. Pembelajaran di kelaspun masih didominasi teacher center. Tidak sedikit guru yang belum melek ICT, dan masih banyak guru yang belum berani melakukan penelitian dalam pengembangan profesionalismenya.

Akhirnya, buku ini kembali mengingatkan kita akan profesi guru yang mulia, guru berhati cahaya. Guru yang menyinari peserta didiknya dari kegelapan ilmu pengetahuan. Mengantarkan peserta didiknya meraih cita-cita. Cita-cita yang akan membawanya ke pintu gerbang kesuksesan baik di dunia atau maupun di akherat.

http://mugiekonomi.wordpress.com/2011/11/30/resensi-buku-menjadi-guru-tangguh-berhati-cahaya/

http://www.dpu-online.com/artikel/detail/12/1786/menjadi-guru-tangguh-berhati-cahaya

http://bekasikota.go.id/read/6574/menjadi-guru-tangguh-berhati-cahaya

 

44 thoughts on “Buku Terbaru Omjay

  1. Pingback: Gara-gara Rajin Ngeblog, Saya Jadi Orang kaya! | Komunitas Blogger Bekasi

  2. Pingback: Ketika Bukumu Menjadi Buku Best Seller di Toko Buku Terbesar di Asia Tenggara | Komunitas Blogger Bekasi

  3. Pingback: MENJADI GURU TANGGUH BERHATI CAHAYA | KAGURINDO

  4. Judul Buku : Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi

    Penulis : Wijaya Kusumah, S.Pd.,M.Pd.

    Pengantar : Prof Conny R Semiawan dan Prof Arief Rahman

    Cetakan : Pertama

    Jumlah Halaman : xii + 290 halaman

    Penerbit : Indeks Jakarta

    Banyak orang yang memiliki kemampuan menulis yang baik namun tidak mampu menulis atau mempublish tulisannya setiap hari. Apa yang menjadi kendalanya ? Larut dalam rutinitas, Tidak ada Ide, Bad Mood, Menulis tidak bisa dijadikan pekerjaan yang menghasilkan uang, Menulis hanya menghabiskan waktu dan tidak menghasilkan apa – apa, dan beragam alasan lainnya. Buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” buah tangan kompasianer Wijaya Kusumah, S.Pd.,M.Pd yang familiar dipanggil Omjay ini berusaha memberikan motivasi bahwa menulis setiap hari akan mendatang begitu banyak manfaat. Lewat buku ini Omjay berupaya menginspirasi setiap orang agar tidak meremehkan kegiatan menulis.

    Dengan mengambil contoh dirinya sendiri, Omjay berupaya menuturkan dengan bahasa yang lugas bahwa saat ini sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak menulis. Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat, termasuk diantaranya pemanfaatan jejaring sosial dan blog di internet dapat menjadi wadah penyaluran kreatifitas dalam menulis. Kalau dahulu orang hanya mengenal diary untuk menulis catatan harian, kini sudah ada blog (internet) dan itu bisa dibuat atau dipunyai secara gratisan. Menulis di blog tidak hanya bisa membuat seseorang dikenal dan mengenal banyak orang, namun juga berpotensi untuk mendapatkan manfaat lain, pengembangan profesi dan tentu saja, Uang !.

    Menikmati Sajian Omjay. (foto : ist/dok.adil)
    Ada sekitar 75 tulisan tematik yang menarik dalam buku Omjay ini. Sebagian besar diantaranya pernah diposting di social blog Kompasiana, blog keroyokan dimana Omjay mengabdikan diri sebagai penulis harian. Beberapa diantara tulisan tersebut berkisah tentang Omjay sebagai seorang blogger, pendidik, pembicara seminar dan motivator, yang kesemua profesi dan aktivitas yang dijalaninya tersebut akan semakin produktif jika dibarengi dengan aktifitas menulis setiap hari.

    Menulis bagi Omjay, harus dilakoni dalam kondisi apapun, sebelum tidur atau sesudah tidur. Mencatatkan apa saja yang dialami, dipikirkan dan dirasakan, Menuliskan hasil perbincangan dengan seorang teman ataupun sekedar merekam apa yang menjadi mimpi dan cita-cita. Bahkan dalam keadaan bad mood pun sebenarnya bisa menjadi bahan menulis, yaitu menulis apa saja yang kurang baik kita rasakan, dalam hati atau apa yang terjadi di sekitar kita. Pengalaman bertemu pertama kali dengan orang yang kita idolakan atau menyiar radio bersama orang penting dapat pula menjadi bahan menulis. Kegiatan mengunjungi tempat atau daerah baru juga dapat menjadi bahan tulisan yang menarik.

    Buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” ini bukanlah buku tentang Teknik Menulis, tetapi lebih kepada memberi motivasi agar setiap orang rajin menulis. Minimal menulis setiap hari. “Satu tulisan dalam sehari”. Buku ini juga bukanlah buku tentang bagaimana menulis yang baik, tetapi lebih kepada memberi inspirasi setiap orang agar tidak usah takut untuk menulis. Tulislah tentang apa saja, persoalan kaidah dan gaya tulisan bisa diperbaiki kemudian dan jika menulis sudah menjadi rutinitas, otomatis dengan sendirinya akan terjadi pengembangan potensi diri. Dalam konteks itulah, jika Menulis dilakukan terus menerus, Omjay mengatakan, “Lihat saja Apa yang akan terjadi”, apalagi saat ini kita tidak bisa lagi menutup diri dalam dunia tanpa batas. Penilaian saya, Buku ini layak dibaca dan dapat menjadi inspirasi tersendiri agar pada setiap kita agar lebih rajin menulis. Yuk, menulis setiap hari seperti Omjay. (*)
    http://media.kompasiana.com/buku/2012/08/29/yuk-menulis-setiap-hari/

  5. Rafi Fakhri

    Saya sangat tertarik terhadap buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” karena itu membuat saya termotivasi untuk menulis setiap hari walaupun hanya 1 paragraf.Menulis juga dapat membuat saya mencurahkan isi hati saya disaat senang ataupun duka.Sejak saya membaca artikel ini saya langsung membuat blog tentang diri saya dan kehidupan yang saya jalani.Saya akan selalu ingat kata-kata motivasi bagi saya dari Omjay “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”.

  6. Selamat pagi OmJay, terimakasih bukunya sudah sampai tgl 20 Desember 2012 kemarin, saya sampai lupa mandi sore krn keasikkan baca bukunya, karena ini buku yang saya cari-cari dari dulu, yang ingin belajar menulis PTK. Yang buat saya tambah bingung lagi bukunya belum saya bayar sudah dikirimkan, terimaksih Omjay atas kepercayaannya, saya segera bayar karena tidak sia-sia punya buku yg bagus

  7. Pingback: Menulis Membuatmu Eksis seperti Pedagang ketoprak Siang Malam yang buka Setiap Hari • Guraru

  8. Salam kenal Omjay
    Ini saya mau nanya nih sama Omjay, siapa tau bisa memberi solusi.
    Saya semenjak lebaran Idul Adha kemarin malas menulis, tidak tahu penyebabnya apa.
    Padahal sebelumnya hampir tiap hari / minggu saya menulis di blog pribadi dan blog keroyokan spt Kompasiana.
    Dan sekitar 1 tahun aktif di Kompasiana, +- ada skitar 20 an tulisan saya yg diangkat HL / terekomendasi. Dan hampir semua tulisan tsb sy hapus kembali.

    Pertanyaannya, bagaimana ya cara membangkitkan lagi semangat menulis?
    Terima kasih dan sukses selalu buat Omjay.

    • Wijaya Kusumah

      cara membangkitkan semangat menulis adalah bertemu dengan sesama penulis atau blogger di dunia maya dgn cara blog walking. Dari tulisan org lain biasanya kita menjadi semangat menulis. Kalau lagi bete, menulis aja apa yg sedang dirasakan. lama kelamaan menulis menjadi sebuah kebiasaan.

      salam
      Omjay

  9. Pingback: Motivasi Menulis dari Christie Damayanti

  10. Pingback: Bagaimana Membuat Judul Yang Menarik?

  11. Pingback: Bagaimana Membuat Judul Tulisan Yang Menarik Pembaca? • Guraru

  12. Pingback: Cara Praktis Menulis dan Menerbitkan Buku

  13. saya sangat terkesan sekali setelah membaca blog Omjay,ingin seakli bisa menulis artikel ataupun tulisan seputar tugas saya sebagai guru ,y memang mungkin karna tidak bisa membuat cara langkah-langkah membuat PTK sehingga kekhawatiranlah yg sebelum maju tuk menulis .setelah membaca blog yg memuat tulisan Omjay ini ,saya beranikan ini tuk buat tulisan di sini mudah”an ini akan membawa saya tuk terus belajar dan belajar menulis apa yg ada di benak pikiran saya seperti yg Omjay sarankan . saya yg baru pemula atau baru saja ini berani menulis dari hati ini mohon di kasih motivasi y Omjay.saya tinggal d wilayah

  14. pagi ini hujan masih saja melaju seakan tak ingin berhenti dari semalam ,deras,pelan silih berganti turunnya air hujan.seakan membuat diri ini malas beraktivitas,dengan bismilah ku coba buka laptopku yg memang slalu dekat dan mudah d jangkau ,aku sudah berkomitmen tuk bisa menulis setiap hari ,walaupun isi tulisanku hanyalah perasaan yg ada dalam hati seperti yang di sarankan oleh Omjay,,,aku ingin bisa seperti beliau apakah bisa ? ach coba aja tulis ini beraniin aja mudah-mudahan tangan dan hati serta pikiranku berjalan seiringan jadi ada keberanian dan bisa di mengerti isinya oleh yang membaca ini , oh Tuhanku ,,y Robb buatlah aku seorang yang berani dan mampu tuk maju , yang akatif sehingga menjadi seorang yg memiliki kreasi yang memang Engkau sangat mudah tuk merubah setiap hamba Mu yang Engkau kehendaki menjadi seorang yang berguna seperti Omjay ,,,dapat bermanfaat tuk orang banyak ,,aku ingin seperti dia ,y Robb ini adalah suara kata hatiku ,terimalah permohonan ini y,,Allah ,y,,Tuhanku ,,,amiin . salam semangat sllu tuk Omjay dan tuk aku yg termotivasi tuk bisa menulis setiap hari ,amin…

  15. rossy febriyanto

    Luar biasa om jay dari apa yang saya baca pada blog dan perkenalan di AGTIKKNAS membuat saya bersemangat kembali untuk melakukan kegiatan menulis kembali.Trimakasih om jay

  16. rossy febriyanto

    Kapan kapan bisa gabung ke pekalongan omjay
    banyak rekan rekan pekalongan butuh bertatap muka, mukin dari sini banyak yang bisa kita perbuat bersama demi kemajuan anak bangsa

  17. mantab sekali om wijaya. Cukup mampu membakar semangat kami sebagai jiwa muda . Saya bertemu orang-orang hebat di sini, senang rasanya bisa berkunjung ..terimakasih

  18. mantap isi blognya renyah baca bukunya terkenal di dunianya, apalagi ya.? keren semua, yuk kita ngeblog untuk membuka mata dan di kenal dunia. {dengan membaca kita dapat mengetahui dunia tapi dengan menulis kita akan dikenal oleh dunia}

  19. Pingback: Wawancara Tertulis Omjay di Jawa Pos

  20. Terima kasih telah menuliskan artikel ini semoga bisa menginspirasi semua guru di Indonesia sehingga kwalita guru guru di Indonesia bisa lebih baik kedepannya, kadang saya prihatin melihat guru yang tidak update informasi misalnya saja untuk mengoprasikan sebuah leptop saja tidak bisa, hal ini pernah terjadi ketika adik saya yang seorang guru sedang mengikuti kegiatan guru guru di daerah Bekasi, ada beberapa guru yang tidak bisa mengoprasikan leptop, semoga hal hal seperti ini tidak di temukan lagi.

Leave a Reply to Ipah Hanipah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.