Bubarkan Saja Program Pendidikan Guru Penggerak

Seorang kawan yang tak suka dengan program guru penggerak mengatakan bubarkan saja program guru penggerak!

Bagi Omjay yang sedang mengikuti program guru penggerak, tentu saja tak setuju. Sebab program ini bagus sekali. Omjay banyak mendapatkan ilmu baru dan juga kawan baru. Kami saling berkolaborasi dalam melakukan aksi nyata.

Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng.

Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.

Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.

Suatu ketika beliau datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan guru penggerak. Banyak pertanyaan beliau sampaikan ke Omjay. Namun sayang, saat itu sekolah kami sedang berduka. Pimpinan sekolah meninggal dunia. Tentu saja Omjay tak bisa bicara lama dengan pengajar praktik. Padahal banyak sekali yang ingin ditanyakan secara langsung. Akhirnya kami komunikasi lewat aplikasi WhatsApp.

Fasilitator kami juga bagus dan enak sekali orangnya. Beliau mengajar di SMA. Beliau memfasilitasi pertemuan demi pertemuan hingga tak terasa sudah modul 1.4.

Hal yang sangat menyenangkan adalah ketika lokakarya. Kami bertemu secara langsung dengan kawan-kawan calon guru penggerak. Seharian kami belajar bersama di dunia nyata. Biasanya hanya lewat dunia Maya saja.

Kami belajar lewat LMS. Learning management sistem dipakai untuk memudahkan kami belajar secara online dan mandiri. Memang harus rajin membaca modul online yang disiapkan Kemdikbudristek. Banyak materi baru kita dapatkan. Asalkan mau duduk sebentar dan menjawab semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya.

Jadi, Omjay tidak setuju program guru penggerak dibubarkan. Sebab banyak memberikan manfaat buat kami sebagai guru. Banyak ilmu dan wawasan baru Omjay dapatkan dan tentu saja pengalaman baru yang tidak kita dapatkan di sekolah masing-masing. Sebab setiap sekolah punya budaya sekolahnya masing-masing. Ibarat rumah tangga, tentu tidak sama rumah tangga Omjay dengan tetangga. Sebab setiap keluarga punya budayanya masing-masing.

Program guru penggerak memang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal itu sudah biasa. Bila ada hal yang baru pasti menimbulkan pro dan kontra. Sekarang kita kembalikan lagi kepada tujuan dan manfaatnya. Selama prosesnya bagus dan hasilnya juga bagus, maka perlu dilanjutkan.

Dari kawan-kawan yang sudah lulus program guru penggerak katanya program ini bagus sekali. Banyak guru yang akhirnya menyadari bahwa dirinya masih kurang melayani siswa dengan sepenuh hati. Setiap siswa adalah bintang dan jadikan mereka juara di kelasnya.

Menjadi seorang guru penggerak memang tidak mudah. Guru harus mampu memberikan keteladanan. Guru harus mau belajar sepanjang hayat. Kosongkan gelas kita untuk menerima ilmu baru. Dengan begitu kita akan menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan berpengalaman. Guru akan seperti mata air. Setiap hari diambil airnya semakin jernih. Guru akan menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi embun penyejuk di dalam kehausan. Menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “”Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!””, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63be612b3f640d334b2291d2/bubarkan-saja-program-guru-penggerak

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

9 thoughts on “Bubarkan Saja Program Pendidikan Guru Penggerak

  1. Neni Rupaida

    pro dan kontra bukan hal asing dan luar biasa, tp memang hrs ada pro dan kontra klo ingin selangkah lebih maju. Sebetulnya kalau dijelaskan secara mendetail dan rinci apa arti guru penggerak, fungsi, atau manfaatnya. dan knp hrs dibatasi untuk menjadi guru penggerak, hanya yang mempunyai gelar saja, meskipun gelar itu blm tentu murni hasil jerih payah kuliah selama 4 tahun, ada lho yg dapat gelar S1 hanya satu bukan sedangkan yang hanya lulus SMA atau sederajat meskipun punya pengalaman mengajar berpuluh puluh tahun tidak diperbolehkan untuk mendaftar menjadi guru penggerak, nah bagaimana yang S1 dapatnya dengan satu bulan tersebut. makanya wajar kalau ada yg ingin guru penggerak dibubarkan, toh semua guru adalah penggerak, Lantas penggerak yang bagaimana? apakah hanya guru penggerak yg dapat ilmu, teman banyak, pengalaman? kalau jawabannya iy, kenapa karena hanya guru penggerak yg dikasih ilmu dan diajak diskusi, sedangkan yg bkn guru penggerak tdk. wajar toh ada kecembueuan dan ada bahasa”BUBARKAN SAJA” .

  2. Judulnya sangat provokatif, namun isinya bertolak belakang dengan judul, ini mendorong orang tertarik untuk membaca, luar biasa omjay mendorong orang untuk membaca karena penasaran isinya. top markotop sukses terus omjay.

  3. Bau Edar

    Guru penggerak harus mampu menjadi guru yang mengutamakan kepentingan murid. Membimbing murid agar dapat menemukan kekuatan kodratnya. Kesemuanya didapat dari Pendidikan Guru Penggerak…jadi saya sangat setuju dengan pendapat om Jay…lanjutkan Guru Penggerak

  4. R. Andy Murtanto

    Salam guru hebat
    Program guru penggerak memang bagus, yang perlu diperhatikan kesinambungan di saat ganti menteri pendidikan, selama ini menurut pengamatan saya setiap ganti menteri ( ganti pemerintahan), pasti ganti kebijakan dan kurikulum,seperti saat mata pelajaran TIK dihapus merupakan pengalaman pahit bagi guru TIK di Indonesia, walau sekarang sudah hadir di kurikulum merdeka.berkat perjuangan Om Jay dan rekan-rekan senior lainnya.

    Salam tetap semangat Om Jay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.