Keterampilan Generik

Apa itu keterampilan Generik?

Keterampilan generik dalam keilmuan didefinisikan sebagai kemampuan dasar yang sifatnya umum dan bisa diaplikasikan ke berbagai ilmu-ilmu khusus lainnya. Seorang manusia yang memiliki keterampilan ini akan dengan mudah mendapatkan informasi dan menciptakan informasi di internet.

Gibb (2002) dalam tulisan Taufik Rahman menjelaskan bahwa kemampuan generik berhubungan dengan pekerjaan khusus atau yang berkaitan dengan kehidupan sosial.

Dalam studi informatika misalnya, ada beberapa keterampilan generik yang bisa diperoleh para pembelajarnya.

Jika keterampilan generik sudah dikuasai, keterampilan ini bisa diterapkan di berbagai bidang lain. Tepatnya, dapat digunakan di luar konteks informatika dan lebih bersifat umum (secara sosial).

Lantas, bagaimana pandangan keterampilan generik dalam bidang informatika?

Keterampilan Generik dalam Bidang Informatika

Berdasarkan ungkapan Mushthofa dan kawan-kawan dalam Informatika (2021, hlm. 14), ada beberapa praktik lintas bidang (PLB) yang dijalankan oleh peserta didik Informatika.

Dari semua rangkaian praktik yang dijalankan melalui aktvitas belajar, terdapat dua poin utama yang mengajarkan keterampilan umum.

Kedua aspek keterampilan umum yang ada dalam informatika untuk menunjang keterampilan generik seseorang adalah kolaborasi dan komunikasi.

Lalu, bagaimana penjelasan kedua aspek keterampilan generik ini dalam informatika dan seperti apa bentuk penerapannya di bidang lain?

1. Kolaborasi

Kolaborasi sebagai aspek keterampilan generik diartikan sebagai peristiwa ketika lebih dari satu orang bekerja sama. Lebih dari itu, anggota yang ikut andil juga bisa berjumlah lebi dari dua.

Terlepas dari itu, kolaborasi diajarkan lewat informatika ketika terjadi mengadakan kerja kelompok. Mereka akan disuruh untuk menyiapkan anggota dengan berbagai susunan panitia. Mulai dari penetapan ketua, sekretaris, anggota, dan lainnya akan didiskusikan.

Dengan kerja secara bersama-sama ini, pelajar ilmu informatika bukan hanya mengerti tentang hal berbau komputasi. Namun, juga belajar tentang cara bekerja sama dengan orang lain.

Penerapan kerja sama ini bukan hanya berlangsung di studi informatika. Semua bidang lain juga membutuhkan kolaborasi untuk mengerjakan proyek-proyek besar. Sebut saja ada pengadaan acara bakti sosial di suatu tempat.

Sebelum dilakukan, mereka akan menyusun kepanitiaannya terlebih dahulu. Mereka harus menyiapkan rangkaian acara, ide, dan berbagai hal lainnya melalui diskusi. Dengan begitu, kegiatan baru bisa dijalankan sebagai hasil dari kolaborasi mereka.

2. Komunikasi

Selain kolaborasi, keterampilan generik lain yang diasah lewat bidang informatika adalah komunikasi. Berkat adanya pengerjaan tugas kelompok, masing-masing individu akan terbiasa menjalin komunikasi satu sama lain. Lebih dari itu, hasil diskusi akan mereka sampaikan kepada guru.

Cara komunikasi bisa dilakukan dengan presentasi atau penyajian infografis. Sementara, penerapannya di bidang lain terjadi di berbagai sektor kehidupan. Bukan hanya saat belajar informatika, komunikasi antara pedagang dengan calon konsumen juga termasuk komunikasi.

Kita dapat melihat banner atau papan di sepanjang jalan yang menyajikan produk-produk. Selain itu, ada juga penerapan yang terjadi lewat komunikasi seorang calon pegawai dengan HRD. Saat di wawancara, pria yang melamar akan mempresentasikan tentang dirinya lewat komunikasi.

Baca selengkapnya di artikel “Apa Itu Keterampilan Generik di Bidang Informatika dan Aspeknya”, https://tirto.id/gyKb

Apa Itu Keterampilan Generik di Bidang Informatika dan Aspeknya (tirto.id)

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

10 thoughts on “Keterampilan Generik

  1. Dalam konsep kurikulum informatika, dikenal adanya 7 aspek praktika lintas
    bidang, di mana 2 di antaranya bersifat umum dan akan dipraktikkan di
    mana-mana. Tentunya, tidak semuanya harus dipraktikkan sekaligus pada
    satu aktivitas.
    Tujuh aspek praktika informatika itu adalah seperti berikut.
    1. Membina budaya kerja masyarakat digital dalam tim yang inklusif.
    2. Berkolaborasi untuk melaksanakan tugas dengan tema Komputasi.
    3. Mengenali dan mendefinisikan persoalan yang penyelesaiannya dapat
    didukung dengan sistem komputasi.
    4. Mengembangkan dan menggunakan abstraksi.
    5. Mengembangkan artefak komputasi, misalnya membuat program
    sederhana untuk menunjang model komputasi yang dibutuhkan di
    pelajaran lain.
    6. Mengembangkan rencana pengujian, menguji, dan mendokumentasikan
    hasil uji artefak komputasi.
    7. Mengomunikasikan suatu proses, fenomena, solusi TIK dengan
    mempresentasikan, memvisualisasikan, dan memperhatikan hak
    kekayaan intelektual.

  2. Bekerja dalam kelompok akan mencakup hampir semua aspek tersebut
    dan hasil kerja kelompok akan dipaparkan, baik secara lisan, menjadi bahan
    presentasi, poster, atau karya lainnya. Di zaman digital, komunikasi grafis
    visual memudahkan informasi tersampaikan. Oleh karena itu, kalian perlu
    berlatih berkomunikasi lisan, tertulis, maupun menyiapkan bahan paparan
    dalam bentuk grafis. Mengomunikasikan ide dalam bahasa lisan ataupun
    tertulis tentunya kalian pelajari secara mendalam dalam pelajaran bahasa. Ini
    merupakan salah satu contoh, bahwa mata pelajaran bahasa sangat penting
    untuk menunjang informatika. Kalian harus mempraktikkan apa yang telah
    dipelajari dari pelajaran bahasa.

    Pada bagian ini, kita tidak akan membahas tentang perkakas untuk
    berkolaborasi, membuat bahan presentasi, ataupun infografis. Bekerja dalam
    kelompok akan disimulasikan dalam permainan peran, presentasi akan
    diberikan praktik baiknya, sedangkan infografis akan diberikan arahan
    tentang apa yang disebut infografis yang baik.

  3. 1. Bekerja dalam Kelompok

    Tugas diberikan untuk dikerjakan dalam kelompok agar kalian dapat
    berdiskusi dan mengerjakan suatu tugas yang lebih besar, dibandingkan
    dengan hanya mengerjakan seorang diri. Jumlah anggota kelompok akan
    ditentukan oleh guru, sesuai dengan tugas yang diberikan. Makin besar
    tugasnya, biasanya makin banyak anggota kelompoknya. Secara umum,
    tujuan kerja kelompok adalah agar kalian dapat menyelesaikan tugas dengan
    lebih cepat dan memupuk semangat bergotong royong.

    Benarkah bahwa jika tugas dikerjakan oleh lebih banyak orang akan
    selalu lebih cepat? Belum tentu. Misalnya, tugas untuk membungkus dan
    memasukkan 20 komputer ke dalam kardus. Jika dikerjakan oleh 5 orang,
    akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh 2 orang,
    atau bahkan 1 orang. Hal ini terjadi jika masing-masing dapat membungkus
    dan memasukkan ke setiap kardus sendiri-sendiri. Ada pekerjaan yang tidak
    semudah itu untuk dibagi. Misalnya, jika hanya tersedia 2 gulungan selotip
    penutup kardus, dan hanya ada 1 gunting, setiap orang tidak dapat bekerja
    mandiri karena saat membutuhkan selotip, harus menunggu jika sedang
    dipakai. Ada juga tugas di mana setiap orang tidak mengerjakan tugas yang
    sama, dan harus dikerjakan dalam beberapa tahap.

  4. Ada pekerjaan yang jika dikerjakan lebih banyak orang, akan membutuhkan
    waktu lebih lama. Oleh karena itu, strategi membagi pekerjaan dalam kelompok
    harus ditentukan oleh kelompok sebelum dikerjakan. Tujuannya agar tugas
    dapat dikerjakan dengan lancar. Tugas dibagi rata secara adil walaupun
    setiap orang tidak mengerjakan hal yang sama. Sebelum mulai bekerja dalam
    kelompok, semua anggota kelompok perlu menentukan strategi yang tepat
    agar tujuan tugas dapat dilakukan dengan efisien dan optimal. Untuk tugas
    tertentu, perlu ditunjuk Koordinator Tim yang akan mengatur kelancaran
    pekerjaan, dan yang akan memeriksa apakah hasil akhir sudah sesuai dengan
    yang diharapkan.
    Agar bekerja dalam kelompok menjadi efisien, efektif, dan menghasilkan
    solusi yang baik, lakukanlah hal-hal berikut.
    1. Pahami persoalan dan tujuan bersama yang akan dicapai kelompok.
    2. Lakukan pembagian peran dalam kelompok sehingga setiap anggota
    mendapat peran dan pembagian tugas. Jika semua mengerjakan hal
    yang sama, tugas tidak akan selesai. Harus ditunjuk ketua kelompok jika
    anggotanya banyak atau hasilnya perlu dikumpulkan dan diintegrasikan.
    3. Kerjakan tugas sesuai peran masing-masing. Jangan khawatir kalau
    perannya berbeda. Kalian dapat berganti peran pada tugas berikutnya.
    4. Setelah masing-masing mengerjakan bagian sesuai perannya, tim harus
    berkumpul untuk mengintegrasikan hasil kerja masing-masing.
    5. Kelompok dipimpin oleh ketua kelompok atau diskusi, merumuskan
    kesimpulan semua kelompok dengan berdiskusi.

  5. Perencanaan kerja sebelum pekerjaan dilakukan akan bermanfaat bagi tim untuk mendapatkan
    hasil yang baik, efektif, dan efisien. Perencanaan kerja harus dilakukan dengan membuat strategi
    yang sesuai dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki, seperti jumlah anggota tim,
    waktu pengerjaan, dan peralatan yang dimiliki. Walaupun pembagian perencanaan kerja ini
    memakan waktu, tetapi hal ini akan bermanfaat saat melakukan pengecekan agar pekerjaan dapat
    selesai tepat waktu.

  6. Tugas adalah hal yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yang menjadi
    tanggung jawab seseorang; pekerjaan yang dibebankan.
    Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seorang individu yang menempati posisi atau status sosial
    tertentu, contoh: ketua kelompok, bendahara, sekretaris, dan lainnya.
    (sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbi.kemendikbud.go.id ), Ensiklopedia Britannica)

  7. Sebuah infografis mempunyai komponen konten dan tampilan. Konten
    dan tampilan akan menjadikan sebuah infografis menjadi paparan untuk
    mengomunikasikan hasil yang baik dan berhasil.
    Perancangan konten infografis perlu memperhatikan hal berikut.
    1. Tujuan infografis dibuat: untuk mengedukasi, himbauan, ajakan, atau
    lainnya.
    2. Kepada siapa infografis ditujukan. Misalnya, membuat infografis untuk
    adik-adik TK akan berbeda dengan infografis paparan proyek sains kalian.
    Infografis saintifik kontennya harus lebih saintifik dan sesuai kaidah sains.
    3. Konten harus benar, masuk akal, dan jelas sumbernya. Konten bergantung
    pada tujuan infografis dibuat.
    Dari segi tampilan, kalian perlu memperhatikan hal-hal berikut saat
    membuat infografis.
    1. Pemilihan kata-kata kunci. Karena sempitnya ruangan, pemilihan kata
    dan kalimat perlu dilakukan.
    2. Pemilihan huruf yang sesuai ukuran dan jenisnya.
    3. Pemilihan ilustrasi (grafik, gambar) yang sesuai.
    4. Tata warna yang serasi dan sesuai dengan konteks. Beberapa warna
    mempunyai arti tersendiri. Bahkan, kalian perlu memperhatikan komposisi
    warna agar teman yang buta warna masih bisa menginterpretasi dengan
    baik.
    5. Tata letak yang baik.

  8. b. Presentasi
    Laporan tertulis atau sebuah artefak komputasional, yaitu produk yang akan kalian hasilkan dalam aktivitas praktik informatika, perlu dijelaskan agar dapat lebih mudah dipahami. Sebuah bahan presentasi yang baik adalah
    gabungan antara penjelasan murni tekstual dan infografis (jika dipandang per halaman presentasinya). Biasanya, bahan presentasi disampaikan dalam ringkasan butir-butir penting dari paparan (oleh sebab itu, perkakas
    pembuatnya disebut “Power Point”). Kriteria dari sebuah bahan presentasiyang baik ditentukan oleh konten dan tampilannya.

  9. Dari Segi Konten
    1. Mengandung bagian penting berikut yang menunjukkan alur logika dari
    paparan yang mengalir dengan runtut:
    a. Ringkasan
    b. Latar belakang
    c. Paparan utama
    d. Penutup/kesimpulan
    2. Ditulis dalam bahasa yang sesuai dan dalam bentuk butir-butir kata kunci
    serta ringkasan teks. Sering kali bahkan bukan dalam kalimat lengkap.
    Dari Segi Tampilan
    1. Ukuran huruf cukup besar untuk dapat dilihat oleh penyimaknya.
    2. Seimbang antara teks dan gambar/ilustrasi. Terlalu banyak ilustrasi
    mengharuskan banyak narasi. Terlalu banyak teks akan sulit ditangkap
    dalam waktu singkat.
    3. Jumlah lembar yang sesuai dengan waktu yang disampaikan. Makin
    singkat, perlu sedikit lembar presentasi dan harus padat.
    Dengan bahan presentasi yang baik, kalian akan lebih percaya diri dalam
    melakukan presentasi atau paparan lisan. Sebaiknya, kalian memperhatikan
    hal-hal sebagai berikut.
    1. Siapkan bahan presentasi dengan baik dan menarik sesuai waktu yang
    disediakan.
    2. Siapkan alat bantu seperti alat petunjuk (pointers).
    3. Perhatikan siapa audiens (penyimak) dan konteks dari presentasi karena
    akan menentukan gaya bahasa lisan dan gaya bahasa tubuh yang cocok.
    a. Paparkan dengan bahasa lisan yang baik dan ucapkan dengan jelas.
    b. Pakai bahasa tubuh yang baik, tidak terlalu banyak gerakan mengganggu.
    4. Saat menjelaskan produk, konsep harus menggunakan alur logika yang
    menunjukkan penalaran yang runtut, misalnya mulai dari deskripsi
    persoalan, usulan solusi, solusinya, dan kesimpulan apakah solusi
    mengatasi persoalan.
    5. Saat tanya jawab:
    a. Jawab dengan ringkas dan tegas sesuai dengan pertanyaan.
    b. Jika tidak memahami pertanyaan, rangkum dan ulangi dulu untuk
    klarifikasi.
    Tahukah kalian apa itu bahasa tubuh? Bahasa tubuh adalah gerakan yang
    akan membantu memperjelas apa yang dipaparkan. Bahasa tubuh dilakukan
    dengan gerakan bagian tubuh, misalnya kedipan mata, gerakan tangan,
    gerakan kepala, dan sebagainya.

  10. Ayo Merenung:
    1. Apakah kalian memahami perbedaan antara berbagi tugas dan berbagi
    peran? Jika belum, diskusikan dengan guru kalian!
    2. Apakah setiap orang pernah mendapat peran yang sama untuk tugas
    yang berbeda?
    3. Pelajaran apa yang kalian petik dari perencanaan setiap tugas dan
    perencanaan keseluruhan untuk 5 tugas?
    4. Apakah kalian siap bekerja kelompok sepanjang semester?
    5. Apakah menurut kalian, lebih enak jika anggota kelompok ditentukan
    oleh guru?
    Ingatlah untuk membuat perencanaan sebelum mengerjakan
    tugas kelompok! Tuliskan pengalaman setiap kerja kelompok
    dalam jurnal kalian sehingga saat berbagi tugas, kalian bisa
    bergiliran dan adil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.