Berbicang dengan Hoax, Media Sosial dan Media Digital
Saat ini sebagian besar dari kita sangat ketergantungan dengan medsos. Medsos sudah sangat menguasai kita, dari mulai anak kecil, remaja, sampai orang dewasa. Berbagai aplikasi terbaru bermunculan dan tentu kita sebagai guru harus bijak menyikapi maraknya medsos ini. Medsos merupakan media yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi kepada pihak lain baik perseorangan atau publik. Jaman dulu kita tak mengenal medsos, hanya ada TV dan Radio.
Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Medsos bermanfaat untuk :
- menjalin silaturahmi,
- menambah relasi,
- bisnis, dan
- sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka
Dengan silaturahmi kita bisa dapat yang lainnya; dapat info, dapat ilmu atau bahkan peluang bisnis. Medsos itu bagaikan pisau dia itu netral bisa untuk hal baik bisa juga utk kejahatan, tergantung penggunanya. Kalau kita manfaatkan untuk hal positif maka beribu kebaikan kita raih.
Nah, apa itu Hoax? Hoax adalah berita bohong atau berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan dulu percaya dan main share saja jika infonya belum valid. Jika kita menerima berita hoax dari orang yang belum kita kenal, kita bisa melaporkannya ke kominfo. Seiring perkembangan zaman, medsos dan dunia digital adalah makanan empuk untuk menyebarkan hoax. Jika kita menerima info WA berupa hoax lebih baik langsung dihapus saja. Jangan sampai kita jadi salah satu orang yang ikut menyebarkan hoax.
Sekarang, banyak orang yang ahli menyalah gunakan medsos untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab. Jangan sampai kita terjebak dengan berita hoax seperti itu ya…. Untuk kasus yang terjadi lewat WA atau telegram, modusnya si penipu adalah menunggu respon kita untuk menjawab OK. Selanjutnya dia akan meminta nomor pin telegram kita. Jika kita berikan, maka selanjutnya akan disalah gunakan. Akun kita bisa dibajak. Apa yang dapat mereka lakukan dengan akun kita? Mereka akan berpura-pura menjadi kita dan meminta uang kepada kerabat atau teman-teman kita dengan berbagai cara. Contoh kasus, ada seorang ibu yang panik datang ke sekolah karena mendapat telpon dari orang yang tidak dikenal yang mengabarkan anaknya masuk rumah sakit dan si Ibu harus segera transfer sejumlah uang untuk tindakan operasi anaknya. Untungnya si Ibu tidak langsung mengirim sejumlah uang kepada penipu tetapi datang ke sekolah karena memang saat itu si anak sedang sekolah. Hal-hal semacam itu yang dilakukan penipu setelah akun kita dibajak.
Saat ini, medsos apa yang paling sering digunakan oleh orang di Indonesia? Media WhatsApplah yang masih jadi idola dalam percaturan dunia maya di Indonesia. Dari sekian banyaknya medsos yang sedang hits di negara kita ini, Whatsapp masih menjadi juaranya. Kemudian Instagram, Facebook, dan Tiktok. Apalagi ibu-ibu dan anak remaja sangat menggilai media tersebut. Lalu apa trik agar kita tidak terjerat dalam perangkap hoax? Trik agar kita tidak terjerat perangkap hoax di medsos yaitu: gunakan medsos dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Akan lebih bijak jika kita share ilmu yang bermanfaat. Postingan seperti resep masakan untuk ibu- ibu yang baru belajar masak. Kemudian postingan tempat wisata kuliner yang enak dengan harga terjangkau, dan lain sebagainya. Untuk seorang guru dapat mengirimkan teknik-teknik menghafal yang mudah atau teknik berhitung cepat. Dan masih banyak lagi postingan bermanfaat yang dapat kita bagikan kepada orang lain dibandingkan berita tidak jelas yang kita sendiri tidak tahu kebenarannya.
Daripada kita menghabiskan waktu dengan hal tidak berguna di media sosial marilah mencoba menulis hal-hal yang sederhana. Semudah kita update status di medsos dan gabung kelas menulis yang diadakan oleh PGRI Pusat melalui grup-grup WhatsApp. Beberapa penulis lulusan pelatihan menulis yang diadakan oleh PGRI membuktikan keajaiban menulis setiap hari lewat blog, bisa jadi brankas ide tulisan. Satu hari 1 halaman, satu Tahun bisa jadi 365 halaman. Amazing bukan, kuncinya kita harus konsisten. Walau sering kali rasa malas yang hadir tiap mau memulai menulis.
Ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :
- Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.
- Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.
- Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.
- Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.
- Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.
- Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.
- Memberi penjulukan.
- Minta supaya di-share atau diviralkan.
- Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.
- Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan narasumbernya.
- Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab tidak jelas.
- Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi.
Kesimpulannya, Saring dulu sebelum Sharing. Agar kita tidak menjadi penyebar berita hoax. Teliti lebih dulu, periksa kebenaran berita yang kita terima. Jika ragu itu hoax atau bukan lebih tidak usah dibagikan, karena “Jarimu adalah Harimaumu”. Jangan sampai apa yang telah kita tulis atau bagikan menjadi senjata yang berbahaya bagi diri kita sendiri. Bijak dalam bermedsos akan menimbulkan semangat dan manfaat. Mari kita bijak, karena bijak adalah pilihan sedangkan tua adalah kepastian.
Profil Penulis
Nita Widya Kusuma, S.Pd
Lahir pada tanggal 29 Mei 1981. Bekerja sebagai guru SD sejak Januari 2012 di SDN Cimuning V, Kota Bekasi sampai tahun 2018. Kemudian mutasi ke SDN Padurenan II pada Juli 2018, masih di Kota Bekasi. Saat ini, 2021 sedang menanti SK ASN PPPK .
Sebelum menjadi guru SD mengajar di lembaga kursus Jarimatika, metode berhitung cepat dengan menggunakan jari pada tahun 2008. Kemudian kuliah di Universitas Terbuka pada tahun 2010 dan lulus di tahun 2015 dengan nilai cukup baik sehingga mengikuti wisuda bersama dengan para lulusan terbaik se- Indonesia di UT Pusat Pondok cabe.
Saat ini aktif mengikuti kegiatan menulis yang diadakan oleh PGRI, baru sebatas membuat tulisan resume di blog pribadi. https://gurumenulis2905.blogspot.com
Setelah lulus mengikuti PPG dalam jabatan kemudian mulai tertarik mengikuti berbagai kegiatan pelatihan menulis yang diadakan secara daring. Ketika SMA sering menulis cerita pada buku, hanya sebatas coretan kecil. Saat ini berkomiten ingin melanjutkan hobi menulisnya pada komunitas Literasi yang ada di Bekasi. Sehingga dapat meninggalkan jejak digital yang baik di masa hidupnya. Walaupun agak telat memulai tetapi, better late than never….
Alamat : Perum BTR 7 Blok G10 No.5 Kel. Burangkeng Kec. Setu Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
No. HP : 081293792920
Blog : https://gurumenulis2905.blogspot.com
Sosmed (IG): nita_widya_29
Dengan mengikuti kegiatan GMLD saya merasa kagum pada sendiri karena saya tidak menyangka bisa melakukan hal yang menurut saya sangat amazing. Walaupun hanya menulis hal kecil yang mungkin bagi sebagian orang tidak penting. Saya juga bersyukur menemukan grup ini dimana saya selalu dapat ilmu baru dari kelas menulis ini. Karena di dalam grup ini banyak sekali orang –orang hebat yang dengan sukacitaa membagikan ilmu yang mereka miliki.