Kembali ke masjid. Itulah suara halus yang terdengar di telinga saya. Ambil air wudhu lalu berangkat ke masjid dekat rumah. Sudah mulai banyak jamaah sholat subuh berdatangan. Adzan subuh dikumandangkan. Adem rasanya hati ini mendengarkannya. Rasanya ingin sekali diri ini bertemu dengan Allah. Seperti sahabat saya Prof. Wawan Setiawan yang telah dipanggil Allah di saat tahun baru 1 Januari 2022.
Suasana di masjid begitu tenang dan damai. Tak menunggu lama, kamipun sholat subuh dengan penuh kekhusyukan. Imam membaca surat yang ada di juz amma. Saya mulai mengingat kembali ayat-ayat yang dibacakannya. Hai jiwa yang tenang. Masuklah ke dalam pintu surga. Semoga saya adalah salah satunya.
Sudah lama juga saya tak merasakan sholat subuh berjamaah di masjid. Semenjak dinyatakan positif covid19 oleh dokter puskesmas Jatibening Bekasi, saya tak boleh keluar rumah. Saya wajib melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Semenjak itu saya belum pernah lagi sholat berjamaah di masjid dekat rumah. Baru hari ini saya merasakan kembali sholat subuh berjamaah.
Usai sholat subuh saya bertemu dan ngobrol dengan jamaah sholat subuh lainnya. Satu demi satu jamaah sholat subuh di masjid ini pergi dan tak kembali lagi. Mereka telah merasakan hidup sesudah mati. Kita tinggal menunggu giliran saja. Cepat atau lambat kematian akan menghampiri kita.
Kami ngobrol tentang media sosial yang sekarang sedang trend. Mulai dari potcast Dedi Corbuzier yang ramai sampai kisah si Fadil anak Bekasi. Konten mereka dalam menyajikan informasi banyak menyita perhatian netizen di dunia maya. Kamipun terlibat dalam diskusi membuat konten yang baik. Netizen tercerahkan dengan konten yang dibuatnya.
Pulang dari masjid, saya menjadi tertarik untuk membuat konten yang menarik seperti mereka. Semoga di tahun baru ini saya bisa melakukannya. Membuat konten yang menarik di bidang pendidikan. Seperti YouTube Paman apiq yang selalu ramai pengunjungnya. Beliau telah berhasil membuat pelajaran matematika menjadi semakin menyenangkan.
Mengajar itu menyenangkan. Guru harus punya ilmu mendidik, sehingga mengajar itu menyenangkan semua. Guru dan murid sama-sama senang. Ilmu ini harus terus dipelajari bagi mereka yang berprofesi sebagai seorang guru. Murid harus merasa senang ketika diajar oleh gurunya.
Saya sendiri sekarang sedang mempelajari ilmu informatika. Saya ingin informatika itu menyenangkan. Anak anak senang belajar informatika. Mereka mampu membuat konten yang disukai dan dikuasainya. Mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan.
Ingin menjadi blogger dan YouTuber silahkan. Ingin menjadi tiktoker dan selebgram boleh saja. Bahkan mereka bisa menjadi potcaster dengan suara khasnya di radio-radio yang sekarang ini sudah mulai disukai kawula muda Indonesia.
Banyak jalan menjadi seorang konten kreator. Saya memilih kompasiana sebagai medianya. Sudah 13 tahun lebih saya menulis di kompasiana. Semoga menjadi pelajaran buat pembaca kompasiana. Kesetiaan dan loyalitas itu penting. Ibarat tanaman hias. Kalau dibuatkan pot pot lain akan semakin bagus. Tapi pohon utama akan terus bertahan di dalam pot utama dan menghiasi pohon hias lainnya. Pohon akan tumbuh subur dan indah dipandang mata.
Kembali ke masjid membuat saya merenung di depan teras rumah. Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin. Itulah janji saya dalam hati. Seorang sahabat omjay dari Lumajang menulis di WA Group PGRI menulis, “Barangkali kalimat bisa diralat, rasanya ingin selalu bersama Allah keberkahan yang melimpah di saat semua berbondong memburu limpahan berkah dariNya sebagai bekal berpulang ke sana🤲🤲🤲ðŸ˜ðŸ˜”.
Kawan-kawan yang omjay sayangi dan banggakan. Saya harus melakukan inovasi baru di bidang pendidikan. Saya harus menemukan hal-hal baru yang kemudian dapat saya sebarkan kepada guru lainnya. Itulah harapan saya dan semoga dapat terwujud.
Kata-kata bijak islami menuliskan:
“Kebaikan terletak pada diri orang yang tidak melihat kebaikan dalam dirinya sendiri”. (Imam Hambali)
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Kembali ke masjid”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/61d0d93f166717281f2fca22/kembali-ke-masjid
Kreator: Wijaya Kusumah
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
7 thoughts on “Kembali Ke Masjid”