Apa itu Berpikir Komputasional?

Berpikir komputasional adalah metode berpikir yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional. Adapun bukunya dapat di unduh di sini dan soalnya bisa dibaca di sana.

Pemanfaatan dan optimalisasi teknologi tersebut tidak terlepas dari sebuah proses mendasar yang harus dikuasai yaitu Computational Thinking (CT). Dengan melihat situasi saat ini dan prediksi pendidikan Indonesia ke depan, CT menjadi sebuah kemampuan dan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki dan diaktualisasikan sejak dini. Melalui CT, siswa pada level sekolah dasar akan sangat terbantu dalam memahami perilaku manusia dalam kaitannya dengan konsep dasar berpendidikan yang berbasis komputer. CT akan melatih dan memacu seluruh rangkaian mental siswa yang memungkinkan siswa memecahkan masalah yang sulit menjadi lebih ringan

Computational Thinking (CT) merupakan sebuah keterampilan dan praktik ilmu komputer yang sangat membantu dalam proses pemecahan masalah. CT menjadi sebuah keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini terutama di Pendidikan Dasar. CT meliputi beberapa keterampilan yaitu abstraction, generalisation, decomposition, algorithmic thinking, dan debugging.

Kompetensi Inti (KI)

  • Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
  • Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
  • Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
  • Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

  • Menjelaskan berpikir konsep komputasi
  • Memecahkan permasalahan melalui soal-soal problem solving sesuai dengan konsep berpikir komputasi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengetahuan:

  • Menjelaskan pengertian berpikir komputasi
  • Menjelaskan konsep algoritma dalam berpikir komputasi
  • Menjelaskan konsep decomposition dalam berpikir komputasi

Keterampilan:

  • Memecahkan permasalahan melalui soal-soal problem solving konsep algoritma dalam berpikir komputasi
  • Memecahkan permasalahan melalui soal-soal problem solving konsep decomposition dalam berpikir komputasi

Tujuan Pembelajaran

  • Setelah melakukan pembelajaran dengan diskusi dan arahan guru diharapkan peserta didik mampu :
  • Menjelaskan pengertian berpikir komputasi
  • Menjelaskan konsep algoritma dalam berpikir komputasi
  • Menjelaskan konsep decomposition dalam berpikir komputasi
  • Memecahkan permasalahan melalui soal-soal problem solving konsep algoritma dalam berpikir komputasi
  • Memecahkan permasalahan melalui soal-soal problem solving konsep decomposition dalam berpikir komputasi

Apa itu berpikir komputasi?

  • Apakah kalian pernah memikirkan perbedaan antara pembuatan biskuit atau kue yang dibuat di rumah masing-masing dan biskuit dalam kemasan dengan merk tertentu yang dijual di warung atau di toko swalayan? Mari, kita lihat sekilas perbedaan proses pembuatan biskuit tersebut.
  • Jika kalian mau membuat biskuit atau kue untuk anggota keluarga di rumah yang terdiri atas lima orang, kalian cukup membuat biskuit tersebut di dapur dengan peralatan yang ada di rumah. Lain halnya dengan beberapa ibu lain yang membuat biskuit dalam jumlah yang cukup banyak untuk dijual dan menjalankan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ibu-ibu tersebut tidak membuat kuenya di dapur rumah yang kecil dengan peralatan seadanya, melainkan mereka memerlukan tempat dan beberapa peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan peralatan yang kalian gunakan untuk membuat kue di rumah. Untuk menjalankan UMKM, membuat dan menjual biskuit, ibu-ibu mengerjakan pembuatan biskuit tersebut bersama-sama. Hal yang berbeda lagi terjadi pada proses pembuatan biskuit yang ditujukan untuk diproduksi secara masal dan dalam jumlah yang sangat besar. Biskuit tersebut dibuat dan dikemas dengan mesin di pabrik.

dokumen pribadi

  • Dari berbagai cara pembuatan biskuit tersebut, untuk menyelesaikan masalah yang cakupannya kecil, yaitu “membuat biskuit untuk lima orang”, cara penyelesaiannya berbeda dengan cakupan masalah yang menengah, yaitu untuk UMKM, dan berbeda pula untuk cakupan masalah besar, yaitu untuk diproduksi masal setiap hari. Dalam kasus tersebut,  makin besar cakupan permasalahannya, bantuan mesin  makin diperlukan. Di dalam mesin tersebut, terdapat berbagai komponen yang dirangkai  sehingga dapat bekerja dengan cara yang mirip dengan manusia bekerja. Sederhananya, dalam topik ini, kita dapat menyebut rangkaian komponen-komponen tersebut sebagai “komputer”.
  • Komputer banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempermudah kehidupan, atau membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang kita hadapi. Cara kerja komputer menyerupai cara kerja manusia. Pada proses pembuatan biskuit, dengan alat apa pun, tentunya tetap diperlukan bahan dasar tepung, margarin, dan bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut dicampur dan diproses lebih lanjut.
  • Berpikir komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan persoalan, yang cara penyelesaiannya, jika dikembangkan, dapat dilakukan oleh komputer. Dengan demikian, kita akan belajar bagaimana menyelesaikan  berbagai persoalan dengan cara yang efektif dan eisien.
  • Soal-soal pada bab Berpikir Komputasional mencakup berbagai konsep Informatika. Tentunya, konsep-konsep tersebut tidak terbatas pada soal-soal yang disajikan pada materi Berpikir Komputasional pada jenjang kelas 7.

Empat Konsep berpikir Komputasi :

  • Algoritma
  • Menurut kalian, apa arti dari pola? Pola dapat digunakan untuk mendefinisikan sebuah bentuk atau struktur yang tetap. Dalam mengerjakan berbagai kegiatan, terkadang kita harus mengikuti pola atau aturan-aturan tertentu. Misalnya: seorang siswa diperbolehkan mengikuti ujian jika membawa kartu bukti peserta ujian. Atau, seorang peserta pertandingan olahraga diperbolehkan mengikuti pertandingan jika sudah menyerahkan formulir pendaftaran dan lolos dari pemeriksaan kesehatan. Konsep berpikir komputasi dengan algoritma bagaimana mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan.

Aktivitas Individu-1

 Optimasi Penjadwalan (Decomposition)

          Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita perlu mengatur jadwal untuk berbagai kegiatan. Misalnya, dari pukul 07.00-pukul 12.00, kita sekolah. Setelah sekolah, ada beberapa kegiatan yang bisa kita ikuti, misalnya mengerjakan PR, belajar musik, belajar memasak, bermain bersama teman, dan lainnya. Dengan demikian, kita harus bisa memilih kegiatan mana saja yang akan kita lakukan pada hari tertentu dan tentunya, kita perlu juga mengatur jadwal agar kegiatan-kegiatan tersebut tidak bertabrakan waktunya.

          Dalam mengatur rangkaian pekerjaan, terkadang ditemukan ada dua atau lebih pekerjaan yang dapat dilakukan secara paralel. Misalnya, ketika kalian akan mengerjakan PR, ibu meminta bantuan kalian untuk mendidihkan air yang berada pada sebuah panci besar. Kalian dapat menyalakan kompor dan menaruh panci berisi air di atas kompor tersebut. Tentunya, kalian tidak perlu menunggu air tersebut sampai mendidih terlebih dahulu baru mulai mengerjakan PR. Kalian bisa mengerjakan PR selagi menunggu air tersebut mendidih. Ingat, jangan keasyikan mengerjakan PR sampai air habis karena terlalu lama mendidih.

          Pada optimasi penjadwalan ini yang digunakan adalah konsep berpikir komputasi decomposition yaitu memecah-mecah masalah menjadi lebih kecil dan sampai ke pokok sebuah masalah hingga kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dapat menyelesaikannya satu persatu dan mengidentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.

Aktivitas Individu-2

dokpri

Uji Kemampuan

Pilihan Ganda

  • Berpikir untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan menggunakan komputer atau teknologi adalah pengertian dari….
  • Berpikir Kritis
  • Berpikir Komputasi
  • Berpikir Cerdas
  • Berpikir Teknik

Konsep algoritma dalam berpikir komputasi yaitu…

  • Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.
  • Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Biasanya dengan melihat karakteristik umum dan juga membuat model suatu penyelesaian.
  • Mencari pola, biasanya didalam sebuah masalah terdapat pola pola tertentu untuk memecahkannya disitu kita dituntut mengetahui sendiri bagaimana pola tersebut.
  • Memecah-mecah masalah menjadi lebih kecil dan sampai ke pokok sebuah masalah hingga kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dapat menyelesaikannya satu persatu dan mengidentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.

Konsep decomposition pada berpikir komputasi yaitu…

  • Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan Mozilla Firefox
  • Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Biasanya dengan melihat karakteristik umum dan juga membuat model suatu penyelesaian.
  • Mencari pola, biasanya didalam sebuah masalah terdapat pola pola tertentu untuk memecahkannya disitu kita dituntut mengetahui sendiri bagaimana pola tersebut.
  • Memecah-mecah masalah menjadi lebih kecil dan sampai ke pokok sebuah masalah hingga kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dapat menyelesaikannya satu persatu dan mengidentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.

Uraian

  • Mikey sedang menyusun lego persegi empat hingga menjadi sebuah menara. Lego yang dimiliki Mikey terdapat empat macam warnayaitu biru, kuning, hijau, dan merah. Mikey mempunyai 10 lego biru, 11 kuning, 14 hijau, dan 8 merah. Syarat menara yang dibuatMikey adalah: 1. Urutan warna lego yang disusun harus merah, biru, kuning, hijau2. Mikey menginginkan warna Kuning menjadi warna terakhir. Berapakah lego yang tidak digunakan oleh Mikey untuk membuat Menara?
  • Bobo diminta oleh ayahnya untuk mengisi empat ember dengan penuh, bobo memiliki tiga pancuran air yang dapat digunakan untuk mengisi ember tersebut. Bobo memerlukan waktu 2 jam untuk mengisi satu ember dengan satu pancuran. pengisian air dapat dibagi beberapa tahap. Berapa waktu tercepat bobo dapat mengisi ke-4 ember tersebut dengan penuh?

GLOSARIUM

Algoritma Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.

Berpikir Komputasi cara berpikir untuk menyelesaikan masalah menggunakan bantuan teknologi atau komputer.

Decomposition memecah-mecah masalah menjadi lebih kecil dan sampai ke pokok sebuah masalah hingga kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dapat menyelesaikannya satu persatu dan mengidentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.

DAFTAR RUJUKAN

Lucas, Franc.2018. Dasar-dasar pemikiran komputasional. https://webdesign.tutsplus.com/id/articles/the-basics-of-computational-thinking–cms-30172
(diakses 2 Oktober 2021)

Wijianto, Maresha Caroline, dkk. (2020). Informatika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan

dokprib

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

25 thoughts on “Apa itu Berpikir Komputasional?

  1. Kaditya Arun Narendra

    Terimikasih Omjay sudah membikin blog ini, sangat lengkap dan membantu saya mengerti Computational Thinking lebih baik. Semoga bisa membikin blog seperti ini lebih sering agar saya bisa belajar lebih banyak.

  2. Aqila K. 7D

    Terima kasih banyak Omjay. Blog ini sangat berguna. Saya jadi tahu lebih dalam tentang Computational Thinking. Ternyata Informatika itu pelajaran yang seru ya !

  3. Khairunnisa Nur Alya

    Wahh terima kasih Omjay atas materi yang telah diberikan mengenai Berpikir komputasional, Semoga materi ini bisa menambah kepahamanku tentang materi di bab 2, filenya juga sudah saya download ya Om, sekali lagi terima kasih Omjay

Leave a Reply to Moira Freyanoufa Azzalea Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.