Kata Pengantar Buku Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu
Sebelum Sholat Jumat, saya dijapri Pak Dail Ma’ruf. Beliau minta agar kata pengantar buku segera dibuatkan. Saya langsung menuliskan jawaban. Habis sholat Jumat akan segera saya buatkan.
Beberapa hari ini saya memang sibuk sekali. Banyak pekerjaan yang sedang saya jalani. Sedikit demi sedikit, pekerjaan itu selesai juga hari ini. Pekerjaan berikutnya sudah menanti.
Membaca naskah buku jurus jitu menjadi penulis buku bermutu, karya pak Dail Ma’ruf ini membuat saya tersipu malu. Sebab sampai saat ini saya belum menjadi penulis buku bermutu.
Ada 5 bab dalam buku ini yang seru tutur katanya. Keseruannya akan anda nikmati bila anda sudah memesan dan membaca isi bukunya. Saya sendiri akan pesan satu. Mungkin bisa lebih kalau nanti ada yang ikutan memesannya.
Materi “Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku” yang disampaikan narasumber di kegiatan belajar menulis PGRI gelombang 20 menarik perhatian para peserta belajar menulis. Termasuk juga saya sendiri.
Dalam kajian bahasa, kata membongkar identik dengan suatu tindakan yang bersifat radikal alias mendasar, materi yang disampaikan dalam gelombang 20 akan memaparkan semua rahasia menulis hingga menjadi sebuah buku. Apa yang kita pikirkan, maka itulah yang akan menjadi kenyataan, demikian materi ini dibuka oleh narasumber yang berasal dari pulau Dewata Bali.
Untuk membangkitkan dan menyalakan api semangat peserta belajar menulis gelombang 20, salah satu narasumber bercerita bahwa dulu ia adalah orang yang menjudge dirinya tidak bisa menulis, dan tidak mungkin punya buku. Barulah pada saat ia membuat resume keenam dalam belajar menulis bersama OmJay, beliau bangkit, karena tulisan resume yang dibuatnya secara mandiri alias bukan copas, dishare oleh saya. Itulah salah satu cara saya membangkitkan gairah menulis kepada para peserta belajar menulis di PGRI.
Dari sanalah bara api peserta itu menyala dan terus membara hingga tulisan dasyat berikutnya berhasil diterbitkan dan terus berproduksi. Bahkan ada tulisannya yang menjadi buku best seller dan diterbitkan penerbit ANDI Yogyakarta, sebuah penerbit buku bermutu dan terkenal di Indonesia.
Banyak orang pandai berbicara, namun hanya sedikit yang mampu menulis, karena dalam aktivitas menulis dibutuhkan multivel intellegency atau beragam kecerdasan antara lain kecerdasan berfikir, berbicara, dan kecerdasan rasa serta estetika.
Dengan membiasakan menulis, maka kecerdasan anda akan terasah dan terus meningkat, karena tulisan anda tidak akan bisa dipahami pembaca jika anda sendiri tidak paham apa maksud dari tulisan tersebut.
Dengan menulis, maka semua potensi diri akan terkuras, baik pikiran, perasaan, emosi serta rasa maupun perasaan. Maka dalam kegiatan menulislah, potensi diri akan dikembangkan baik berupa inisiatif atau gagasan maupun kreativitas atau pemikiran alternatif terhadap suatu permasalahan.
Memilih menjadi penulis artinya anda memantapkan diri untuk terus mengasah dan mengembangkan inisiatif dan kreativitas, dan ini membutuhkan nutrisi sama dengan tubuh kita yang butuh makanan. Seorang penulis harus lahab membaca dan dari apa yang dibacanya, kreativitas dan imajinasi terus bertambah seiring waktu berjalan.
Dengan adanya tantangan untuk membuat tulisan, maka seorang penulis tentu membutuhkan bahan untuk tulisannya, sehingga ia akan terdorong untuk mengumpulkan informasi terkait apa yang akan ditulisnya. Saya membiasakan diri untuk menulis di alat rekam yang ajaib bernama BLOG.
Seorang penulis akan terus terpicu dan terpacu untuk merawat kemauan dan mengembangkan kemampuannya dalam pengumpulan informasi agar tulisannya tetap berkualitas dan aktual. Karena hakikatnya apa yang dibaca seorang penulis maka itulah yang akan dituangkan dalam tulisannya.
Omjay ucapkan selamat kepada bapak Dail Ma’ruf, M.Pd yang telah berhasil menerbitkan buku Solonya. Semoga buku ini menjadi pemicu dan pemacu untuk menerbitkan buku bermutu lainnya. Aamiin.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia