Menulislah dengan gayamu. Itulah yang saya tuliskan di WA Group belajar menulis gelombang 19 dan 20 di PGRI. Pesertanya sangat aktif sekali bertanya. Membuat saya harus menulis dengan gaya menulis yang tidak biasa.
Dalam belajar menulis tidak mungkin langsung lancar seperti pakar. Pokoknya menulis saja dulu dan edit kemudian. Dalam blog ada fasilitas edit. Kita bisa edit tulisan kita yang sudah diposting. Apalagi bila kelak diniatkan jadi buku bermutu. Jadi harus sering-sering ditengok. Supaya blognya tidak penuh sarang laba-laba, hehehe.
Kita jangan seperti orang yang habis buang air besar atau BAB. Mereka melupakan apa yang sudah dibuangnya di kamar mandi. Tulisan kita bukanlah kotoran manusia. Kita harus menghargainya dengan cara belajar menulis.
Seorang blogger yang aktif, pasti akan terus mengelola blognya dengan baik. Sebab blog adalah alat rekam yang ajaib. Berlatihlah menulis di blog dan belajarlah kepada pakarnya.
Mulailah menulis dari apa yang kita sukai dan kuasai. Membuat resume adalah cara saya mengikat ilmu yang didapat. Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya. Manusia itu tempatnya lupa. Dengan menulis, kita bisa menyebarkan ilmu yang didapat kepada orang lain. Ketika kita wafat, tulisan di blog masih bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Kebenaran hanya milik Allah. Kesalahan adalah milik manusia. Temukan gaya menulis kita. Seperti Raditya Dika yang menulis dengan gayanya. Atau seperti Andrea Hirata dengan Laskar pelangi yang memikat hati.
Ayo terus menulis. Tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai dan dibaca kembali penulisnya. Biarkan pembaca menilainya. Seperti gula yang dikerubuti semut. Setiap tulisan akan menemui takdirnya.
Dalam menulis ada ilmunya. Itulah mengapa kami mendatangkan banyak narasumber. Kita belajar dari kesuksesan mereka. Ada 30 orang narasumber yang sengaja kami undang untuk berbagi ilmu dan pengalamannya yang segudang.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna. Orang boleh pandai setinggi langit. Tapi bila dia tak menulis, dia akan ditinggalkan masyarakat berpengetahuan. Mulailah menulis dengan gayamu, sehingga banyak orang mengenalmu.
Banyak orang senang cerita fiksi. Tapi ada juga yang non fiksi. Bisa jadi suka keduanya. Tulisan yang informatif dan menambah wawasan tentu saja banyak dicari orang. Apalagi menggugah semangat untuk berprestasi. Bahkan menulis bisa dijadikan sarana untuk menghibur diri. Seperti kepala sekolah yang kentut, dan dijawab guru-gurunya dengan berbagai versi kentut.
Ketika rapat Guru dengan Kepala Sekolah sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara angin yang dibarengi aroma tidak sedap. Guru yang lain pun mengomentari.
Guru Matematika: “Sesuatu yang tidak bisa dikali namun baunya bisa dibagi-bagi…”
Guru Kesenian: “Bunyi nadanya terletak pada kunci K.”
Guru Fisika: “Inilah yang di sebut inner power, tenaga yang digunakan kecil namun hasilnya luar biasa.”
Guru Biologi: “Inilah ciri makhluk hidup melanjutkan hidupnya.”
Guru Kimia: “Inilah reaksi kimiawi dalam tubuh sehingga menghasilkan gas beracun”
Guru Agama: “Ini salah satu penyebab batalnya wudhu dan shalat.”
Guru Geografi: “Posisi keberadaannya mengikuti arah mata angin.”
Guru Sosiolog: “Perilaku menyimpang pada sikap manusia.”
Guru Sejarah: “Salah satu penyebab terjadinya perang mulut…”Guru Bahasa: “Kalimat bisa ditulis namun aromanya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata…”
Guru TIK: “”Perpaduan hardware dan sofware yang menyusahkan Brainware””
Sebuah kata menjadi bermakna, ketika dirangkai menjadi sebuah kalimat yang menarik hati pembaca. Itulah mengapa kita perlu belajar menulis. Supaya kita bisa eksis dan narsis dalam berekspresi di dunia digital. Bahkan kita bisa menghibur pembaca dan membuatnya tertawa di depan laptopnya.
Tinggalkan jejak digital yang baik dengan bijak berinternet. Etika digital selalu kita jaga. Keterampilan digital terus kita latih. Budaya digital perlu kita pelajari agar aman dalam dunia digital yang tak pernah sepi.
Temukan manfaat menulis di blog. Saya temukan manfaatnya setelah puluhan tahun asyik menulis di blog. Unggah audio, foto dan video sehingga tampilan blog bisa menjadi lebih menarik pengunjung blog. Itu namanya pernak pernik blog. Belajarlah pada pak Brian, ibu Rita dan Mr. Bams. Merekalah blogger yang paham pernah pernik itu. Saya belajar kepada mereka.
Kalau anda suka puisi. Belajarlah kepada Bu Kanjeng dan Pak Marjuki dengan puisi teleletnya. Saya sendiri lebih suka puisi tulalit, karena buat saya puisi itu indah. Seperti syair lagu Bimbo dan Chrisye yang terkenal sepanjang masa.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
Menulislah Setiap Hari dan buktikan Apa yang Terjadi.
36 thoughts on “Menulislah Dengan Gayamu”