Malam ini saya memulai kembali laporan penelitian desertasi yang belum selesai. Data penelitian sudah dikumpulkan. Tapi masih saja ada yang tercerai berai berserakan. Masih membutuhkan waktu untuk menghimpun data yang berserakan, dalam folder-folder yang dibuat seorang kawan. Film komedi India di youtube saya putarkan. Sebagai cara untuk menemani diri ini yang sedang dalam kebuntuan. Mengapa sulit untuk menulis?
Saat saya mengalami kesulitan dalam menulis, maka menonton film adalah obatnya. Hiburlah dirimu sejenak dalam kebuntuan dengan hiburan. Adakalanya kita perlu berhenti sejenak. Agar yang kita tuliskan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Tak perlu terburu-buru. Ilmu dan pengetahuan baru pasti didapatkan. Bagi seorang peneliti yang sangat teliti. Dia bekerja dengan hati. Teori baru ditemukan, gelar akademik didapatkan. Gelar doktor pendidikan akan diraih bagi mereka yang gigih. Laporan penelitian desertasi ini pasti akan selesai pada waktunya.
Mengapa sulit untuk menulis? Sebab terlalu banyak yang ingin ditulis. Sementara itu engkau tak segera menulis dan membuka laptopmu untuk mulai menulis. Idemu hanya berada dalam pikiran dan angan-angan. Tanpa berwujud sebuah tulisan yang diharapkan. Orang bisa menulis, karena dia menulis dan memulainya dengan sebuah pertanyaan. Pembaca akan setia menunggu jawaban dan membaca dengan senang ilmu pengetahuan yang diharapkan.
Saya tak hendak mengajari anda. Sebab saya sendiri perlu belajar dan diajar. Oleh para pakar yang memang ahli di bidangnya. Mereka paham benar seluk beluk menulis. Itulah mengapa mereka bisa eksis. Mereka adalah orang yang rendah hati dan mau berbagi. Ilmunya seperti mata air di pegunungan. Semakin diambil, semakin jernih airnya. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Itulah mengapa engkau harus merendahkan diri, agar ilmumu sampai kepada peserta didikmu.
Mengapa Sulit untuk menulis? Sebab saya terlalu lama dan asyik dalam bicara. Orang pintar tak sekedar bisa ngomong. Tapi juga bisa menulis dong. Lisan dan tulisan terasah tajam, karena dia rajin menulis setiap hari. Itu artinya, dia juga membaca setiap hari. Seperti membaca kalam Ilahi yang dibaca oleh mereka yang mengakui Tiada Tuhan Selain Allah. Nabi Muhammad Utusan Allah.
Seorang kawan blogger menuliskan. Ada dua penyebab utama kenapa kita sulit menulis. Pertama, Cara pandang dan keyakinan yang salah tentang menulis, kedua Malas, menunda dan berkomentar negatif. Menulis membutuhkan bakat, menulis itu sulit, saya tidak bisa menulis dengan baik. Kira-kira itulah beberapa alasan yang umumnya menyebabkan kita sulit menulis.
Anda bisa membaca lengkapnya di blog sahabat saya ini.
Mengapa Menulis itu Sulit? Pisahkan antara Menulis dan Mengedit – BAKTI NUSA
Mengapa Sulit Menulis? – Guru Menulis (wordpress.com)
8 thoughts on “Mengapa Sulit Untuk Menulis?”