Awalnya kita diminta untuk membaca. Belum ada perintah untuk menulis. Itulah yang saya pahami setelah membaca kalam ilahi. Sebuah renungan dalam diri setelah menjalankan sholat taraweh seorang diri.
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan Al Qur’an. Bulan dimana kita umat nabi Muhammad Saw diminta untuk membaca. Iqra. Bacalah. Bacalah nama Tuhanmu yang telah menciptakan kamu. Allah meminta kita untuk membaca dan merenungi diri sendiri.
Disanalah pertama kali nabi yang tak bisa membaca diajari membaca. Awalnya nabi hanya diminta membaca. Namun setelah itu melaksanakan apa yang dibacanya. Perlahan namun pasti, ayat-ayat dalam al-quran turun ke bumi.
Perintah membaca memang telah tertulis dalam surat Al Alaq. Membuat kita belajar membaca dan kemudian mengikat ilmunya dengan cara menuliskannya. Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya. Itulah pesan dari sayyidina Ali Bin Abi Tholib.
Kalau dulu sahabat nabi tidak menulis, tentu kitab suci Al Qur’an tidak bisa seperti saat ini. Allah menjaganya dengan semakin banyaknya para penghafal Al Qur’an. Alhamdulillah, maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Keterangan Dalam Tafsir Al Qur’an Al Karim, Banyak sekali Mengandung Makna yg Bermanfa’at utk Pola Berfikir dan Perbuatan Bermanfa’at utk Diri sendiri yg tentunya Berdampak Baik pada Segala Mahluk & Alam Cipta’anNya. Tafsir Al Qur’an Al Karim dari Angka”, Huruf”, Kata, Kalimat, Ayat dan Surat”nya Sarat dengan ke Ilmuan”
Semoga di bulan suci Ramadhan ini kita bisa membaca habis kitab suci Al Qur’an. Kemudian mempraktekkan dan mengamalkan apa yang dibaca dalam kehidupan sehari hari. Aamiin. GURU MULIA KARENA KARYA NYATA.
(9) Guru Mulia Karena Karya – YouTube
Di hari ketiga ini mari kita teruskan membaca Al Qur’an. Pahami isinya dan bergurulah kepada para ustadz dan kyai. Bukan sekedar berguru kepada Mbah Google. Sebab engkau akan beraliran google liyah. Lebih percaya google daripada guru agama yang mengerti ilmunya.
Awalnya kita memang disuruh membaca. Namun kemudian kita pasti akan belajar menulis. Ikatlah apa yang sudah dibaca dengan cara menuliskannya kembali. Manusia itu suka lupa. Dengan menulis kita terbiasa mengingat kembali apa yang sudah dibaca. Menulis adalah sebuah perjalanan menuju keabadian. Membaca membuatmu berkeliling dunia.
Itulah mengapa membaca dan menulis selalu hidup berpasangan dan saling melengkapi. Manusia bisa menulis karena dia bisa membaca. Bacalah nama Tuhanku dan Tuhanmu. Dengan banyak membaca engkau akan mengenal siapa Tuhanmu.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
Pingback: Awalnya Kita Hanya Diminta Membaca – Omjaylabs’s Blog