Jualan Buku di Masa Pandemi memang ada rahasianya. Saya berusaha untuk menemukannya. Dengan cara itu buku saya laku dan tak kalah dengan buku bermutu lainnya.
Baru kali ini saya mengalami sulitnya berjualan buku. Hal itu dialami juga pedagang buku lainnya. Terutama para pedagang buku di Pasar Senen Jakarta Pusat. Mungkin juga di tempat-tempat lainnya. Juga ikut mengalaminya.
Mereka dulu ramai pengunjungnya. Toko buku diserbu para pembeli. Sekarang sepi sekali. Saya baca kisahnya di harian kompas.id. Sedih ternyata saat ini, penjualan buku lesu. Mereka mencari cara jitu jualan buku.
Hari ini saya merasakannya. Biasanya kalau saya menerbitkan buku baru, akan ada banyak yang pesan dan membelinya. Sekarang baru 12 orang yang pesan bukunya lewat online saja. Itupun saya japri satu per satu orangnya. Terkadang saya membuat story telling dari buku yang akan kita pasarkan ke dunia maya.
Tapi saya tak patah semangat. Saya coba menjualnya dengan beberapa cara. Alhamdulillah sudah mulai meningkat penjualannya. Di dalam kesulitan pasti ada kemudahan. Akan ada orang baik yang akan menolong kesulitan kita. Dunia maya membuat kita terus berkarya dari apa yang dikuasai dan sukai.
Setiap judul buku akan mengalami takdirnya. Buku Agar Pjj Tak Lagi Membosankan bisa laku lebih dari 200 buku di tahun 2020. Buku Awas Virus Corona Mengintai Anda laku sampai 75 buku dan buku kisah seru di balik tirai bambu sudah terjual 125 buku.
Berjualan buku di masa pandemi memang harus sabar. Daya beli para pembaca mulai berkurang dan tidak berkobar. Bukan tidak mau baca bukunya, tapi masih ada keperluan lain yang harus didahulukan. Kebutuhan pangan jauh lebih utama. Agar tubuh sehat dan bahagia.
Semoga pandemi corona ini terus berlalu. Sudah hampir setahun kita mengalaminya. Banyak kisah sedih dan duka. Ada yang di PHK dari pekerjaannya dan ada dari mereka ditinggal oleh orang-orang yang dicintainya.
Baca buku buka dunia. Buku adalah jendela dunia. Di tengah kesulitan hidup, saya berusaha beli buku baru untuk menambah ilmu dan keliling dunia. Sulitnya pemasukan keuangan tak membuat saya berkurang untuk membeli buku baru.
Hari ini saya melakukan siaran langsung untuk memasarkan buku terbaru kami. Judulnya 20 pintu inspirasi. Kisah nyata dari 20 orang guru inspiratif yang terpilih sebagai guru inspiratif tingkat nasional kemdikbud tahun 2020. Semoga bermanfaat buat para guru yang ingin menjadi guru inspiratif di tingkat nasional.
Mohon doanya bukunya laku dibeli. Alhamdulillah sudah 200 buku dicetak bu Emi Sudarwati. Saya bantu menjualnya 10 buku saat ini. Alhamdulillah laku 8 dan masih ada 2 buku lagi. Semoga saja ada yang tertarik membeli. Terutama kawan-kawan guru yang ingin terpilih menjadi guru inspiratif kemdikbud tingkat nasional tahun 2021 ini.
Siapkan deskripsi masa lalu, masa kini dan masa depan. Belajarlah dari kisah inspiratif para guru yang ada di buku pintu inspirasi. Siapa yang ikhas dalam memberi, maka akan menerima lebih lebih banyak. Falsafaha hidup, banyak memberi akan banyak menerima akan dialami.
Saya optimis buku ini akan laris. Seoptimis saya dengan kumis yang makin klimis. Semoga pula buku berburu ilmu di negeri panda yang lucu juga habis dan banyak dipesan oleh mereka yang ingin belajar ke luar negeri dengan penuh kenangan manis.
Hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya. Ketika gelar almarhum dan almarhumah kita dapatkan, maka kita akan menempati rumah yang paling kokoh. Bukan rumah yang rapuh karena selalu mengeluh.
Mari kita saling mendoakan dan minta sama Allah agar dimudahkan dalam menjemput rezeki. Saya mencobanya dengan berjualan buku dan berbagi ilmu untuk mereka yang mengharap ridho ilahi. Jangan lupa bersedekah, karena sedekah membuat hidup menjadi berkah.
Rabun membaca akan lumpuh menulis. Saya menjaganya dengan membaca karya tulis orang lain. Kemudian membeli buku-bukunya, karena mahkota seorang penulis adalah buku. Makanannya juga buku agar perbendahaarn kata tak pernah habis. Seperti mata air yang tak pernah habis diambi airnya. Sebab muara sebuah tulisan yang indah adalah buku. Baik buku fiksi maupun non fiksi.
Mulailah menulis untuk dijadikan buku. Rasakan nikmatnya berjualan buku. Kalau sepi pembeli jangan sakit hati apalagi frustasi. Lekas bangkit dan cari akal agar tak menjadi orang yang gagal. Adaptasi adalah kunci agar bukumu banyak pembeli. Buku digital bisa menjadi salah satu solusi.
Berkali kita jatuh. Lekas berdiri jangan mengeluh. Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Kreativitas dan imajinasi anda akan teruji di masa pandemi. Rahasia berjualan buku di masa pandemi pasti akan kita temui. Mari kita cari cara untuk menemukan pembeli yang haus akan ilmu untuk bekal hidup sesudah mati.
Salam blogger Persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
6 thoughts on “Bagaimana Cara Berjualan Buku di Masa Pandemi?”