Puasa Ramadhan hari Keenam

Malam ini badan terasa letih sekali. Terutama bagian punggung. Tadi sore sudah dipijat sama anak bungsu saya Berlian. Alhamdulillah agak enakan.

Sambil mendengar ceramah almarhum KH Zainudin MZ, saya tuliskan cerita ini. Silahkan kalau anda ingin ikut mendengarkannya. Ini saya kirimkan url link video youtubenya di bawah ini.

https://www.youtube.com/watch?v=dvnPH3VT1XQ

Saya banyak belajar dari kyai dan dai sejuta umat ini. Beliau walaupun sudah tiada, namun tetap ada suaranya sampai sekarang. Retorika bicaranya enak sekali didengar dan kita betah berlama -lama mendengarkan ceramahnya.

Saya masih ingat sewaktu beliau masih hidup. Kami menunggu berjam-jam kehadiran beliau di masjid Jatibening Permai Bekasi. Begitu beliau datang, ribuan orang sudah siap mendengarkan ceramahnya dengan tertib.

Sekarang beliau telah tiada, namun namanya tetap kekal abadi di hati kami para jamaahnya. Terus terang saya sendiri tak pernah bosan mendengarkan isi ceramahnya. Semakin diulang semakin enak didengar.

Penonton selalu lebih ramai dari pemain katanya. Mulailah jadi pemain dan berhentilah menjadi penonton. Anda akan merasakan dilihat banyak orang, dan disanalah anda harus memberikan keteladanan. Itulah pesan KH Zainudin MZ dalam ceramahnya.

Sebenarnya mata ini sudah mulai mengantuk. tapi mendengar ceramah KH Zainudin MZ, mata saya menjadi kuat lagi. Sambil mencoba menghubungi para narasumber di minggu ketiga bulan Ramadhan. Alhamdulillah sudah banyak yang bersedia meskipun tak ada satupun yang dibayar.

Omjay mengucapkan terima kasih banyak kepada semua narasumber yang sudah mengisi kegiatan belajar menulis dan menerbitkan buku. Omjay ingin buktikan bahwa tanpa biaya dari pemerintah kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Inilah nafas guru penggerak yang sebenarnya. Mulailah menjadi penonton dan bukan pemain.

Puasa hari keenam di bulan Ramadhan ini membuat saya lebih introspeksi diri. Istri tercinta selalu menasehati. Ayah harus bisa berbagi kepada sesama tanpa memperhitungkan untung dan rugi. Inilah indahnya punya istri Sholikhah.

Dari pagi hingga malam hari ini terus beraktivitas agar bermnafaat buat orang banyak. Omjay jadi ingat almarhum kakek KH. MA Dimjati. Beliau selalu memimpin imam sholat dan sesudah sholat berjamaah selalu memberikan ceramah kepada jamaahnya di kebayoran baru. Teduh dan tenang hati ini kalau ingat kakek berceramah seperti KH Zainudin MZ.

Orang baik, rezekinya baik. Saya masih ingat waktu kecil. Anak kakek dan nenek ada 10 orang. Semuanya sukses meniti karirnya masing-masing. Hebatnya saya melihat kakek-nenek tak pernah kelaparan. Rezekinya seperti air mengalir. Semakin diambil semakin jernih airnya.

Itulah mengapa omjay sekarang mengikuti jejak kakek. Sepanjang hidupnya dihibahkan dan diwakafkan untuk kemajuan umat. termasuk juga di bidang pendidikan. Sekolah Al Azhar di kebayoran adalah contoh sekolah yang telah dirintis oleh kakek bersama almarhum Buya Hamka.

Bedanya, kakek tidak sempat menulis, dan isi ceramahnya tak ada yang mereka seperti KH Zainudin MZ. Saat ini saya sedang mengumpulkan jejak langkah KH Mas Ahmad Dimjati. Semoga bisa saya rajut menjadi buku.

 

Salam Blogger Pershabatan

omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

 

 

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

11 thoughts on “Puasa Ramadhan hari Keenam

    • Priatun Kotabaru Karawang....

      Barokallah…Om Jay…Semoga menjadi inspirasi untuk melanjut kan kebaikan- kebaikan yang sudah dicontohkan oleh para orang tua kita terdahulu sehingga menjadi amal jariyah…
      Semoga saya bisa mencontohnua. Aamiin….

  1. Alhamdulillah luar biasa. Bisa dijadikan teladan.
    Maaf om Jay kalimat pagraf ke enam dari bwh ada yg kebalik. MULAILAH JADI PENONTON DAN BUKAN PEMAIN. Yg betul MULAILAH JADI PEMAIN DAN BUKAN JADI PENONTON. Mhn maaf

  2. Didik S

    Tulisan enak dibaca dan membuat saya juga bisa merasakannya, sederhana namun sesuai kenyataan.. Semoga bisa.mengikutinya..

  3. Saya mulai akrab dengan nama ini, Om Jay. Ya, sosok teladan dan inspiratif ini saya kenal namanya dari buku dan pak ngainun naim… Suwum om Jay….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.