Membangun Kekuatan Menulis Guru

Membangun Kekuatan Menulis Guru Secara Kolaborasi.

Alhamdulillah sudah sampai rumah di Bekasi. Rumah sangat sepi sekali. Saya baru saja tiba dari Sumatera barat. Anak dan istri sedang berlibur di pangandaran yang asri. Saya pulang ke rumah karena takut ada banjir.

Sambil mengisi kolam ikan yang surut airnya. Saya menuliskan ini. Judulnya membangun kekuatan menulis guru secara kolaborasi. Sebuah judul yang saya peruntukkan untuk semua guru di Indonesia.

Sungguh saya salut dengan semangat guru dalam menulis. Namun semangat saja tidak cukup. Perlu kekuatan kolaborasi dan kebersamaan dalam menulis secara kolaborasi. Salah satunya kemampuan untuk membaca karya tulis orang lain. Sebab menulis dan membaca adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Membangun kekuatan menulis guru harus dibangun dari diri sendiri sebagai seorang pendidik. Guru harus menjadi contoh bagi murid-muridnya dan menjadi teladan dengan teman sejawat.

Pendidik bukan pemburu. Dia adalah orang yang memberikan ilmu dan bukan orang yang mengejar selembar sertifikat untuk bisa naik pangkat. Oleh karena itu kompetensi profesional guru harus terus diasah dengan berbagai pelatihan yang bermutu.

Seorang pendidik akan berusaha terus belajar sepanjang hayat. Kenaikan pangkat adalah bonus dari apa yang sudah dikerjakannya. Niatkan untuk belajar karena Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan dalam kitab suci Al-Quran.

Workshop penyusunan buku ajar dan pengayaan baru saja usai di dunia nyata. Kami melaksanakannya di SDN 09 Talang Babungo, Kecamatan Hilir Gumantri, Solok, Sumatera Barat. Hampir semua peserta sudah kembali ke rumah masing masing. Namun belajar di dunia maya belumlah usai. Sebab kita punya pekerjaan rumah untuk menulis dan menerbitkan buku bersama. Saya menyebutnya buku keroyokan.

Setiap guru mengirimkan sebuah artikel minimal dua lembar dan boleh lebih. Bila ada 100 orang guru yang mengumpulkannya, maka akan ada sekitar 200 halaman yang bisa diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi.

Kuncinya hanya satu. Anda harus fokus dan mulai duduk sebentar untuk menulis. Mulailah dari alinea menyapa pembaca lalu sedikit demi sedikit menuangkan ide ide segar anda ke dalam bentuk tulisan. Kalau sudah 700 kata anda boleh berhenti dan membuat alinea penutupan. Namun bila anda merasakan ingin terus berlanjut, paksa pembaca dengan tulisan anda yang menarik dan memikat hati.

Tujuan guru membuat buku agar ilmu yang dimilikinya sampai di hati pembaca. Mereka mendapatkan pencerahan baru dari apa yang telah dibacanya.

Kemampuan menulis guru harus terus diasah dengan banyak berlatih menulis. Tak ada penulis yang bagus kalau dia tak rakus membaca.

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Perbanyak membaca agar anda tak kehilangan ide dalam menulis.

Menulis tanpa ide bisa saja terjadi dalam diri anda. Kalau sudah begitu mulailah melihat sekeliling anda. Tulis satu persatu benda yang ada dihadapan anda.

Misalnya meja, kursi, kipas angin, tas, laptop, buku dan lain lain. Lalu kembangkan nama benda benda itu menjadi sebuah kalimat yang saling terkait.

Kalau guru bisa melakukan itu, maka kawan kawan guru tak akan pernah kehabisan ide dalam menulis. Terlebih lagi bila guru telah banyak membaca buku.

Membangun kekuatan menulis guru harus dimulai dari diri guru itu sendiri. Lalu kemudian ajak guru lainnya untuk bekerja sama.

Menulis secara kolaborasi itu seksi. Banyak hal baru yang nanti akan kita dapatkan. Tulisan kita akan banyak dibantu banyak orang agar lebih enak dan renyah dibaca.

Bila tulisan sudah jadi, jangan ragu untuk dipublikasi. Biarkan orang lain berkomentar dalam tulisanmu. Dengan begitu kita semakin tahu kelemahan diri. Di atas langit ada langit.

Artikel guru akan terajut menjadi sebuah buku kisah kisah inspiratif. Setiap orang pasti akan mempunyai kisahnya masing masing. Gaya menulis guru pasti akan beragam dan tidak seragam.

Membangun kekuatan menulis guru dapat dimulai dari menerbitkan buku bersama. Setelah itu barulah menulis satu guru satu buku saja. Guru harus punya komitmen untuk mewujudkannya.

Bila seorang guru mampu menjual dan membeli buku dari hasil karyanya sendiri, pastilah akan hebat sekali.

Bila ada 100 orang guru memesan 10 buku kepada penerbit, maka akan tercetak 1000 buku baru yang siap dipasarkan. Bila ada 5 judul buku, maka akan ada 5000 buah buku siap dipasarkan ke seluruh Indonesia. Wow sungguh luar biasa!

Perlu strategi jitu memasarkan buku. Ada ilmu marketing yang harus anda pelajari dengan kesungguhan hati.

Semua itu akan terjdi bila kita saling berkolaborasi. Seperti pelaksanaan workshop beberapa waktu lalu. Kekuatan kebersamaan membuat workshop ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Membangun kekuatan menulis guru secara kolaborasi harus terus digerakkan. Jadilah pejuang literasi yang gigih dan tahan banting.

Uang bisa dicari asalkan kita bisa berkolaborasi dan menerbitkan buku yang berkualitas dan bernas. Semua itu akan terwujud bila kita menanggalkan baju kesombongan dan memakai baju kebersamaan.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

4 thoughts on “Membangun Kekuatan Menulis Guru

  1. Pingback: Membangun Kekuatan Menulis Guru Indonesia – Omjaylabs’s Blog

  2. Hi Omjay,

    Salut dengan aksi nyata Omjay dalam mendorong guru untuk menulis. Terlebih dengan adanya Grup WA Belajar Menelis yang sekarang sudah gelombang ke-5. Sukses selalu, Omjay!

    Terima kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.