TIK Disayang, TIK Dibuang

TIK sebagai mata pelajaran harus didukung oleh semua

TIK sebagai mata pelajaran harus didukung oleh semua

TIK disayang, TIK dibuang itulah judul yang cocok dari diskusi kami para guru TIK di negeri ini. Di satu sisi tak ada orang yang bisa menolak TIK itu penting dalam mendukung pembelajaran. Namun, di sisi lain, TIK dibuang sebagai mata pelajaran. Hal ini dikarenakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hanya dipahami sebagai alat bantu, bukan sebagai ilmu. Akibatnya mereka beranggapan TIK bisa dipelajari sendiri secara otodidak. Tak perlu lagi belajar TIK karena dianggap bisa belajar secara mandiri. Kalau pikiran anda seperti itu, bagaimana kalau dibalik? Tak perlu belajar mata pelajaran lain, karena semuanya bisa dipelajari secara mandiri. Tak perlu guru, dan tak perlu sekolah. Belajar aja TIK pasti anda bisa mempelajarinya sendiri. Anda bisa mencari informasi di internet dan menciptakannya. Cukup belajar literasi TIK saja! Anda bisa belajar lewat elearning. Tak perlu tatap muka. Anda bisa belajar kepada siapa saja.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wijayalabs/tik-disayang-tik-dibuang_578ed586d793737213826a26

Dialog dan rapat kerja akbar guru tik dan kkpi

Info dialog dan rapat kerja akbar guru tik dan kkpi

Mohon diinfokan kepada semua guru tik dan kkpi di sekolah dan kampus anda utk ikut bergabung bersama kami di Jakarta.

Guru tik dan kkpi se indonesia akan melaksanakan dialog akbar kembalikan matpel.tik dan kkpi ke dalam kurikulum 2013 yg direvisi.

Dialog akan dilaksanakan pada hari jumat 12 agustus 2016 jam 13 wib di aula kantor kemdikbud senayan jl jendral sudirman jakarta pusat.

Oleh karena itu dimohon setiap mgmp tik dan kkpi di daerah agar segera mengirimkan perwakilannya untuk datang ke jakarta. Lebih banyak orang lebih bagus. Kami juga mengajak bapak ibu dosen tik di perguruan tinggi utk ikut bergabung bersama kami.

Info sms ke omjay di 08159155515 atau email ke wijayalabs@gmail.com.

Guru TIK Bukan Guru Prakarya

1 Jul 2016 — Berbagai argumentasi sdh dijelaskan tentang pentingnya tik sbg mata pelajaran. Tapi kemdikbud tetap memaksakan diri agar tik tdk berdiri sendiri sebagai mata pelajaran. Kemdikbud tetap jalan terus tanpa memikirkan dampaknya.

Omjay dengan baju kimono

Omjay dengan baju kimono

Mohon Berikan keadilan dalam bidang pendidikan karena tik bukan sebagai alat bantu penbelajaran saja. Biarkan tik berkembang sbg ilmu dari penduduk indonesia yg bervariasi. Aspek software, hardware dan brainware akan jadi bentuk variasi itu.

Solusinya kembalikan tik pada tempatnya semula supaya generasi emas indonesia terdidik tik dgn baik. Materinya terus diupdate dan gurunya diberikan pelatihan seperti guru mata pelajaran lainnya. Guru fokus pada peserta didik dan bukan pada pendidik.

Tik bukan bimbingan tapi tik adalah mata pelajaran yang di dalamnya ada penilaian peserta didik dan dilaporkan kepada orang tua siswa.

Guru tik bukan guru prakarya oleh karena itu tugaskan mereka sesuai kewenangannya mengajar tik sesuai bidang keilmuannya.