Senen 6 Juli 2015 adalah hari yang bersejarah buat guru TIK dan KKPI. Hari itu kami temui pak Ramon Mohandas, Kepala pusat kurikulum dan perbukuan Kemdikbud. Mau tahu apa yang kami dapatkan infonya?
Tentu kami banyak mendapatkan informasi tentang kebijakan pendidikan, termasuk juga kebijakan tentang guru TIK dan KKPI. Baik dari pak Nanang, mampun pak Ramon Mohandas.
Foto-foto ini diambil oleh pak Agung Suprianto, dan menjadi bukti otentik perjuangan guru TIK dan KKPI yang lebih mengutamakan dialog untuk menyelesaikan masalah. Pak Bambang Susetyantoyes datang jauh dari Indramayu untuk mencari informasi penting dari Pak Nanang Staf Khusu mendikbud bidang pendidikan, dan pak Ramon Mohandas, kepala pusat kurikulum dan perbukuan. Kami mendapatkan informasi penting hari itu. Sabar ya masih ditulis dulu point pentingnya.

silahturahim ke staf mendikbud bidang pendidikan, bapak Ahmad Rizali. Omjay ditemani pak Bambang dan Pak Agung.
Setelah bertemu pak Ahamad Rizali yang biasa dipanggil Mas Nanang, kami melanjutkan perjalanan ke pusat Kurikulum dan perbukuan di Jalan Gunung Sahari. Info dari mas Nanang, surat kami untuk Pak Anies Baswedan sudah disampaikan ke sana. Kebijakannya ada di Balitbang Kemdikbud. Meluncurlah kami ke Puskurbuk, walaupun sebelumnya kami juga mampir ke ruang pak Pranata (Dirjen Guru Kemdiknbud) di gedung D lantai 11.
Akhirnya kami sampai di Puskurbuk dan berdialog dengan pak Ramon. Dalam dialog tersebut, pak Ramon masih tetap menganggap TIK sebagai tools, dan bukan mata pelaran yang harus berdiri sendiri. Kami mendengarkan dengan cermat apa yang beliau sampaikan, termasuk juga tentang linieritas guru TIK/KKPI. Saat ini diputuskan bahwa guru tik dan kkpi tdk harus linier dalam permen yang akan mereka buat. Mari kita tunggu dengan sabar regulasinya.

Dialog guru TIK dengan kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan di Kantornya
Tentu kawan-kawan pasti kenal dengan pejabat yang satu ini, beliau adalah orang yang bertanggung jawab dalam perencanaan, dan pelaksanaan kurikulum di Indonesia. Pada mulanya para guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi serta guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi diharuskan untuk melinearkan pendidikan diploma IV atau sarjananya. Namun, kini pemerintah memperlonggar kebijakan tersebut sehingga para guru pelajaran itu, yang umumnya berlatar belakang bukan pendidikan TIK, tidak lagi harus melinearkan pendidikannya dalam beberapa tahun ke depan.

Ramon Mohandas, Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang peran Guru TIK/KKPI dalam Implementasi Kurikulum 2013 telah mengalihkan peran guru TIK menjadi semacam guru bimbingan konseling di bidang TIK. Peran baru ini dianggap tidak tepat karena teknologi informasi dibutuhkan untuk membantu siswa menguasai keterampilan dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Anda bisa unduh filenya di sini.
Salah satu alasan tik tidak bisa jadi mata pelajaran di kurikulum 2013 adalah materi TIK terus berkembang dan fasilitas komputer di setiap sekolah kecanggihannya berbeda beda. Pemerintah sulit membuat materi TIK yang sama di setiap sekolah. Bisakah alasan ini disanggah?
One thought on “Silahturahim ke Staf Mendikbud Bidang Pendidikan dan Kepala Puskurbuk”