Globalisasi telah memicu pergeseran dalam dunia pendidikan dari sekadar tatap muka (konvensional) ke arah pendidikan yang lebih terbuka, luwes, dan dapat diakses siapapun dan dimana pun.
Dalam kehidupan sekarang dan di masa mendatang, teknologi informasi dan telekomunikasi secara mutlak menjadi sektor dominan dalam semua bidang, satu di antaranya adalah pendidikan. Seluruh aspek yang terlibat dalam bidang pendidikan mau tidak mau harus melek terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
“Perkembangan TIK di Indonesia terutama di bidang pendidikan tidak dipungkiri masih tertinggal jauh jika dibandingkan negara-negara lain seperti Cina, Singapura, Malaysia, dan India. Negara- negara tersebut lebih maju jika dilihat dari sisi pengetahuan dan pemanfaatan TIK,” ungkap pengajar TIK di SMP Labschool Jakarta Wijaya Kusumah saat berada di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW Salatiga.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Rabu (11/2/2015), Wijaya mengutarakan, pendidikan tidak dapat terlepas dari TIK karena proses pembelajaran dalam pendidikan akan lebih cepat dan efektif ketika dapat memanfaatkan TIK. Setidaknya ada dua fungsi utama TIK yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
“Yakni sebagai alat atau tools, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk membantu pembelajaran. Lalu sebagai ilmu pengetahuan, yaitu sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa,” katanya.