Hiduplah Dengan Memberi Sebanyak-banyaknya

Kisah Nyata: 

 

Kemarin saya membelikan kue semprong dari seorang bapak tua yang menjualnya. Kemudian kue semprong itu saya bagikan ke pak satpam sekolah saat pagi hari datang ke sekolah. 

Sore hari saya mendapatkan telepon dari orang tua murid yang mengatakan bahwa ada titipan 2 kotak kue di pak satpam. 


Saya buka isinya, subhanallah kue yang lebih lezat dari yang saya berikan tadi pagi ke pak satpam. Kuenya saya bagi dua, satu untuk pak satpam dan satunya lagi saya bawa pulang ke rumah. Ternyata, banyak memberi akan semakin banyak menerima.

“Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya”.

Satu kebaikan akan berbalas tujuh tangkai dari tujuh tangkai akan berbuah 100 tiap tangkainya….betapa Allah tidak pernah menyia-nyiakan pahala hambanya yang ikhlas

Menjadi Guru di Zaman Edan

Menjadi guru di zaman edan harus menghaluskan perasaan, dan mengasah kepekaan. Setan dan iblis sudah menyatu di dalam kalbu. Setiap waktu, setiap saat selalu saja ada godaan yang datang menghadang. Namun godaan terbesar adalah berada dalam dirimu sendiri. Untuk mengatasinya segera pergi ke maha guru yang tahu bagaimana bercumbu dengan waktu. Engkaukah itu?

omjay-sekjen