Pro-Kontra Hilangnya Pelajaran TIK

stop-poster
Mohon masukan teman2 utk acara di tv besok!
Selamat malam pak Wijaya Kusumah, saya Oriza dari Berita Satu TV First Media..
Mohon izin, kami bermaksud ingin mengundang bapak untuk hadir sebagai narasumber dalam segmen dialog program Jurnal Siang pada hari Senin 24/03/14 jam 12.30wib secara Live (diharapkan kehadirannya jam 12.00wib karena Live) di Studio Berita Satu TV First Media..
Alamat: Gedung Berita Satu Plaza Lantai 11, Jl. Gatot Soebroto Kav. 35-36 (Samping Patra Jasa, sebelum Balai Kartini)
Topik: “Pro-Kontra Hilangnya Pelajaran TIK”
Kami mohon konfirmasi kehadiran dan kesediaan waktunya.. Terimakasih.
Batal Suka ·  · Bagikan

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

4 thoughts on “Pro-Kontra Hilangnya Pelajaran TIK

  1. Wijaya Kusumah

    Saran atas Hilangnya TIK di Kurikulum 2013
    Leave a reply
    Terlebih dahulu tulisan ini bukan bertujuan untuk menolak kurikulum 2013. Dan juga bukan dimaksudkan sebagai aksi untuk menentang dihapuskannya mata pelajaran TIK dari kurikulum 2013. Barangkali sedikit cerita di bawah ini dapat membuka wawasan kita.

    Di sebuah harian online, tepatnya di sini, dikisahkan bahwa menteri pendidikan nasional Inggris sedang melakukan revolusi besar-besaran sehubungan dengan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mengapa? Menurut Gove, mengutip dari berita harian tersebut,”kurikulum ICT yang digunakan di sekolah-sekolah Inggris saat ini sebagai ‘tidak memicu motivasi dan membosankan’ karena para siswa belajar pada ketrampilan digital mendasar, seperti word processing atau perangkat lunak untuk menulis.”

    Pembelajaran seperti di atas hanya melahirkan generasi pengguna. Sedangkan kita tahu bahwa anak-anak belajar dengan cepat untuk menggunakan sebuah aplikasi. Maka tidak heran jika kemudian sebagian orang berpikir bahwa pelajaran TIK di sekolah tidak perlu ada.

    Kembali pada kisah di atas, apakah yang kemudian dilakukan menteri pendidikan nasional Inggris itu? Alih-alih menghapus mata pelajaran TIK di sekolah ia menawarkan 50 beasiswa senilai £20.000 untuk pelatihan guru ICT pada tahun pertama dengan sasaran awal sebanyak 500 guru. Para sarjana yang boleh mengajukan diri untuk bea siswa adalah yang memahami konsep-konsep komputer, seperti algoritma, logika, jaringan data, dan internet.

    Gove mengharapkan agar para murid belajar tentang kode komputer sehingga mampu menghasilkan animasi yang sederhana atau membuat aplikasi untuk telepon pintar mereka.

    Singkatnya, Cove ingin negaranya menghasilkan generasi pencipta (dan bukan sekedar pemakai aplikasi), seperti Mark Zukenberg penemu facebook, Larry dan Sergey penemu Google, dan lain-lain. Ia berharap akan banyak tumbuh para pengembang aplikasi. Dengan demikian kewirausahaan pun akan terangkat naik yang selanjutnya memajukan ekonomi negara itu sendiri.

    Dan Inggris sudah memulainya. Memasuki awal tahun 2013 sekolah-sekolah di Inggris mendapat bantuan sebuah komputer bernama Raspberry. Komputer mini untuk anak belajar berkreasi.
    raspberry
    Informasi lengkap mengenai Raspberry bisa dibaca di sini. Komputer ini bisa dioprek (apa ya bahasa Indonesianya dioprek? ^-^. Pembelajaran ICT di Inggris memulai era baru dengan TIK Sains-nya.

    Saya tiba-tiba teringat dengan kurikulum 2013 yang mengedepankan Sains, karena sains mengambil tema sentral untuk semua mata pelajaran. Sayangnya, mendikbud lebih memilih menghapus mata pelajaran TIK dibanding melakukan perubahan kurikulum TIK dengan pendekatan TIK Sains.

    Guru memang bukan segalanya, mereka hanyalah pembuka jalan. Kisah Thomas Suarez, seorang anak laki-laki berumur 12 tahun yang menjadi pengembang aplikasi mungkin bisa menjadi tambahan bacaan yang menarik. Atau kisah remaja yang berusia 17 tahun dan aplikasinya dibeli yahoo di sini.

    Sedikit cerita di atas mungkin bisa menjadi pertimbangan di dalam penghapusan mata pelajaran TIK. Pelatihan guru TIK serta perubahan kurikulum untuk mata pelajaran TIK barangkali bisa menjadi solusi yang dapat dipikirkan kembali.

    Negara-negara maju sangat menghargai kemajuan teknologi dan pendidikan. Mengutip kalimat Presiden Finlandia bahwa negara yang maju adalah mereka yang mengutamakan pendidikan. Maka, segala kebijakan mengenai pendidikan sepatutnya mengedepankan kepentingan anak didik dan bukan dilandasi oleh kepentingan politis apapun.

    http://learning.enggar.net/kurikulum/saran-atas-hilangnya-tik-dari-kurikulum-2013/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.