Kekompakan Guru TIK/KKPI Nasional yang luar biasa

Anda pasti tahu bahwa mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan  Pengelolaan Informasi (KKPI) dihapuskan dalam struktur kurikulum 2013. Tentu saja, kami selaku pengajar mata pelajaran tersebut seperti disambar petir di siang bolong. Tidak percaya kalau mapel kami dihapuskan dalam kurikulum 2013. Padahal mata pelajaran ini sangat disukai oleh peserta didik. Anda bisa menanyakannya secara langsung kepada siswa di SMP, SMA, dan SMK yang sudah belajar TIK/KKPI.

Rembuk Nasional Guru TIK/KKPI di UPI Bandung

Rembuk Nasional Guru TIK/KKPI di UPI Bandung

Perlu kita ketahui bersama. Kurikulum 2013 telah memberi dampak yang begitu luas bagi masyarakat pendidikan di Indonesia. Tidak terkecuali dampak buruknya terhadap Mata Pelajaran TIK di SMP dan SMA juga Mata Pelajaran KKPI di SMK. Hilangnya Mata Pelajaran TIK dan KKPI adalah Fenomena yang menarik sekaligus Absurd di tengah-tengah hingar bingar perkembangan Teknologi Informasi dan teknologi komunikasi dalam menopang kemajuan Pendidikan di Indonesia.

Guru TIK dan KKPI berusaha keras menjelaskan kepada pemerintah bahwa TIK dalam pembelajaran sangat berbeda dengan TIK sebagai mata pelajaran. Harus dibedakan TIK sebagai alat bantu pembelajaran dan TIK sebagai mata pelajaran yang harus diperdalam ilmunya. Tetapi pemerintah tak bergeming dan menggantinya dengan pelajaran Prakarya. Guru TIK dan KKPI diminta menjadi guru prakarya dalam kurikulum 2013.

Merasa senasib dan sependeritaan membuat kami akhirnya kompak dan melakukan rembuk nasional di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kami juga sudah membentuk  facebook group di https://www.facebook.com/groups/aktikknas/ dan membuat website di http://agtikknas.org/.

Rembug Nasional Guru TIK 2014 di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 23 Januari 2014 kemarin, menghasilkan beberapa keputusan penting bagi perkembangan mata pelajaran TIK dan KKPI di sekolah.

Salah satu keputusan yang paling penting adalah dibentuknya Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional, yang akan memperjuangkan perkembangan pembelajaran TIK di tanah air. Adapun tujuan jangka pendek dari AGTIKKNAS adalah sebagai berikut :

  1. TIK/KKPI sebagai mata pelajaran
  2. TIK/KKPI jika harus masuk ke dalam Prakarya dan Kewirausahaan, maka KD nya harus tidak mengkerucut
  3. TIK/KKPI sebagai layanan sekolah (pembelajaran, SIMB, pendampingan)

Rembug Nasional Guru TIK/KKPI ini juga menghadirkan Ketua AGMP TIK PGRI Jawa Barat Firman Oktora, Ketua MGMP TIK Kota Bandung Wuryanto, Konsultan Peningkatan Mutu SMP Didi Teguh Chandra, dan Sekjen Dewan TIK Nasional dan APTIKOM Zaenal Hasibuan. Mereka memaparkan persoalan TIK dalam kurikulum 2013 sesuai dengan posisinya masing-masing untuk mencari solusi bagi nasib guru-guru TIK kedepannya.

Rembug itu juga menghasilkan tiga rekomendasi. Pertama, meningkatkan dinamika perkembangan TIK. Kedua, menjadi leader dalam layanan TIK di sekolah. Ketiga, melakukan kajian akademik TIK untuk masuk dalam kurikulum. Melalui rembug itu juga, para guru TIK sepakat untuk membentuk Asosiasi Guru TIK Nasional. “Melalui asosiasi ini, aspirasi para guru TIK bisa tertampung secara nasional.

Kekompakan guru TIK/KKPI yang luar biasa dibuktikan dengan perjuangan bertemu ketua umum PGRI dan Para anggota DPR komisi X di Senayan.  Berikut ini kami sampaikan Hasil Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) AGTIKKNAS yang berlangsung dari tanggal 4 – 5 Maret 2014 di Jakarta dan dapat dilihat info lengkapnya di http://agtikknas.org/aksi-damai-eksistensi-aktualisasi-tikkkpi-di-k13/.

Rencananya, di bulan April setelah pemilu 2014 AGTIKKNAS akan mengadakan kegiatan seminar nasional dengan tema PENGKAJIAN MAPEL TIK/KKPI DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER GENERASI MASA DEPAN BANGSA, semoga dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

9 thoughts on “Kekompakan Guru TIK/KKPI Nasional yang luar biasa

  1. Mohon informasi selanjutnya kegiatan seminar nasional dengan tema PENGKAJIAN MAPEL TIK/KKPI DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER GENERASI MASA DEPAN BANGSA, semoga dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.
    Semoga Mapel tambah kuat, tambah kompak, tetap ada, dan sebagai pengawal kemajuan Imtaq dan Iptek Generasi Penerus Bangsa. Amiin ….

  2. Usaha maksimal telah n masih diperjuangkan para guru TIK n KKPI seluruh Indonesia (terutama yg di AGTIKKNAS), semoga menghasilkan sebuah keputusan yg bisa merubah keputusan dari sang pembuat kebijakan (kur 13), aamiin….

    (pengen bisa nulis di blog kayak om ni..)

  3. Wijaya Kusumah

    curhatan gurfu TIK di daerah

    Puri Cikgu Andewi
    Jadi teringat kembali masa-masa awal merintis jadi guru di daerah yang jauh dari kota. Listrik belum ada, apalagi internet. Untuk belajar TIK para siswa harus kongsi komputer 1:5, 1 komputer untuk 5 siswa. Dan komputer bisa hidup setelah mesin diesel diaktifkan.

    Merangkap sebagai pegawai TU, harus nye-tart mesin(kobalt) sendiri agar komputer di Tata usaha bisa digunakan. Para siswa untuk mengetahui apa itu sebenarnya Internet harus menempuh perjalanan 8 jam PP karna harus pergi ke Ibukota propinsi baru bisa menggunakan internet. Biaya ? Tentu saja tidak murah.

    Apa yang terjadi pada para siswa(anak didik) yang daerahnya masih belum bebas dari kegelapan, bagaimana mereka bisa mengetahui perkembangan teknologi informasi jika fasiliitas GRATIS itu di HAPUS kan secara PAKSA ? edisi curhat [maaf Admin jika postingan tidak pada tempatnya, sila dihapus]

Leave a Reply to Risqk Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.