Sambil berlibur di Yogyakarta bersama keluarga saya tuliskan artikel ini. Semoga di saat guru dan siswa libur, tetap terjadi interaksi antara guru dan siswa melalui dunia maya. Banyak jejaring sosial yang bisa digunakan untuk interaksi itu. Blog bisa menjadi salah satu pilihannya. Blog bisa menjadi media pembelajaran jarak jauh atau e-learning.
Informasi dan komunikasi bisa dilakukan melalui blog. Lebih bagus lagi bila blog guru dan siswa saling terintegrasi ke facebook, google plus, dan twitter serta media sosial lainnya. Anak-anak digital native lebih menyukai media sosial yang mudah dan murah.
Blog Sarana Ciptakan Informasi
Blog adalah media yang sangat murah digunakan. Banyak blog gratis dapat digunakan sebagai media untuk menuliskan informasi dari guru kepada siswa. Begitupun sebaliknya, siswa dapat dilatih untuk menciptakan informasi di internet. Itulah sebenarnya yang harus dilakukan dalam sekolah-sekolah kita.
Selama ini, siswa hanya diarahkan untuk memperoleh atau mencari informasi di internet. Pembelajaran e-learning atau pembelajaran jarak jauh yang dilakukan terkesan hanya satu arah. Akibatnya, siswa kurang terlatih untuk menciptakan atau memberikan informasi di internet. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tugas-tugas di sekolah yang ditugaskan oleh guru hanya untuk mencari informasi di internet. Oleh karena itu perlu dicari terobosan baru agar siswa (SMP-SMA) tidak hanya diarahkan mencari informasi, tetapi juga dapat menciptakan informasi di internet.
Ciptakan Informasi Dengan Menulis di Blog
Untuk dapat menciptakan informasi, siswa harus terlebih dahulu dilatih untuk memiliki kreativitas dalam menulis. Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa diharapkan dapat mengekspresikan diri, melakukan sosialisasi, promosi dan berbagi kepada sesama. Semua itu dapat terjadi bila siswa memiliki minat yang kuat dalam mengelola blog yang ter-update dengan baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas diperlukan minat dan kreativitas, karena minat dan kreativitas begitu penting dalam hidup manusia. Tanpa minat dan kreativitas manusia tidak akan mampu bertahan menghadapi perubahan yang semakin cepat.
Salah satu bentuk minat dan kreativitas itu dapat dituangkan dalam bentuk menulis di blog. Menulis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan gagasan atau ide ke dalam bentuk tulisan agar dapat dibaca oleh orang lain. Menulis secara tidak langsung mewakili kreativitas seseorang. Sayangnya, kebiasaan tersebut kurang diminati oleh siswa. Mereka lebih suka menulis yang singkat seperti di twitter.
Blog adalah publikasi sederhana naskah-naskah yang ditata berdasarkan urutan waktu seperti layaknya sebuah jurnal atau catatan harian. Sistem yang dipakai dikenal dengan nama CMS biasa dipakai sebagai tempat di mana seseorang dapat menciptakan, memberikan informasi dan berkomunikasi antar sesama di seluruh dunia.
Blog adalah situs web yang mudah digunakan tanpa dituntut paham bahasa, di mana seseorang dapat dengan cepat mem-posting pemikirannya sendiri, berinteraksi dengan orang lain, dan banyak lagi yang semuanya serba gratis. Keterampilan yang dibutuhkan hanyalah kemampuan menulis atau mengetik dengan komputer. Blog bisa dijadikan media e-learning yang sangat mudah dan murah.
Blog di internet baik sekali manfaatnya, yakni menumbuhkan kreativitas dalam keterampilan menulis. Blog ibarat buku tulis atau buku agenda kosong yang siap untuk diisi dengan tulisan-tulisan orisinil. Dengan Blog, seseorang dituntut untuk kreatif membuat tulisan-tulisan sendiri yang enak dibaca, bermanfaat untuk orang lain, dan mengundang orang lain untuk beramai-ramai datang ke blognya untuk saling berinteraksi dan memberikan komentar. Kegiatan nge-blog bukan sekedar menjadi kegiatan menghabiskan waktu luang yang sia-sia apabila dilakukan secara optimal. Menulis dan menerbitkan naskah di blog akan sangat bermanfaat bagi si penulisnya maupun pembacanya.
Blog telah menjadi trend perkembangan TIK berbasis internet saat ini. Bahkan blog sudah banyak diperlombakan oleh berbagai lembaga (baik pemerintah maupun swasta). Aplikasi blog juga terbukti sangat membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran e-learning di sekolah. Dengan blog, guru dapat memasukkan materi pelajarannya dengan suasana yang berbeda dari membaca buku teks, sehingga siswa dapat belajar mandiri dari blog yang dibuat guru.
Proses pembelajaran akan terjadi, bila blog yang dibuat guru mengundang dan menarik siswa untuk membacanya, sehingga terjadi interaksi antara siswa dan guru. Karenanya, guru pun harus dapat mengajarkan siswa membuat blog di internet. Proses kreatif akan muncul dari pembuatan blog yang sangat interaktif ini. Melalui pembuatan blog akan terlihat kreativitas menulis siswa dan guru.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, diperlukan sebuah proses pembelajaran yang mengundang siswa untuk aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Melalui pembelajaran yang mengundang diharapkan siswa akan lebih aktif dalam bertanya, bercerita, mengungkapkan isi hatinya, belajar secara mandiri, dan memiliki kreativitas menulis
Namun sangat disayangkan, menjamur dan tumbuhnya blog di internet sekarang ini tidak diimbangi dengan budaya menulis di kalangan siswa, sehingga banyak sekali blog siswa yang sudah dibuat tidak ter-update (terisi tulisan baru) dengan baik, bahkan isinya banyak yang kosong sehingga hanya menjadi sampah-sampah informasi.
Kenyataan yang ada di sekolah, peserta didik kurang banyak membaca, menyimak, dan mendengarkan sehingga mereka kurang mampu menulis dengan baik. Menulis seolah menjadi beban berat yang sangat sulit dilakukan. Mereka lebih senang bermain games, dan berchating ria juga bertukar foto di twitter, istagram, atau facebook. Twitter, facebook,dan games telah berhasil menarik siswa ke dalam pembelajaran yang mengundang siswa untuk aktif daripada menulis. Padahal menulis adalah sebuah kreativitas yang dapat dimunculkan apabila sering berpikir dan terus berlatih menulis dalam proses pembelajaran.
Menurut Dr. Wina Sanjaya, masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas hanya diarahkan kepada proses kemampuan anak menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupannya sehari-hari. Akibatnya ketika mereka lulus, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi miskin aplikasi
Saat ini belum banyak sekolah yang memanfaatkan jaringan internet dan intranet sebagai sarana pemanfaatan TIK dalam proses pembelajarannya. Bahkan untuk mendownload materi pembelajaran dari buku elektronik pun sekolah masih mengalami kendala. Apalagi mengupload materi ke internet. Biaya akses internet masih terasa mahal, dan jaringan intranet (LAN) di sekolah pun kurang berjalan dengan baik. Padahal guru saat ini dituntut untuk mampu mengajarkan internet dan intranet di sekolah.
Akibatnya guru harus pandai mencari metode pembelajaran yang tepat dan membuat media pembelajaran yang membantu guru agar materi yang diberikan sampai ke otak siswa. Belum banyaknya sekolah yang berkonsentrasi penuh terhadap hal di atas membuka lahan penelitian di bidang e-learning terbuka lebar untuk diteliti. Terlebih lagi pada proses pembuatan dan pengelolaan blog di internet.
Akhirnya, penulis hanya bisa menyarankan kepada pembaca untuk menjadikan blog sebagai media e-learning untuk guru dan siswa. Guru harus mampu mengajarkan siswanya menciptakan informasi di internet melalui blog. Saatnya guru dan siswa tidak lagi menjadi konsumen informasi, tetapi menjadi produsen informasi. Menulis di blog menjadi salah satu cara mengembangkan “e-Learning untuk Guru dan Siswa”.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
11 thoughts on “Jadikan Blog Sebagai Media E-learning Untuk Guru dan Siswa”