Ketika Guru Bekerja Tanpa Tarif

Pelatihan guru kreatif di Dharmasraya, Sumbar

Pelatihan guru kreatif di Dharmasraya, Sumbar

Sambil menunggu pesawat garuda GA261 diberangkatkan menuju kota Medan, saya membaca artikel tentang sosok seorang dokter tanpa tarif. Beliau menggratiskan biaya pengobatan untuk pasien yang tidak mampu. Bisakah seorang guru bekerja tanpa tarif dan ikhlas mengajar peserta didiknya?

Berikut ini adalah jawaban beberapa teman di facebook

  • Dhewa Edikresnha tenang aja pak, kambing aja bisa makan daun, masa’ kita gak bisa
  • Vitus Polikarpus Surung Manullang Guru yang bersedia membagi ilmunya secara online, lewat blog, leway you tube dan social media lainnya.
  • M Zaenudin Banyak omjay, wali songo, para kyai pesantren TRADISIONAL di Indonesia.
  • Zulkarnain Zidane · 5 mutual friends

    Bisa ..pak…asal…pemerintah…mendapatkan posisi guru dengan pasilitas gratis di segala bidang.
    Kemarin jam 15:12 melalui seluler · Suka · 1
  • Wahid Nara Iwa · 3 mutual friends

    Dokter gratis…luar biasa, guru gratis sudah biasa….! Mulai dari guru ngaji, guru pencak silat, guru dipelosok negeri masih banyak gratis…mungkin beda klu di kota…
  • Ibaybenz Andromeda Eduard Guru juga butuh penghasilan, kalaupun guru mau memberikan didikan tanpa tarif…minimal kehidupan dia sudah lbh dr cukup dan kalaupun dia memberikan iklas sungguh guru yg tulus dan berhati mulia
  • Choirotun Rodli · Friends with Leck Murman

    Alhamdulillah… gr ngaji di rumah
  • Yayan Cahyana · Berteman dengan Urip Kalteng dan 7 others

    Bisa banget…dan sebagian besar guru honorer keadaanya seperti itu….
    Kemarin jam 15:37 melalui seluler · Suka · 1
  • Wardhani Dumai · 6 mutual friends

    Guru yg sdh bnyk duit Paaaaaak
    Kemarin jam 15:37 melalui seluler · Suka · 1
  • Galih Setio Utomo Guru bukan Buruh
  • Diwarman Chaniago Pastilah dokter itu hidupnya sudah mapan, bagi dia dunia ini sudah selesai. Tq
  • AsWibowo Astomo bisa pa dengan cara subsidi silang yang sering saya lakukan misalnya om jay dapat project minggu ini terus minggu depan memberikan pengajaran gratis untuk guru yang lain – siapapun baik yang mampu maupun tidak. anggap itu shodaqoh ilmu , insya allah , allah swt akan menggantikannya yang lebih besar , amiin ya robbal ‘alamin.
  • Yuli Wati om jay tumben pertanyaannya.. ngga relevan.. apa bener ngga tau kalau banyak guru yg ikhlas tanpa tarif??
  • Wijaya Kusumah bisa! ketika guru sdh menjadi mata air bagi peserta didiknya, maka guru itu akan bisa memberikan ilmunya tanpa tarif. ilmunya tidak akan pernah habis. bahkan semakin diambil semakin jernih keluar airnya. kehidupannya selalu menghidupi org lain. ketika guru sdh seperti mata air, maka guru akan mentransfer ilmunya tanpa tarif lagi.
    Kemarin jam 16:51 melalui seluler · Suka · 1
  • Asnawi Hamid Di kampung saya hampir seperti itu Om Jay, guru2 mengajar dg honor 250ribu/perbulan. 
    Madrasah Pendidikan Islam Engku Mudo Yahya (MDI EMY) namanya peninggalan orang tua kami. Didirikan pada jaman penjajahan Belanda, pemerintah via Depag men subsidi satu orang guru negeri sisanya yys yg membiayai operasional sekolah dg sumber dana dari para donatur. Kini 12 Orang guru mengajar dg sukarela 500 anak murid dg honor seperti diatas. Ingin memberi honor yg lebih besar kepada guru2 ttp apa daya dana tidak cukup. Iuran dari murid tidak mungkin dipaksakan, kalau keseringan ditagih mereka tidak datang lagi belajar, yayasan berprinsip selama murid2 mau datang belajar gak bayarpun tidak apa2.

    Dari jaman penjajahan Belanda dulu hingga sekarang ada koloborasi yg baik antara sekolah negeri dg yayasan, operasional yayasan sore hari setelah jam belajar sekolah negeri dengan mengutamakan pelajaran membaca al quran dan agama Islam. Semua murid sekolah negeri wajib belajar ke yayasan tanpa kecuali, Sehingga warga kampung tidak satupun yg buta alQuran. Sayangnya para ortu murid tidak disiplin membayar iuran ketimbang ke sekolah negeri.

    Dgn kondisi seperti itu yys MPI Engku Mudo Yahya sdh beroperasi lebih dari 75 tahun. Mohon doanya agar kami tetap bersemangat mengelola aset akhirat ini.
  • Nur Maulita Fis mau ke medan ya om Jay… acara apa ?
  • Iwan Haswani andaikan para guru punya financial freedom…jadi ngajarnya ga mikirin uang lagi..bener-benar pengabdian
  • Wijaya Kusumah bu nur, omjay cuma transfer doang dan kembali menuju jakarta
    Kemarin jam 18:13 melalui seluler · Suka · 2
  • Wijaya Kusumah bismillah, siap kembali ke jakarta. waktu tempauh sekitar 2 jam dari medan ke jakarta
  • Eni Sri Wahyuni Setuju tuh ikhlas mentrsfer ilmu kpd yg lain hanya menghrp ridho dr Allah swt
  • Eko Iswaji kalau guru les, bayarannya berdasar kepuasan konsumen, ada
  • Laurensius Wendie Razif Banyak guru pondok pesantren yang tidak dibayar (tidak bergaji) benar-benar ikhlas mengajar …..
  • Novi Cantik bisa om jay, asalkan smua kbutuhan hidup sdh terpenuhi dr pemasukan lain, jd ga mikirin materi, yg d pikir hanya mendidik anak didik untk ikhlas.
  • Mulyadi Tenjo Rasanya suli (sekali) om Jay, toh belakangan guru cuma dijadikan profesi, sampai ada sertifikasinya segala kan? yang namanya profesi ya mesti ada itung2annya, ngajar berapa mapel, satu mapel berapa duit, tranpotnya brapa, tunjangan jabatannya berpa, dan berapa-berpa lainnya. Beda kalo Guru bukanlah profesi tapi panggilan jiwa, pasti orang kayak gini susah banget nyarinya sekarang……
  • Laurensius Wendie Razif Mulyadi Tenjo : profesi arti sesungguhnya adalah JANJI PUBLIK ….. seseorang yang berprofesi guru berjanji kepada publik akan mencerdaskan anak2 ….. jadi tidak ada hitungan berapa, berapa ….. JANJI PUBLIK KITA ITU APA ????
  • Mulyadi Tenjo Hheheh oke Pak Laurens, setuju, profesi, profesional and bla bla bla.
  • Laurensius Wendie Razif Mulyadi Tenjo : kadang kita lupa apa tujuan hidup kita sehingga lupa pula janji publik kita …..hidup kita tidak terarah pada Yang Ilahi tetapi silau akan keduniawian yang fana ini …..
  • Mulyadi Tenjo Betul pak Laurens, kita melulu disibukan oleh dunia, karena kita memang hidup di dunia. Kl pak Anawi di kampungya ada guru yg rela dibayar 250 ribu/bulan, sy malah dibayar 120 ribu/perbulan n sy tidak terlalu memikirkan nominal tersebut toh sy bs mendptkan rezeki darimana saja sesuai usaha sy, toh rezeki bukan cuma dri berapa besar honor disekolah, Allah SWT telah menyiapkan pagi dengan segala gundukan rizkinya kepada umatnya selagi umat tersebut mau menjemputnya. Bgtulah, komentar sy tentang profesi lantaran “muak” dengan basa-basi heroik lainnya yg kadang tdk sesuai dengan kenyataan, bktinya bnyk guru yg rela melakkan sgla cara agar bisa lolos ini itu demi tunjangan dst….itu yg membuat sy sangat pengen muntah

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

3 thoughts on “Ketika Guru Bekerja Tanpa Tarif

  1. Wijaya Kusumah

    Ketika guru sdh menjadi mata air bagi peserta didiknya, maka guru itu akan bisa memberikan ilmunya tanpa tarif. ilmunya tidak akan pernah habis. bahkan semakin diambil semakin jernih keluar airnya. kehidupannya selalu menghidupi org lain. ketika guru sdh seperti mata air, maka guru akan mentransfer ilmunya tanpa tarif lagi. Seperti dokter yg tak pernah meminta tarif bagi pasiennya.

    • Di masjid tempat tinggal saya setiap sore ada guru-guru dan masyarakat umum yang berpendidikan tinggi beramal dengan memberikan les pelajaran gratis.Termasuk saya Pak. Mencerdaskan bangsa bukanlah kewajiban guru semata namun membutuhkan peran serta seluruh masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.