Membuat Alat Penjernih Air di SMP Labschool Jakarta

Senin, 16 September 2013, anak-anak SMP Labschool Jakarta kelas 7 mengikuti pelajaran Prakarya. Pelajaran baru di kutikulum eh kurikulum  2013 yang menggantikan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pelajaran Prakarya adalah mata pelajaran baru yang terdiri dari rekayasa, pengolahan, kerajinan, dan budidaya.

Kali ini kami membuat alat penjernih air dalam pelajaran prakarya bagian materi rekayasa. Alat penjernih air itu dibuat dalam tugas individu dan tugas kelompok. Tugas individu dikerjakan di rumah, dan tugas kelompok dikerjakan di sekolah. Dengan begitu, peserta didik menjadi lebih mudah dalam proses pengerjaannya, mengingat terbatasnya waktu jam pelajaran prakarya di sekolah yang hanya 2 x 40 menit.

Tugas membuat alat penjernih air dari botol bekas aqua ukuran 1500ml dikerjakan di rumah, dan disarankan siswa membuat gantungannya dari bahan kayu atau pipa paralon. Hal ini merupakan tugas pengulangan, dimana (pada saat minggu sebelumnya) mereka sudah membuat alat penjernih air dari botol bekas aqua ukuran 600 ml yang dikerjakan secara berkelompok di sekolah.

Dengan membuat alat penjernih air di rumah, diharapkan siswa lebih memahami dan dapat mempraktikkan sendiri alat penjernih air yang dibuat dari bahan alami seperti jerami, ijuk, batu kerikil kecil, batu kerikil besar, dan arang.

Di sekolah, mereka membuat alat perjernih air buatan lainnya yang dibuat dari bahan ember bekas cat tembok ukuran 5 kg. Ember bekas cat itu diberi warna sesuai dengan kelasnya masing-masing. Kelas 7A berwarna merah, kelas 7B berwarna hijau, kelas, 7C berwarna kuning, dan kelas 7D berwarna biru.

Seminggu sebelumnya, anak-anak telah diputarkan film cara membuat alat penjernih air sederhana dari bahan aqua botol bekas, dan ember bekas cat ukuran 5kg. Mereka juga sudah diminta mencari informasinya melalui internet, dan melihat filmnya di youtube. Hasilnya, mereka diminta membuat makalah atau kliping dari macam-macam alat penjernih air yang mereka temui di internet.

Berdasarkan hal itu, kini mereka sudah mulai praktik membuat alat penjernih air dari bahan bekas ember cat ukuran 5kg, dan diberi warna sesuai dengan kelasnya masing-masing. Setiap kelompok yang terdiri dari 4 orang, harus membawa 4 ember cat ukuran 5 kg dan mengisinya dengan:

1. ember pertama dengan daktron dan diberi keran air
2. ember kedua dengan batu zionot atau batu kerikil yang bgn bawahnya dilubangi
3. ember ketiga dengan arang dari batok kelapa yang bgn bawahnya dilubangi
4. ember keempat dengan daktron yang bgn bawahnya dilubangi

Setelah alat penjernih air dari ember cat jadi, maka digabung dan ditumpuk sesuai dengan urutan di atas, lalu dimasukkan air kotor ke dalamnya. Bila yang keluar adalah air yang jernih, maka alat tersebut berhasil menjernihkan air. Bila tidak, maka siswa diminta untuk memperbaikinya dengan mengecek satu demi satu bahan-bahan yang mengalami masalah.

Setelah selesai, siswa diminta menunjukkan air sebelum masuk alat penjernih air, dan sesudah masuk alat penjernih air. Rata-rata hasilnya sungguh menggembirakan. Air yang keruh atau kotor berubah menjadi jernih dengan alat penjernih air yang dibuat oleh siswa secara berkelompok.

Untuk foto lengkapnya, sudah penulis masukkan ke dalam facebook group MGMP Prakarya SMP, dan semoga dapat diterapkan di sekolah lainnya. Bila ada masukan, mohon sampaikan kritik dan sarannya, agar praktik prakarya dapat berjalan lebih baik lagi.

Setelah tugas kelompok selesai dikerjakan, guru menilai hasil karya siswa yang dikerjakan secara individu, yaitu alat penjernih air dari bahan aqua bekas ukuran 1500 ml. Sayangnya, belum semua siswa membuat gantungan aquanya, sehingga air menetes kemana-mana dan membuat halaman sekolah menjadi becek terkena air.  Untunglah, anak-anak bekerjasama bahu membahu membersihkannya. Halaman sekolah kembali bersih dan rapih. Serapih hasil karya siswa dalam foto berikut ini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com