Mengajar Kuliah Olimpisme di FMIPA Kampus B UNJ
Sabtu, 7 September 2013, saya kembali mengajar mata kuliah Olimpisme untuk mahasiswa jurusan pendidikan matematika dan pendidikan kimia bilingual. Saya memulainya dengan memberikan hadiah buku untuk mahasiswi yang menjawab kuis melalui sms dengan cepat dan benar pada kuliah perdana. Alhamdulillah, terpilihlah seorang pemenangnya.
Pada pertemuan kuliah kedua ini materinya adalah:
- Sejarah Olimpiade Kuno
- Filosofi Olimpiade Kuno
- Kuis dan Tugas Individu
- Mengapa Perhelatan Olimpiade begitu populer di dunia ?
- Mengapa menjadi peserta dan juara Olimpiade (olimpian) merupakan impian dan target prestasi tertinggi bagi setiap atlit ?
- Mengapa Sebagai penyelenggara Olimpaide menjadi target strategis dan kebanggaan sebuah Bangsa/Negara?
Ketiga jawaban pertanyaan itu akan diulas dalam tulisan ini secara panjang lebar. Mohon sabar membacanya ya, hehehe.
“Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno”
Olimpiade adalah suatu ajang yang sangat populer di dunia. Suatu negara akan merasa bangga ketika dapat terlibat dalam ajang tersebut entah sebagai peserta, bahkan sebagai tuan rumah dari ajang tersebut. Lalu darimana sebenarnya olimpiade tersebut berasal?
Berawal dari ditemukannya prasasti peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh bangsa Jerman pada akhir abad 19 yang menceritakan tentang festival olahraga sebagai salah satu perhelatan dalam keagamaan untuk menyembah dewa Zeus. Festival tersebut diadakan setiap 4 tahun sekali dan berlangsung selama 5 hari. Para atlet yang menjadi peserta festival itu sendiri adalah para pria yang bertelanjang bulat, hal itu dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival tersebut. Selain itu, untuk menjaga kesucian festival tersebut, selama festival berlangsung, segala hal yang berbau permusuhan dihentikan dan dilarang.
Para pemenang akan dihadiahi mahkota yang terbuat dari daun zaitun dan diberi gelar pahlawan oleh sukunya. Mereka sangat dihormati, sehingga ketika mereka lewat di suatu tempat yang sedang berlangsung perang maka perang tersebut akan langsung dihentikan. Itulah kehebatan dan keunikan dari para pemenang olimpiade kuno di Yunani. Penghormatannya bisa lebih tinggi dari panglima perang negara manapun.
Namun, pada tahun 393 AD, olimpiade dihentikan oleh kerajaan Kristen. Lalu pada tahun 426 AD, Raja Theodore II menghancurkan kota Olimpia. Selain itu Kota Olimpia hancur & hilang juga akibat bencana alam.
- Lomba diselenggarakan setiap 4 tahun sekali di sebuah stadion yang berkapasitas 40.000 (300M X 200 M) di dekat sungai Kladeios dan berlangsung selama 5 hari.
- Para atlit melakukan lomba dengan bertelanjang bulat, dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival
- Peserta dan penonton yang diizinkan berpartisipasi hanyalah kaum pria.
FILOSOFI DAN NILAI OLIMPIADE KUNO
- Menjaga kesucian diri dalam bertanding
- Kekuatan, kebugaran, ketrampilan dan mental yang sehat diutamakan
- Semangat untuk berprestasi
- Kejujuran dalam pertandingan
- Saling menghargai
- Terciptanya perdamaian
- Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku
- Penghargaan tertinggi bagi yang berprestasi
- Peningkatan ekonomi
- Suka Cita
PLATO
“Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadi orang yang hebat”
Socrates
“Badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia”
ARISTETOLES
“Kesehatan pikiran tergantung kesehatan jasmani”
Pandangan Beberapa Filusuf Dunia Yang Sejalan Dengan Filofofi Olahraga Dalam Olimpiade Kuno
Socrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi badannya, karena menurut pandangannya, “badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”
Plato mengemukakan bahwa ”Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang yang sehat”. Plato juga percaya bahwa kebahagiaan seseorang ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja, (tetapi juga menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat, pendidikan)
Aristoteles berpendapat bahwa ”Kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan, maka olahraga hendaknya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.
Mangku Negoro VI dalam Serat Whedatama mengatakan ” Orang yang segar badannya, otot dan tulang sumsum yang tertata kuat akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati menjadi tenang. Tenangnya hati membuat orang merasa tentram”
Negara yang menyelenggarakan olimpiade akan mempunyai sebutan sebagai Negara yang modern, dan memiliki budaya tinggi. Hal ini dapat terlihat dari pemutaran video yang saya putarkan kepada mahasiswa dari olimpiade kuno sampai modern. Kami melakukan kilas balik dan mengambil hikmah dari penyelenggaraan olimpiade.
Olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika yang baik pula
Visi Olimpisme adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi. (Tercantum Dalam Piagam Olimpiade)
GERAKAN OLIMPIADE MODERN
Seorang mahasiswa saya menuliskan dalam blognya di http://arbi-dest.blogspot.com/2013/09/olimpisme-2.html:
Ide Olimpiade Pierre De Coubertin’s
- Mengajak negara-negara didunia untuk bersama menghidupkan kembali nilai & kegiatan Olimpiade sebagai solusi mengatasi krisis sosial, politik akibat dari konflik dan permasalahan di berbagai & antar Negara .
- Kegiatan Olimpiade diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat persaudaraan dalam upaya membangun resolusi perdamaian untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di seluruh dunia
- Untuk maksud tersebut dan agar pelaksanaan aktifitas pergerakan olimpiade berjalan secara terpadu dan berkesinambungan di seluruh dunia maka ditetapkan piagam olimpiade (Olympic Charter)
KESIMPULAN
Olimpisme merupakan nilai-nilai universal dalam kehidupan karena;
- Mengajarkan pembinaan pribadi manusia secara terpadu antara fisik, jiwa, pikiran/akal
- Memacu upaya peningkatan kualitas hidup yang lebih baik (citius,altius dan fortius)
- Mendorong sikap dan karakter hidup mulia (kesempurnaan, respek dan persahabatan)
- Dilakukan melalui proses /aktivitas yang luhur yakni ; olahraga, kebudayaan dan pendidikan
Oleh karena itu, Olimpisme sangat perlu disebarluaskan, secara Nasional dari mulai bangku kuliah sampai sekolah maupun di rumah.
Usai pemaparan materi, saya sebagai fasilitator memberikan kuis dan pertanyaan yang harus dijawab peserta secara tertulis. Bentuk pertanyaannya sebagai berikut:
- Jelaskan mengapa Olimpiade begitu bernilai bagi bangsa-bangsa di Yunani saat itu ?
- Sebutkan dan jelaskan (sesuai pandangan pribadi) , nilai-nilai penyelenggaraan olympiade kuno yang merupakan nilai-nilai universal.
- Bangsa Indonesia juga memiliki nilai dan budaya yang luhur, sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang memiliki kemiripan dengan budaya bangsa Yunani tersebut.
Foto perkuliahan bisa dilihat di facebook saya di sini. Resume kegiatan kuliah olimpisme dapat juga dibaca di blog http://atieksulis.blogspot.com/
Kuliah Olimpisme di hari kedua, ditutup dengan acara makan siang bersama. Happy deh!
Materi kuliah secara lengkap silahkan di download di sini. Bila anda belum bergabung di twitter omjay bisa follow me di @wijayalabs.
Assalamualaikum wr.wb
Pada hari sabtu 7 September 2013 adalah pertemuan ke-2 untuk mata kuliah olimpisme,kami semua memulainya dengan membaca lahfadz basmallah,pada awal pembahasan,omjay mereview sedikit materi pertemuan pertama yaitu Motivasi Kebangsaan (Menumbuh Kembangkan Jiwa-Karakter Pemenang Melalui Penyebarluasan Olimpisme).
Pada pertemuan ke-2 ini,omjay membahas materi tentang Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme dan Faham beserta Nilai-nilai Olimpisme. Masuk ke pembahasan pertama mengenai Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme.
Sekitar 3.000 tahun yang lalu, Kompetisi olahraga yang diselenggarakan di Olympia, Yunani dan diberi nama olimpiade ini dimulai. Pada saat itu masyarakat masih menganut faham animisme dan dinamisme .dan olimpiade ini dilakukan di tempat yang sama setiap penyelenggaraannya yaitu di olympia.
Olimpiade pertama ini diikuti oleh setiap Negara. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti olimpiade ini, semua peserta berlatih keras untuk memenangkan pertandingan di olimpiade ini,karena pemenang di olimpiade ini akan disebut pahlawan bagi bangsanya masing-masing. Kegiatan olimpiade ini membuat setiap negaranya menjadi bersahabat,karena semuanya saling menghargai satu sama lain,tidak ada lagi peperangan antar bangsa,karena olimpiade ini bertujuan untuk mempersatukan setiap Negara dengan Negara lainnya. Olimpiade ini sangat penting bagi setiap bangsa di dunia,karena dengan lahirnya pemenang dari kegiatan olimpiade ini,apabila sang pemenang melewati bangsa yang sedang berperang, maka peperangan itu akan dihentikan,itu menunjukan bahwa olimpiade ini memiliki dampak yang besar dalalm mempersatukan bangsa-bangsa di dunia.
Pada pembahasan ke-2 ini omjay membahas tentang Faham dan Nilai-nilai Olimpisme,olimpisme memiliki nilai-nilai,yaitu diantaranya :
Nilai kesenangan, nilai persahabatan, nilai kesenangan, nilai saling mengahargai satu sama lain, nilai kepemimpinan, nilai kejujuran,dan nilai-nilai yang lainnya.
Ya,inilah resume mata kuliah olimpisme pada pertemuan ke-2
Waasalamualikum wr.wb
http://arbi-dest.blogspot.com/2013/09/olimpisme-2.html
ATIEK SULISTIYANTI
3115110046
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Sabtu, 07 September 2013
Hari ini Sabtu tanggal 07 September 2013 adalah pertemuan kedua mata
kuliah Olimpisme. Pada hari ini saya sampai kampus tepat waktu sekali yaitu
pada pukul 07.25 dibandingkan dengan pertemuan pertama minggu lalu yaitu
pukul 08.05. Pada saat saya sampai di kelas, keadaan kelas masih sepi hanya
terdapat tiga orang mahasiswa angkatan 2013. Selang beberapa menit kemudian
sudah mulai banyak mahasiswa-mahasiswa yang berdatangan masuk ke kelas.
Kurang lebih pada pukul 8 kurang, Om Jay pun sudah datang. Kemudian beliau
mempersiapkan segala sesuatu perlengkapan untuk mengajar yaitu seperti laptop,
speaker dan microphone. Setelah semua sudah selesai dipersiapkan, perkuliahan
olimpisme pun dimulai. Sebelum masuk ke materi perkuliahan hari ini, Om Jay
menampilkan sebuah video yang berjudul “8 Wonder of Vietnam” dan membahas
kesimpulan materi perkuliahan pertemuan pertama minggu lalu, yaitu pertama
Masyarakat Indonesia saat ini tengah mengalami pergeseran perilaku, dan nilainilai kehidupan yang kurang kondusif sehingga cenderung memicu terjadinya
konflik sosial yang dikhawatirkan menuju perpecahan Bangsa. Kedua Jiwakarakter mulia masyarakat yang terbentuk dari budaya luhur Bangsa Indonesia
kini semakin terkikis. Semangat Pemenang dan sikap Nasionalismepun makin
luntur. Ketiga Penanaman Jiwa-karakter pemenang secara terpadu dan konsisten
pada lingkungan masyarakat dapat mendukung terciptanya Masyarakat yang
Kondusif sesuai Pancasila dan UUD RI, dan yang terakhir “Olimpisme” yang
berisikan nilia-nilai universal, mengajarkan manusia bagaimana menjadi seorang
pemenang.
Judul materi perkuliahan hari ini adalah “Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno
(Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme)”. Pada materi tersebut Om Jay membahas
tentang sejarah olimpiade kuno yang berawal dari ditemukannya prasasti
peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19.
Pada pertengahan perkuliahan, Om Jay menampilkan sebuah video yang
berjudul “The Real Olympic Value” yang dibuat oleh orang Yunani. Video
tersebut menceritakan tentang sebuah perhelatan olimpiade atau disebut festival
olahraga pada zaman dahulu, zaman sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW
dimana orang-orang masih menyembah patung yang mereka sebut dengan
dewa. Dari festival olahraga tersebut, nilai-nilai yang dapat diambil adalah nilai
yang menjunjung tinggi sportivitas dan membuat bangsa yang sedang dalam
peperangan bisa menjadi damai. Pada video tersebut juga ditampilkan sebuah
lapangan yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan perlombaan
olahraga yang mana lapangan tersebut sampai sekarang masih ada. Selain
itu dalam video tersebut, diceritakan bahwa seseorang yang menang dalam
perlombaan tersebut diberi gelar sebagai pahlawan. Lomba-lomba yang
diikutsertakan pada olimpiade tersebut adalah lari, gulat, penthatlon (lompat
jauh,lempar lembing, lari 192 M, lempar cakram dan lempar martil), tinju, balap
kereta kuda, pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda, dan lomba lari
dengan membawa senjata. Pada tahun 393 AD Lomba di Olimpia dihentikan oleh
kerajaan kristen yang berkuasa pada saat itu yaitu Theodore I kemudian pada
tahun 426 AD Raja Theodore II menghancurkan kota Olimpia. Kota Olimpia
hancur & hilang akibat bencana alam
Akhir perkuliahan, Om Jay juga menampilkan sebuah video tentang seorang
pelatih yang memberikan semangat penuh kepada anak didiknya. Anak didik
tersebut ditantang sang pelatih untuk latihan merangkak sambil menggendong
temannya dengan mata tertutup. Anak didik itu pun yakin bahwa dia mampu
melakukan hal itu. Namun pada saat di tengah jalan, anak didik tersebut
menyerah, tetapi sang pelatih terus dan terus memotivasi dan memberi semangat
kepada anak didiknya itu. Selesailah tantangan tersebut dan ternyata anak
didik tersebut merangkak sampai ke ujung lapangan, lebih dari batasan yang
sudah ditentukan di awal. Kesimpulan dari video tersebut menurut saya adalah
bahwasanya kemampuan yang kita punya itu lebih, tidak terbatas hanya pada apa
yang ada pada penglihatan kita.
Selesailah materi perkuliahan pertemuan kedua mata kuliah olimpisme hari ini.
Selanjutnya kami diberi kuis tiga soal oleh Om Jay. Setelah itu di penghujung
perkuliahan, kami menyanyikan sebuah lagu, kami bernyanyi bersama sambil
bertepuk tangan. Itulah ringkasan cerita saya pada mata kuliah Olimpisme hari ini.
Semoga selalu bermanfaat untuk saya dan para pembaca.
Resume Pertemuan 2, Mata Kuliah Olympisme
Hari ini banyak materi yang bisa di ambil dari pembelajaran olympsme, terutama tentang sejarah olympisme. Olympisme lahir sebelum kelahiran nabi yaitu pada tahun 129 Masehi. Sejarah olympisme berawal dari ditemukannya lagi prasasti peninggalan kebudayaan kota olympia dari tentara Jerman pada akhir abad 19.
Setelah itu kami menonton film yang ditayangkan oleh Om Jay. Dan dari film tersebut kamu menyimpulkan bahawa walaupun mereka sedang dalam situasi pertandingan , tetapi mereka sangat menjunjung sportivitas dan kebersamaan. Mereka juga
menganggap yang menang dalam sebuah pertandingan itu adalah pahlawan. Tetapi saat ini yang terjadi di akhir suatu pertandingan, yang menang jadi arang dan kalah jadi abu.
Sejarah olympiade kuno (393 AD-426 AD). Pada tahun 393 AD lomba di kota Olympia dihentikan oleh kerajaan Kristen yang menjabat pada waktu itu yang bernama Thedore I.
Dan pada tahun 426 AD, Theodore II menghancurkan kota Olympia. Tetapi ada juga yang mengatakan kota Olympia Hancur dan hilang karena adanya bencana alam.
Selain itu, kami mempunya banyak ilmu baru, seperti filosofi dan nilai-nilai penyelenggaraan olympiade masa kuno yang antara lain adalah selalu menjaga kesucian diri alam bertanding. Pada masa itu, peserta olympiade tidak ada yang memakai baju, karena khawatir jika memakai baju akan ada hal-hal yang menyebabkan tidak suci.
Hal yang kedua adalah semangat untuk berprestasi. Semua peserta olympiade berasal dari negara yang berbeda-beda. Jadi sudah bisa dipastikan masing-masing dari peserta mempunyai semangat yang tinggi agar bisa menang dan dapat mengharumkan negaranya.
Hal Yang ketiga adalah kejujuran dalam bertanding. Zaman sekarang sudah sangat jarang orang yang jujur di dalam sebuah pertandingan. Jangankan di dalam pertandingan, di dalam kehidupan sehari-hari juga sudah sangat jarang orang yang berbuat jujur.
Yang keempat adalah saling menghargai, didalam suatu pertandingan kita harus saling menghargai sesama peserta.
Yang kelima adalah terciptanya perdamaian. Di dalam pertandingan pada masa itu tidak pernah menganggap bawa pertandingan adalah persaingan, mereka tetap rukun dan saling menghargai sehingga akan tercipta perdamaian. Tidak seperti sekarang, pertandingan dianggap sebagai sebuah persaingan, tidak saling menghargai sehingga terciptanya permusuhan.
Masih banyak lagi nilai-nilai yang terkandung pada penyelenggaraan olympiade masa kuno yaitu peningkatan ekonomi, sukaria, penghargaan tertinggi dan terjalinnya kompromi
Ada juga beberapa pandangan dari filsuf yang berjalan dengan filosofi olahraga.
Pertama , Scrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi badannya. Kedua ,
Plato. Menurut Plato “Olahraga bukan tujuan akhir , tetapi alat untuk menjadi manusia
yang sehat.”. ketiga, Aristoteles. Menurut Aristoteles “Kesehatan fikiran selalu bergantung dari kesehatan badan, maka hendaknya olahraga menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari
Setelah itu kami juga menonton sebuah tayangan video yang berisikan tayangan motivasi. Dari situ kami bisa mengambil pelajaran bahwa “dengan menutup mata kita,kita tidak akan membatasi seberapa kekuatan kita, tapi jika kita berusaha dengan tidak menutup mata, kita membatasi kemampuan itu. Jadi intinya “Sebenarnya kita mempunyai kekuatan yang lebih dibanding batasan yang kita tentukan sendiri. “
Untuk menutup mata kuliah Olympisme tadi pagi, kami bersama-sama menyanyikan lagu
sebuah lagu nasional yang berjudul bangun pemudi pemuda. Gini nih lagunya
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa
Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara t’rus kerja keras
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Mungkin hanya ini rangkuman yang bisa saya buat dari materi hari ini. Apabila ada kekuarangan mohon dimaafkan.
Fresti Anggareni_3115133718_
Pend.MTK Reguler
Nama : Muhammad Arif Zulmi
Prodi : Pendidikan Matematika Reguler 2013
No. Registrasi : 3115133732
RESUME OLIMPISME 2
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kali ini saya akan memberikan resume dari pertemuan kedua
mata kuliah olimpisme pada tanggal 7 septetember 2013. Materi yang
dibawakan kali ini yaitu mengenai sejarah dari olimpiade masa yunani
kuno serta filosofi olimpiade kuno.
Materi pertama mengenai sejarah dari olimpiade kuno dimana asal
muasal dari olimpiade itu sendiri sebenarnya dibuat untuk acara ritual
keagamaan untuk menyembah dewa zeus. Perhelatan acara olahraga
ini diadakan 4 tahun sekali dan diadakan selama 5 hari. Dan yang
mengikuti lomba olahraga ini semuanya adalah pria yang bertelanjang
bulat dengan maksud menjaga kesucian dari acara ini, namun walau
begitu penonton yang hadir juga semuanya adalah pria. Perhelatan
lomba olimpiade ini adalah lomba yang berkaitan dengan aktivitas
peperangan seperti lomba lari, lompat jauh, lempar cakram, lempar, dll.
Dan dari perlombaan itu pemenangnya akan diberikan hadiah berupa
mahkota dari daun zaitun dan diberi gelar pahlawan.
Perhelatan olimpiade kuno inipun mempunyai nilai serta filosofinya
yaitu sebagai berikut :
• Menjaga kesucian diri dalam bertanding
• Kekuatan, kebugaran, ketrampilan dan mental yang sehat
diutamakan
• Semangat untuk berprestasi
• Kejujuran dalam pertandingan
• Saling menghargai
• Terciptanya perdamaian
• Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku
• Penghargaan tertinggi bagi yang berprestasi
• Peningkatan ekonomi
• Suka Cita
Materi berlanjut mengenai filosofi olimpiade dari para filsuf seperti
Aristoteles, Socrates, dll. Berikut beberapa filosofi olimpiade dari para
filsuf tersebut :
• Socrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi
badannya, karena menurut pandangannya, “badan yang kuat dan
sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”
• Plato mengemukakan bahwa ”Olahraga bukanlah tujuan akhir,
tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang
yang sehat”. Plato juga percaya bahwa kebahagiaan seseorang
ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang
tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja, (tetapi juga
menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat, pendidikan)
•Aristoteles berpendapat bahwa ”Kesehatan pikiran selalu
tergantung dari kesehatan badan, maka olahraga hendaknya
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.
• Mangku Negoro VI dalam Serat Whedatama mengatakan ” Orang
yang segar badannya, otot dan tulang sumsum yang tertata kuat
akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati
menjadi tenang. Tenangnya hati membuat orang merasa tentram”.
Demikian materi yang saya sampaikan dan dari semua ini dapat
disimpulkan :
• Tujuan olimpiade itu sendiri adalah mengajarkan kita agar
menjaga kebersamaan satu sama lain, serta mengajarkan kita
menjadi jiwa yang berkarakter daya saing tinggi namun tetap
sportif.
• Mengajarkan bahwa kita harus menciptakan suatu kebersamaan
satu sama lain bukan suatu perpecahan ataupun peperangan.
• Menciptakan karakter jiwa seorang pemenang dengan melakukan
usaha dengan sungguh-sungguh.
• Belajar dari para pemenang jika mereka bisa menciptakan prestasi
kenapa kita tidak?? Kita pasti bisa.
• Menggali terus potensi yang ada dan kita miliki dan terus
kembangkan.
• Kalah atau menang memang selalu ada dalam suatu pertandingan
tetapi yang paling penting sejauh mana kita terus berusaha
sampai semaksimal mungkin itulah yang dicari dalam suatu
pertandingan bukan yang menang ataupun yang kalah.
Itulah resume yang saya sampaikan atas segala kekurangannya mohon
dimaafkan dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sabtu, 7 September 2013 merupakan pertemuan kedua mata kuliah Olimpisme. Dan saya bersama
beberapa teman kembali mengikuti kelas Olimpisme bersama dengan adik tingkat 2013 prodi
pendidikan matematika reguler, di ruang 3.10 Gedung A FMIPA UNJ. Perkuliahan dimulai tepat
pukul 08.00 WIB, hari itu saya datang tepat pukul 08.00 WIB sehingga tak lama setelah duduk,
perkuliahan segera dimulai. Seperti biasa, OmJay membuka perkuliahan dengan mengucapkan salam
dan memimpin membaca doa supaya perkuliahan hari itu diridhoi Allah swt, dan selanjutnya kami
berbincang sedikit mengenai kabar kami hari itu. Yang kemudian dilanjutkan dengan membahas
ulang materi perkuliahan minggu kemarin tentang “MOTIVASI KEBANGSAAN”, dan menyimpulkan
hasilnya.
Setelah itu, materi pada pertemuan kedua pun dimulai. Yaitu membahas tentang “Sejarah dan
Filosofi Olimpiade Kuno”. Dan pada awal materi OmJay menggunakan kata “MENGAPA” yaitu
“Mengapa perhelatan olimpiade begitu populer di dunia saat itu?” Ya, menjadi peserta dan
juara olimpiade merupakan impian dan target prestasi tertinggi bagi seorang atlit. Dan menjadi
penyelenggara olimpiade bagi sebuah negara merupakan suatu kebanggaan. Setelah itu, OmJay
membahas tentang Sejarah Olimpiade, yaitu awalnya olmpiade merupakan bagian dari ritual
keagamaan bangsa Yunani untuk menyembah dan memuja Dewa Zeus. Yang setelah itu dilakukan
lomba olahraga yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa Yunani. Pada Olimpiade pertama, lomba-lomba
yang dilaksanakan diantaranya : lari, gulat, lempar jauh, lempar lembing, tinju, balap kereta, dan
balap sepeda. Olimpiade dilaksanakan setiap 4 tahun sekali dan dilaksanakan di lapangan olimpiade
berkapasitas 40.000 orang, dekat Sungai Kladeios. Pada awalnya peserta yang ikut bertanding hanya
dari atlit laki-laki karena peserta harus bertelanjang bulat untuk kesucian festival.
Pada pembahasan sejarah olimpiade juga ditampilkan video “The Real Olympic Value” yaitu video
tentang perhelatan olimpiade pada awalnya. Disana diceritakan bahwa olimpiade merupakan
festival yang sangat bergengsi, sehingga dari berbagai macam suku bangsa ikut hadir dalam
perhelatan tersebut. Dan selama berlangsung olimpiade, kegiatan perang dan permusuhan
dihentikan. Dan pemenang lomba akan diberikan penghargaan tertinggi berupa mahkota zaitun
dan diberi gelar pahlawan. Kita bisa mengambil pelajaran pada video yang menampilkan perhelatan
akbar olimpiade pada zaman itu, yaitu kita harus menjunjung tinggi nilai sportivitas dalam setiap
perlombaan dan saling menghargai antar bangsa dan negara agar tercipta kehidupan yang aman
dan damai. Tidak seperti fenomena yang terjadi sekarang ini, yaitu pertandingan diadakan untuk
memancing permusuhan seperti pada pertandingan bola yang memicu bentrok antar sporter,
sungguh sangat disayangkan. Namun pada sejarah olimpiade kuno (393 AD – 426 AD) juga disebutka
bahwa olimpiade sempat dihentikan oleh kerajaan Kristen yang saat itu berkuasa raja “Theodore I”
dan kemudian 426 AD “Theodore II” menghancurkan kota Olimpisme, memang raja tersebut dikenal
kejam pada masa itu.
Kemudian pada pembahasan selanjutnya adalah mengenai Filosofi dan nilai-nilai olimpiade,
diantaranya : menjaga nilai-nilai kesucian diri, kekuatan dan kebugaran fisik juga mental diutamakan,
semangat berprestasi, kejujuran, saling menghargai, terciptanya perdamaian, terjalin kompromi dan
kesepakatan antar suku, penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monomen bagi yang berprestasi),
peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan), dan sukacita (sukaria). Nilai –nilai tersebut
sangat patut kita teladani karena mengandung nilai-nilai persahabatan dan kebersamaan.
Dalam sebuah pertandingan kalah menang itu biasa, yang terpenting adalah bagaimana sebuah
persahabatan dan kebersamaan dapat dibangun dari sebuah kompetisi. Pada pembahasan kali ini
juga OmJay menayangkan sebuah video tentang pelatih yang ingin membuat anak didiknya menjadi
pemimpin yang tak pantang menyerah. Anak didiknya disuruh merangkak dengan membopong
temannya di atas punggungnya dan dengan ditutup mata, anak didiknya merangkak. Pelatih
memberi semangat dan dorongan penuh kepada anak didiknya hingga akhirnya anak didiknya dapat
menembus keterbatasan itu. Dia berhasil membopong temannya dari ujung ke ujung lapangan
base bal. Sungguh kita dapat melewati sebuah keterbatasan dengan menutup mata kita bahwa
keterbatasan itu tidak ada, yang ada hanya kita mau atau tidak bukan bisa atau tidak.
Pada akhirnya materi perkuliahan hari itu pun selesai, dan di tutup dengan menyanyikan lagu
Bangun Pemudi Pemuda sambil bertepuk tangan. Dan dilanjut dengan doa hamdalah, lalu kami
pulang bersama ^______^
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa
Menjadi tanggungan mu terhadap Nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara t’rus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Utari Dyah Hardiyanti / 3115111175
Nama : LENY
Jurusan / Prodi : MTK/ Pendidikan
No.Registrasi : 3115133747
Nama blog : lenypmr.blogspot.com
OLIMPISME
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hay semuanya masih semangat kan?
Oh ya. Postingan kali ini saya mau bercerita nih, gimana hari pertama pelajaran OLIMPISME bersama “Om Jay”, itu nama dosennya hehe. Dua jam bersama “Om Jay” itu gak terasa loh
Apasih OLIMPISME itu? Olimpisme itu mata kuliah yang baru sekali saya dengar yaitu pelajaran untuk membangun rasa semangat dalam meraih kemenangan dalam suatu olimpiade. Olimpiade itu sendiri bertujuan agar persaudaraan kita dengan yang lainnya semakin erat, bukan untuk memperburuk.
Tapi sayangnya kadang para pemuda berfikir olimpiade adalah ajang untuk menunjukan bahwa dirinya adalah yang terpaling sehingga biasanya kekalahan akan menimbulkan keributan yang merugikan banyak orang.
Nah, dengan adanya pelajaran OLIMPISME kita bisa menunjukkan semangat dan sportifitas kita dalam suatu pertandingan.
Udah dulu ya kawan, sampai bertemu di postingan selanjutnya
Wassalamualaikum Wr. Wb
http://lenypmr.blogspot.com/2013/09/olimpisme.html
Tanggal 7 September adalah pertemuan ke dua mata kuliah olimpisme. Tema pembelajaran kita pada
hari ini adalah “Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno” . Seperti biasa, mata kuliah diawali dengan lafadz
Basmallah.
Jaman dahulu , olimpiade adalah suatu acara olahraga yang sangat populer yang dilaksanan di Kota
Olimpia. Dalam olimpiade tersebut, para pesertanya sangat menjunjung tinggi nilai sportifitas dan
persahabatan, segala hal yang berbau permusuhan dilarang. Olahraga saat itu termasuk dalam ritual
ke-agamaan untuk menyembah Dewa Zeus. Dan bagi mereka yang menang, mereka akan mendapat
gelar pahlawan dan mahkota dari daun Zaitun. Bahkan unik nya, jika para pemenang melewati sebuah
peperangan, maka peper angan itu akan berhenti sejenak. Begitu terhormat nya para pemenang pada
jaman itu. Berbeda dengan para pemenang cabang olahraga pada saat ini, mereka kurang dihargain,
terbukti dengan banyaknya para pemenang yang di masa ke-pensiunan nya dari olahraga malah hidup
nya “susah”.
Lalu cabang apa aja sihh yang dulu di olimpiade kan ?? Pada jaman itu, cabang yang di olimpiade kan
ada Lari (192 M, 384 M dan 1344 M),Gulat, Penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 M,
lempar cakram dan lempar martil), Tinju, Balap kreta kuda, Pancration (gabungan tinju dan gulat),
Balap kuda, dan Lomba lari membawa senjata.
Pelaksanaan olimpiade diadakan setiap 4 tahun sekali yang berlangsung selama 5 hari, para
peserta berlomba dengan tidak memnggunakan pakaian sehelai pun bertujuan untuk menjaga
kesucian acara tersebut, dan yang dapat berpartisipasi dalam lomba tersebut hanya laki-laki saja.
Namun sayang, pada tahun 393 AD, olimpiade dihentikan oleh kerajaan Kristen, dan pada tahun 426 AD,
Raja Theodore II menghancurkan kota olimpia.
Dalam penyelenggaraan olimpiade kuno ini, ada filosofi dan nilai-nilai nya nihh,
1. Selalu menjaga kesucian diri dalam bertanding
2. Kekuasaan dan kebugaran fisik, keterampilan dan ketahanan mental (jiwa satria)
3. Semangat untuk berprestasi
4. Kejujuran dalam pertandingan
5. Saling menghargai
6. Terciptanya perdamaian
7. Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antara suku
8. Penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monumen) bagi yang berprestasi
9. Peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan)
10. Sukaria / sukacita
Lalu ditampilkan juga pendapat-pendapat dari para filsuf dunia yang sejalan dengan filosofi olahraga
dalam olimpiade kuno, seperti
• Socrates : “badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”
• Plato : “olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi
orang yang sehat.”
• Aristoteles : “kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan.”
• Mangkunegoro VI : “orang yang segar badannya, otot, dan tulang sumsumyang tertata
kuat akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati menjadi tenang.
Tenangnya hati membuat orang merasa tentram”
Lalu diakhir materi, kita disajikan sebuah video tentang seorang pelatih yang “membuka mata” anggota
team nya bahwa mereka bisa. Video itu mengingat kan saya tentang mental block.
Apasih mental block itu ?? mental block itu adalah pikiran-pikiran kita sendiri yang menghalangi kita,
yang membuat kita ragu akan kemampuan kita sendiri. Padahal sebenarnya kita itu bisa, tapi karena
mental block membuat kita menjadi pesimis sehingga yang tadinya seharusnya kita bisa malah menjadi
sebuah kegagalan.
Mental block ini sangatlah membawa dampak buruk bagi kita. Maka dari itu, kita harus berusaha
melawan nya. Kita harus bisa yakin bahwa kita itu mampu. Terkadang kita harus menutup mata agar
kita bisa mencapai kesuksesan. Bukan menutup mata dalam arti kita tidak peduli terhadap sekitar kita,
tapi kita menutup mata sejenak untuk meng-acuhkan pendapat orang-orang yang meremehkan kita dan
ketakutan kita akan suatu hal.
Berikut link yang pernah say abaca mengenai mental block http://www.shitlicious.com/2013/06/
melawan-mental-block-yuk.html
Sekian dari saya, semoga bermanfaat J
Rafiqa Nabila Wisnu Kartika
3115133738
pendidikan matematika reguler ‘ 13 UNJ