Bisakah 30 Hari Nonstop Ngeblog Jadi Buku?

1377122024671964573

Seorang teman bertanya kepada saya, “buat apa omjay ikut lomba 30 hari nonstop ngeblog?” Lalu saya jawab, “Menulis dan ngeblog itu mengasyikkan”. Selain itu, saya punya rencana atau planning, hasil ngeblog ini akan saya jadikan sebuah buku. Judulnya adalah “Catatan Harian Seorang Guru Blogger”. Saya tentu akan bersyukur bila kemudian apa yang saya tuliskan setiap harinya ada yang nangkring menjadi headline di blogdetik.com. Dengan begitu harapan untuk mendapatkan uang atau duit Rp. 5.000.000,-(lima juta rupiah) semakin terbuka lebar.

 

Pelatihan Guru menulis dan Ngeblog bersama pak Dedi Dwitagama dan pak Gatot
Pelatihan Guru menulis dan Ngeblog bersama pak Dedi Dwitagama dan pak Gatot di Wisma UNJ

Lalu teman saya itu bertanya lagi, “buat apa duit Rp. 5.000.000,- itu omjay?” Saya katakan kepada teman saya itu, duit atau uang yang saya dapatkan akan saya gunakan untuk pelatihan guru menulis dan ngeblog gratis. Saya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar ilmu ngeblog kepada teman-teman guru lainnya. Saya juga akan meminta tim admin dari blogdetik.com menjadi salah satu nara sumbernya. Saya melihat dengan mata kepala sendiri masih banyak guru yang belum ngeblog. Padahal manfaat ngeblog itu baik sekali bagi guru yang ingin maju. Kita bisa berbagi pengalaman mendidik anak bangsa melalui tulisan-tulisan di blog. Gerakan guru menulis dan ngeblog harus menjadi gerakan nasional, karena negara kita adalah negara kepulauan. Dengan adanya internet, biaya berkomunikasi dan berbagi informasi menjadi murah. Sewaktu dapat hadiah uang dari kompasiana sebagai guru paling ngeblog, uang itu saya gunakan untuk pelatihan guru menulis dan ngeblog gratis di Wisma UNJ Rawamangun.

Teman saya itu lalu bertanya lagi kepada saya. “Omjay, bisakah 30 hari menulis nonstop ngeblog di blogdetik menjadi buku?” Lalu saya jawab dengan nada riang gembira. BISA, dan sangat bisa. Asalkan di awal ngeblog kita sudah punya tema besar yang akan jadi tujuan. Kita sudah memiliki catatan kecil tentang hal-hal yang ingin dituliskan. Dalam bahasa ilmiahnya, namanya outline. Di dalam outline seolah-olah kita telah membuat daftar isi sebuah buku. Saya sendiri menuliskannya seperti air mengalir saja. Itu semua saya dapatkan dari banyak membaca tulisan orang lain. Baik melalui buku-buku yang sudah diterbitkan, atau dari tulisan teman-teman blogger di blog pribadinya. saya mengmbil jalur non fiksi untuk memudahkan saya dalam membuat buku.

Seorang teman blogger yang bernama Benny Rhamdani di kompasiana menuliskan, “cobalah membuat ouline yang langsung dituangkan ke dalam daftar isi buku. Karena ada proses riset dan mencari referensi, luangkan waktu sekitar seminggu sebelum menulis. Jangan terlalu banyak meriset sambil menulis karena akan memperlambat proses menulis. Kumpulkan bahan riset berdasarkan alur yang akan kita susun. Secara teknis, buku non fiksi lebih mudan menulisnya karena segalanya berdasarkan data dan fakta. Tapi keterampilan menyusun kata demi kata jangan diabaikan.Coba posting di Kompasiana setiap bab yang selesai demi respon positif”. Anda bisa membaca lengkapnya dihttp://media.kompasiana.com/buku/2013/08/20/kompasianer-yuk-menulis-buku-dalam-30-hari-582434.html.

Saya begitu optimis buku catatan harian seorang guru blogger akan segera terbit dari komitmen saya menulis di blogdetik ini. Bukan hanya di blogdetik saja. Saya masih punya blog pribadi yang lain. Tulisan aslinya saya ketikkan dulu di blogdetik.com, lalu saya copy paste ke blog lainnya yang saya kelola dengan baik. Dengan begitu akan banyak komentar yang masuk dari pembaca. Komentar mereka bisa menjadi tambahan alinea atau paragraf tersendiri yang akan lebih menyempurnakan artikel atau postingan yang dibuat. Jangan pernah remehkan sebuah komentar dari pembaca setia anda.

Hal yang terpenting dari komitmen adalah memperhatikan soal waktu. Kapan sebaiknya saya ngeblog? Saya ngeblog sebenarnya kapan saja. Dengan kemudahan teknologi atau perkembangan gatged saat ini, menulis bisa dimana saja dan kapan saja. Bagi saya, menulis yang nikmat itu setelah bangun tidur dan usai sholat tahajud. Saat-saat seperti itu, biasanya lebih nikmat menulis karena nyaris tanpa gangguan di sekeliling kita. Bisa juga sebelum tidur. Tapi biasanya hal ini jarang saya lakukan, sebab kalau mata sudah mengantuk, otak seringkali sulit diajak berpikir. Lebih baik tidur di awal, dan malam dini hari terbangun.

Hal yang penting tidur cukup waktunya. Jangan sampai, karena ingin ngeblog dan menulis setiap hari, waktu istirahat kita menjadi tidak cukup. Itu sama sekali harus dihindari. Tubuh ini butuh istirahat, dan istirahat yang baik itu antara 4 sampai 8 jam. Begitulah kira-kira yang saya ketahui dari para dokter yang saya tanyakan tentang pentingnya beristirahat atau tidur. Jadi, menulislah sebelum tidur atau menulislah setelah bangun tidur. Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kematian. Bisa jadi, tulisan hari ini adalah tulisan terakhir kita. (ih kok jadi ngomongin soal kematian ya?)

eb6bdaafa191acb1073dd4b4ab9629d5_30-hari-nonstop-ngeblog

Kembali kepada pertanyaan di judul postingan ini. Bisakah 30 hari nonstop Ngeblog jadi buku? Jawabannya bisa diwujudkan asalkan kita konsisten dengan outline yang sudah direncanakan. Tetap fokus pada tema besar yang dibuat agar terajut menjadi sebuah buku. yang menginspirasi pembaca Hal itulah yang saya lakukan dalam menyusun dan menerbitkan buku-buku yang dihasilkan dari ngeblog setiap hari. Tak terasa sudah ada 8 buku saya susun dari hasil ngeblog, yaitu:

    1. Yuk Kita Ngeblog untuk siswa SMP
    1. Buku paket TIK untuk siswa SMP kelas 7
    1. Buku Paket TIK untuk siswa SMP kelas 8
    1. Buku Paket TIK untuk siswa SMP kelas 9
    1. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas
    1. Menulislah Setiap Hari dan Buktikan apa yang terjadi
    1. Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya
    1. TIK menulis blog untuk Pendidikan

Teruslah menulis, tetaplah eksis, biarkan dirimu narsis, dan niatkan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Perbanyak membaca tulisan orang lain agar kamu dapat inspirasi dari mereka. Jangan malu untuk bertanya, dan jangan pernah mengganggap diri kita yang paling hebat. Di atas langit masih ada langit. Kesombongan itu akan membuat kita terjatuh dari pergaulan yang baik. Ingatlah selalu ilmu padi. Semakin berisi kian merunduk.

9cc80d1c200cd3d6a4bff65ef537f1bc_buku-omjay

salah satu buku Omjay yang diterbitan indeks
salah satu buku Omjay yang diterbitan indeks

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

https://wijayalabs.com

by

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di blog http://wijayalabs.wordpress.com Hubungi via SMS : 0815 915 5515/081285134145 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.

2 thoughts on “Bisakah 30 Hari Nonstop Ngeblog Jadi Buku?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.