Tragedi usai sholat Idul Fitri di Jalan Jamika Bandung tak akan pernah terlupakan dalam hidup saya. Saat itu hari Kamis, 8 agustus 2013 kami sekeluarga melaksanakan sholat idul fitri di jalan jamika bandung. Sholat dimulai tepat pukul 06.30 wib setelah kami semua membacakan tahlil, tahmid, dan tasbih. Gembira dan terharu sekali membaca dan mendengarnya. Namun, kegembiraan itu menjadi serasa hilang ketika terjadi tragedi yang menyedihkan. Ada seorang anak keci; yang tertabrak motor.
- Sholat Idul Fitri di Jalan Jamika Bandung (Dokumentasi Pribadi)
Sewaktu pelaksanaan sholat idul fitri, pengeras suara berdengung cukup kencang sehingga memekikkan telinga para jamaah. Kami menjadi kurang mendengar apa yang dibaca imam sewaktu memimpin sholat idul fitri. Nampaknya terjadi gangguan pada alat amplifier atau pengeras suara yang dipasang oleh panitia. Sholat idul fitri pun menjadi terasa menjadi kurang khusyuk. Suara dengungan dari pengeras suara sangat mengganggu telinga.
Usai sholat jamaah, salah satu panitia berusaha mengendalikan pengeras suara. Lalu imam tampil ke podium memberikan khutbahnya. Kesigapan panitia terlihat sudah. Namun apa daya keadaan dan kenyataan berkata lain.
Adapun yang menjadi Imam dan khotib sholat idul fitri 1434 H di jalan jamika Bandung adalah ustadz A.M. Qadarudin, S.Ag. Beliau sangat bagus sekali memberikan ceramahnya. Untunglah dalam bahasa Indonesia, sehingga saya bisa mengerti apa yang beliau sampaikan. Maklumlah, saya bukan asli orang Bandung. Istri saya yang asli orang Bandung. Sedangkan saya, besar dan lahir di Jakarta.
Inti dari ceramah idul fitri yang beliau sampaikan adalah umat Islam diminta untuk menjaga perut. Jaga perut dari makanan dan minuman yang haram. Sebab makan dan minuman akan membentuk akhlak dan watak seseorang. Bila makanan dan minumannya baik, maka akan baiklah orang tersebut. Perut adalah sumber masalah manusia. Kita diminta untuk menjaga perut dan memperhatikan pola makan kita dan jangan lupa berolahraga. Jauhkan makanan haram, sebab penyakit KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) terjadi karena mereka kurang menjaga perut dengan baik.
Ketika khotib sedang berceramah, dan belum selesai menyampaikan ceramahnya, ada seorang anak kecil yang tertabrak motor. Pengendara motor berusaha menghindar dari amuk masa, namun sayang di tengah jalan sang pengendara tertangkap, dan mendapatkan bogem mentah dari salah seorang jamaah yang bertindak main hakim sendiri. Saya menyaksikan sendiri pemukulan itu, dan mereka (bertiga) yang berada di sepeda motor akhirnya terjatuh dari motornya.
Suasana khutbahpun menjadi kacau sejenak, untunglah khotib bisa menenangkan jamaah. SEbagian jamaah langsung turun ke lapangan dan mendamaikan suasana. Saya melihat ada seorang tentara yang membantu menanganinya. Istri sang pengemudi motor yang sedang hamil terlihat pingsan dan dibawa ke Masjid. Saya langsung saja membuat status di facebook menceritakan kejadian ini. Namun saya terlupa untuk mengabadikannya dalam bentuk gambar atau foto.
Teman Muhamad Yusuf berkomentar di facebook saya, ” SeMoga omjay dan keluarga termasuk yang sabar dan tawaqal berada di tengah suasana fitri yg tak terduga tsb.Mohon maaf lahir bathin”
Banyak orang yang langsung spontan bergerak menyelamatkan pengendara motor yang sedang membonceng istri dan orang tuanya. Sang istri yang sedang hamil 7 bulan terlihat langsung pingsan dan dibawa masa ke masjid al islam jamika. Sedangkan suaminya langsung diamankan warga untuk dilaporkan kepada yang berwajib. Anak kecil yang ditabrak, dilaporkan langsung dibawa ke rumah sakit. Itulah sedikit informasi yang saya dapatkan dari keponakan yang ikut juga menyaksikan tragedi yang begitu cepat ini. Kabarnya, pengemudi sepeda motr itu seorang dosen. Wallahu ‘alam.
Tragedi sholat idul fitri di jalan jamika Bandung begitu membekas di hati ini. Semoga mereka yang terkena musibah tak terduga ini bisa berdamai dengan baik. Baik penabrak maupun yang ditabrak bisa saling memaafkan. Kejadian yang begitu cepat terjadi itu membuat suasana idul fitri kali ini menjadi tidak begitu khidmat. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kami.
Selamat hari raya idul fitri, 1 syawal 1434 H. Mohon maaf lahir dan batin.
Teman Ahmad Bisrih berkomentar di facebook saya, “Semoga Hikmahnya bisa diterima khususnya bagi kedua pihak yang mengalaminya. “Minal ‘Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin…”
Teman Boejang Coffee Fastee juga berkomentar, “itulah kedekatan dengan Tuhan itu tdk berarti semua akan baik2 saja dan enak2 saja, bahkan utk org2 terpilih sangatlah berat ujiannya (termasuk ujian amanah kekayaan yg dikira enak tsb), ingat 2 contoh “terpuncak” dr mukmin yg “dipandang” hidup enak dunia akhirat (nabi kita yg melarat itu ndak masuk nih) bahkan mereka ber2 salah 2 dr 10 sahabat yg dijamin masuk syurga: utsman mati ditikam ketika terkepung sambil baca quran dan ibnu mas’ud diriwayatkan di hadits aisyah tertatih di akhirat krn banyaknya beban hisab (hartanya), kita beramal akhirat bukan utk tujuan dunya, sejarah pilu para sohib nabi ternyata belum cukup jg memberi pelajaran krn kita mudah lupa bahkan malas mempelajarinya, inalillahi semua kembali pd kehendak-Nya yg mutlak tanpa bisa kita atur2 dan ancam2 dgn amal kita yg taroklah bejibun, itupun kalo betul2 sudah bersih dr musyrik dan riya, lalu utk apalagi kami beramal jika semua sudah ditetapkan ya rasul, kata sahabat, beramalah krn semua sudah dimudahkan, kata beliau, hikmah yg hanya bs dipecahkan bagi kaum yg berfikir ttg penciptaan langit dan bumi bukan beramal dgn sesajen2an dan komat kamit dgn mantra2an supaya terwujud hajat duniawi bahkan dendam kesumatnya spt dlm kisah2 dunia persilatan ini #filosofi di hari yg penuh keceriaan dan ke-tabdziran hehehe”.
Lain lagi komentar seorang teman Heru Prasetyo komentarnya sebagai berikut, “Di Alun-Alun Lor Jogja juga ada peristiwa yang sangat tidak lucu dan fatal, Pak Wijaya Kusumah. Imamnya lupa takbir di rakaat kedua, langsung baca Al Fatihah”. Astaghfirullah!
Di bulan yang baik ini, izinkan saya berpuisi yang dibuat oleh seorang teman:
Air tak selalu jernih,begitu juga ucapanku .
Kapas tak selalu putih,begitu juga hatiku .
Langit tak selalu cerah,begitu juga hidupku .
Jalan tak selalu lurus,begitu juga kelakuanku .
Jika MAAF itu Bisa Terucap Hari ini .
Untuk Apa Menunggu hari esok
Sedangkan Hembusan NAFAS Kita Pun Tak Pernah Kita Tau Kapan akan BERHENTI,maka dari itu KUUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI MINAL AIDZIN WALFAIDIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN atas KESALAHAN,KEKHILAFAN,maupun PERBUATAN yang sengaja ataupun tidak disengaja
Salam Blogger Persahabatan
Omjay