Senin, 24 Juni 2013 saya mengikuti kegiatan koordinasi pembelajaran jarak jauh di Hotel Grand Zuri Jl. Pahlawan Seribu Kav. Ocean Walk, Blok CBD, Lot 6 BSD City. Serpong Banten. Saya hadir mewakili ketua umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), pak Satria Dharma. Beliau mengutus saya menghadiri acara ini melalui Mas Ihsan (Sekjen IGI) yang mengirimkan susunan acara via email. Saya pun bertanya dalam hati, pembelajaran jarak jauh masihkah diperlukan? Sebuah pertanyaan yang saya dapatkan jawabannya setelah menghadiri kegiatan itu.
Sebelum berangkat ke tempat acara, saya membaca pelan-pelan acara yang akan saya ikuti. Rupanya acara ini akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 24 sampai 26 Juni 2013. Kegiatan koordinasi ini diadakan sehubungan dengan adanya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia (permen) nomor 24 tahun 2012 tentang pendidikan jarak jauh pada pendidikan tinggi, dan peraturan menteri no. 48 tahun 2013. Peserta yang hadir diminta ikut berdiskusi dan mengikuti koordinasi pengembangan jarak jauh melalui online cours/open course ware (OCW), menuju Massive open online Course (MOOC) untuk perguruan tinggi. Masalah-masalah yang terjadi dalam penyelengggaraan dapat didiskusikan dan dicari solusinya. Merekapun diminta merancang materi ajar sesuai bidang studi yang diampunya.
Saya datang ketika peserta sedang makan siang di lobby bawah. Saya iseng sendiri memotret spanduk yang bertuliskan koordinasi pembelajaran pendidikan jarak jauh perguruan tinggi D1 PVB (masih bingung kepanjangan PVB?). Sesuatu hal baru yang saya temukan hari ini, dan membuat saya penasaran ingin mengikutinya lebih jauh. Bagi saya, pertemuan ini adalah sesuatu hal yang sangat baru dan menarik untuk diikuti. Sebagai seorang guru blogger, naluri reportase saya mengatakan ini hal yang bagus untuk dituliskan, dan saya ingin mendalaminya lebih jauh.
Beberapa orang peserta dari daerah hadir kemudian, dan mulai memasuki tempat acara, sedangkan saya diminta oleh panitia untuk makan siang terlebih dahulu. Kebetulan perut ini lapar sekali. Ajakan makan itu pun langsung saya tindak lanjuti, sambil menunggu peserta lengkap. sayapun berkenalan dengan beberapa peserta yang berasal dari jauh. Ada yang berasal dari tobelo loh! (Tahu gak kamu tobelo dimana? Coba lihat dan buka peta Indonesia, hehehe)
Mas Timbul dari bagian acara Seamolec tampil ke depan dan membuka acara. Pak Gatot sebagai direktur Seamolec siap memberikan arahannya. Kamipun menunggu pesan-pesan yang disampaikan oleh panitia. Semua peserta diminta mengisi biodata untuk keperluan kesekretariatan.
Bapak Dr. Gatot Hari Prawirjanto membuka acara sambil mempresentasikan apa yang akan dilakukan selama 3 hari kegiatan berjalan. Berbagai informasipun disampaikan. Termasuk informasi hasil evaluasi PVB. Terus terang saya salut dengan direktur Seamolec yang satu ini. Beljar sangat kreatif dan aktif dalam melakukan terobosan-terobosan baru dalam pembelajaran jarak jauh.
Tak berapa lama, Ibu Eva dari Dikti datang menghampiri kami. Beliau kemudian memberikan presentasi dari laptop yang sudah disiapkannya. Judulnya, selayang pandang pendidikan jarak jauh: Penyelenggaran Pendidikan Jarak jauh di Perguruan Tinggi berdasarkan permen 24/2012. Terjadilah diskusi di antara peserta tentang program yang telah dilaksanakannya. Termasuk juga masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Terus terang saya menjadi tahu masalah yang dihadapi peneyelenggara pembelajaran jarak jauh. Terutama bagi mereka yang berada di daerah terdepan, terpencil, dan terluar Indonesia.
Usai mendengarkan penjelasan pak Gatot dan ibu Eva, peserta diminta beristirahat sejenak dan kembali ke ruangan pukul 19.30 wib untuk mendapatkan materi dari Ibu Dina. Wah semakin seru acara malam harinya. Kami berdiskusi tentang apa yang terjadi di dalam pembelajaran jarak jauh. Ibu Dina menjelaskannya panjang lebar. Nant akan saya berikan info lengkapnya kalau sudah mendapatkan slide presentasinya secara keseluruhan. Intinya, pembelajaran jarak jauh membutuhkan kemandirian dan tutor yang mampu memotivasi mahasiswanya. Sebab pembelajaran dilaksanakan secara online dan tidak tatap muka secara langsung seperti halnya di Universitas Terbuka.
Fotofoto lngkapnya, dapat dilihat di facebook omjay.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
2 thoughts on “Pembelajaran Jarak Jauh Masihkah Diperlukan?”