Kamis, 13 Juni 2013 saya membaca kompas cetak di halaman 12. Halaman ini memuat kolom pendidikan dan kebudayaan. Judul headline beritanya adalah “kurikulum baru, guru bidang TIK tersisih”. Sebuah judul yang sangat menarik perhatian pembaca. Apalagi bagi kami yang bergelut dalam dunia pendidikan, dan guru pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sebelumnya, mbak Ester (Wartawan Kompas) menelepon saya melalui telepon selular. Beliau bertanya tentang mata pelajaran TIK yang tidak lagi berdiri sendiri. Mata pelajaran itu akan diintegrasikan dengan semua mata pelajaran. Sehari sebelumnya, saya pernah mengirimkan tulisan di kompasiana kepada beliau.
Saya mengamini apa yang diutarakan. Guru yang mengampu mata pelajaran TIK menjadi bingung dibuatnya. Sebab mereka sudah banyak yang mendapatkan sertifikat sebagai guru profesional di bidang TIK. Jumlahnya pun sudah ribuan orang. Belum ada petunjuk yang jelas, tentang kinerja guru TIK dalam kurikulum 2013 yang akan segera diterapkan di berapa sekolah yang ditunjuk. Saya sendiri diminta untuk mengikuti pelatihan kurikulum 2013 dengan mata pelajaran Prakarya. Sebuah mata pelajaran baru di kurikulum 2013.
Semestinya, setiap kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan penerapan kurikulum 2013, harus diikuti juga dengan kebijakan lainnya. Sehingga apa yang sudah direncanakan oleh pemerintah tidak membingungkan para guru yang akan melaksanakannya. Sebab di mata guru kurikulum yang dibuat oleh pemerintah seringkali membingungkan. Tak salah kalau KBK dipelesatkan oleh teman-teman guru menjadiKurikulum Bagaimana Kita, dan KTSP dipelesetkan menjadi Kurikulum Tidak Siap Pakai.
Seringkali, guru yang inspiratif dan kreatif mampu merombak kurikulum yang jelek (baca tidak siap pakai) itu menjadi pembelajaran yang mengundang, dan menyenangkan bagi peserta didiknya. Persoalannya bukan pada kurikulumnya, tetapi pada cara mengajar guru. Pemerintah sudah mengakui itu. Jika pemerintah sadar mutu pendidikan tak tergantung kurikulum, lalu untuk apa kita menghamburkan dana 800 miliar untuk kurikulum 2013 ?
Perlu diapresiasi pernyataan Pak Syawal Gultom, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemdikbud akan menata ulang peran guru-guru TIK yang sesuai karakteristik sekolah. Semoga pihak Kemdikbud dapat mengundang perwakilan para guru TIK yang menjadi pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di seluruh Indonesia.
Hasil diskusi saya dengan Pak Romlan Syukur, Wakil Kepala Pengembang Labschool, beliau menceritakan guru TIK akan tetap mengajar pelajaran di bidang TIK. Hanya saja, mungkin namanya sudah berganti bukan TIK lagi. Materipun lebih dikembangkan sehingga membuat peserta didik menjadi produsen pengetahuan di bidang TIK, dan bukan hanya menjadi konsumen TIK saja. Guru TIK justru akan mendapatkan tantangan baru. Guru TIK dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam penerapan kurikulum 2013 ini.
Jadi, Benarkah Guru TIK akan Tersisih di Kurikulum 2013? Jawabnya, guru TIK tak akan pernah tersisih, bila mereka terus membangun kepercayaan diri, dan meyakinkan pemerintah akan pentingnya mata pelajaran TIK ini dalam kurikulum kita. Pro dan kontra pasti terjadi. Dialog tentang hal ini sangat ramai sekali di blog https://wijayalabs.com/2013/05/11/kenapa-pelajaran-tik-dihapuskan-dalam-kurikulum-2013-ini-jawabannya/ . Mohon komentarnya!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
12 thoughts on “Benarkah Guru TIK akan Tersisih di Kurikulum 2013?”