Ujian Nasional Masihkah Harus Dipertahankan?
Baru saja mendikbud mengumumkan hasil investigasi ujian nasional (un) hari ini, senin 13 mei 2013 di kantor kemendikbud senayan. Kabalitband dipastikan mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban amburadulnya un tahun 2013.
Kita sebenarnya sudah harus mengambil pelajaran berharga bahwa un sebaiknya dihapuskan saja. Sebab dalam pelaksanaannya hanya menghamburkan uang negara yang sangat besar. Pemerintah harus mencari solusi lain pengganti un yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Sudah terbukti selama lebih dari 10 tahun penyelenggaraan un mutu pendidikan kita semakin merosot. Ada yang salah dalam prosesnya dan mari kita evaluasi bersama.
Tak perlu saling menyalahkan, mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik buat peningkatan mutu pendidikan di bumi ibu pertiwi. Mereka yang pro dan kontra dengan un harus mencari formula yang tepat agar pelaksanaan kelulusan siswa di setiap jenjang berjalan dengan damai. Tak ada lagi peserta didik yang dirugikan.
Dari mulai persiapan pelaksanaan un saja sudah mengundang masalah. Selama semester kedua anak-anak hanya dijejali pelajaran primadona. Seolah-olah hanya pelajaran yang di-un-kan yang membuat mereka pintar dan sukses di masyarakat. Pendalaman materi dan try out terjadi hampir di setiap sekolah agar dapat mendongkrat nilai un. Kita hanya bisa mengusap dada saja.
Pendidikan tak terasa lagi menyenangkan. Putra putri kita hanya dijejali latihan soal-soal menghadapi un. Sekolah tak lebih dari bimbingan belajar yang hanya mengejar nilai dan bukan lagi karakter. Anak-anak tak lagi dilatih kreativitas dan imajinasinya.
Lihatlah anak-anak kita pasca un. Apakah dia masih bersikap baik kepada guru dan orang disekitarnya? Bila yang terjadi kebrutalan dan kriminalisasi, itu artinya sekolah telah gagal dalam melaksanakan pendidikan.
Berbagai kasus yang ditayangkan di televisi dan media cetak seharusnya membuat kita menjadi lebih arif dan bijaksana agar peserta didik kita menjadi anak yang semakin takwa. Bukan justru sebaliknya, ketakwaan hanya menjadi hiasan di bibir karena pendidikan hanya sebatas nilai un saja.
Oleh sebab itu, sangatlah keliru bila kelulusan un diambil alih oleh pemerintah. Adanya guru yang membocorkan soal un adalah salah satu contoh dari kebijakan un yang salah. Pada akhirnya, sekolah hanya mengejar nilai dan tak lagi pendidikan karakter. Tujuan pendidikan yang mulia menjadi tak tergapai.
Sudah saatnya un dihapuskan dan diganti dengan alat evaluasi lain yang berkeadilan. Adil bagi guru, murid, dan sekolah penyelenggara. Sebaiknya pemerintah lebih fokus kepada pelatihan guru dan latihlah para guru untuk memperbaiki cara mengajarnya dan memberikan evaluasi yang terbaik buat peserta didiknya.
Sebagai seorang pendidik dan juga sebagai orang tua murid saya merasakan benar apa yang dirasakan oleh peserta didik kita. Un tidak lagi menyenangkan siswa. Un hanya menyenangkan pemerintah yang merasa yakin bahwa un adalah alat evaluasi terbaik. Kenyataan membuktikan un bukanlah alat evaluasi terbaik buat bangsa ini. Fakta dan data telah membuktikan akan hal itu. Anda bisa membacanya dari laporan berbagai media, para praktisi pendidikan, dan juga para pakar pendidikan.
Usul konkrit saya adalah un sebaiknya dihapuskan dan diganti menjadi ujian sekolah yang kredibel. Berikan otonomi khusus kepada sekolah dan percayakan penyelenggaraan pendidikan kepada dewan guru. Masalah standarisasi kelulusan pemerintah bisa melakukan pemetaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peran dan fungsi pengawas sekolah harus lebih diberdayakan. Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di setiap daerah harus dihidupkan sehingga mereka bisa saling bersinergi antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
Un yang dilakukan pemerintah saat ini pada kenyataannya hanya menghabiskan dana saja. Efek dari un belum terasa untuk kemajuan pendidikan kita. Jangan biarkan uang negara terkuras hanya karena ego kekuasaan. Kembalikan kepercayaan kepada guru dan tingkatkan terus guru-guru kita untuk menjadi guru yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya masing-masing. Jadikan mereka menjadi guru tangguh berhati cahaya.
Salam bloger persahabatan
Omjay
https://wijayalabs.com/
2 thoughts on “Ujian Nasional Masihkah Harus Dipertahankan?”