Baru saja saya menghadiri 40 hari wafatnya salah seorang tetangga dekat rumah. Rasanya seperti tidak percaya tetangga saya itu telah tiada. Sebab belum lama kami saling bertegur sapa. Bahkan saya dan istri hendak menjenguknya ketika masuk rumah sakit. Tapi apa mau dikata, ajal menjemputnya sebelum kami menengoknya. Allah sudah mengambil nyawanya terlebih dahulu.
Kita tidak pernah tahu kapan akan mati. Sebab kematian itu adalah rahasia Allah, Tuhan yang Maha pemberi kehidupan. Ada yang diberi usia panjang, dan ada juga yang cuma sebentar. Tak ada satupun manusia di dunia yang tahu kapan kematiannya. Kita seua adalah calon mati atau camat.
Bicara soal kematian serasa ada di depan mata. Sebab mati adalah sesuatu yang paling dekat dengan kehidupan manusia. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian. Hanya saja pertanyaannya adalah sudah siapkah kita menghadapi kematian?
Kalau jawaban kita belum, maka perbanyaklah untuk melakukan kebaikan. Tetapi bila jawabannya sudah, maka teruslah berbuat kebaikan. Kita tidak tahu kapan saatnya akan tiba, semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Mati dalam keadaan beriman dan percaya akan adanya Tuhan yang Maha Esa.
Kematian adalah awal dari kehidupan yang sebenarnya. Akan ada kehidupan setelah mati. Setiap kita pasti akan mengalaminya kelak di kemudian hari. Siapa yang ingin masuk surga, maka kematian adalah langkah awal dalam menuju surga. Kita berharap di saat ajal menjemput, surga telah berada di depan mata.
Mohon kiranya dijauhkan dari siksa api neraka. Teruslah berbuat kebaikan kepada sesama. Oang yang cerdas adalah orang yang senantiasa bersiap diri menghadapi kematiannya.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
3 thoughts on “Sudahkah Kita Siap Dengan Kematian?”